hyolyn or hyorin

Update FF disini ^^
Read and comment, please!
No SPAM or I'll delete it.
Thank you.

Fanfic yang ingin dibaca

Sabtu, 10 Agustus 2013

[FF] I Choose To Love You – Chapter 4 part A


Judul : I Choose To Love You

Genre : romance, friendship
Author/Disclaimer : justhyolyn
Length : Series

Main Cast :
Kim Hyojung (Hyorin), Cho Kyuhyun (Kyuhyun), Lee Donghae (Donghae)

Other Cast :
Member Super Junior (Eunhyuk, Leeteuk, Yesung, Ryewook, Siwon, Sungmin)
Member Sistar (Bora, Soyou, Dasom)

Cameo :
Host KBS2 Win Win (Kim Seungwoo, Lee Sugeun, Tak Jaehoon, Lee Gikwang)
Host Immortal Song 2 (Shindong Yeop, Kim Gura)

Seluruh isi fanfic ini adalah murni ide dan tulisan justhyolyn.
Don’t like, Don’t read, Don’t bash!

Maaf kalau kebanyakan typo dan kata-kata yang mungkin kurang sreg di hati (halah)

Yang belum baca chapter 1, 2, 3 silahkan baca disini.

Are you enjoyed this fanfic?
:’(

Please, don’t be silent readers!

Happy reading!

CHAPTER 4 
Part A

Han River, Suatu Pagi.
Mianhe, eonni. Aku berlari tanpa melihat ke depan.” Hyorin meringis malu.
Gwenchana ...” ucap Ahra tersenyum.
Lalu Ahra mengajak Hyorin mampir di salah satu kedai kopi yang ada di sekitar Han River. Ya, di sekitar Han River banyak sekali pilihan tempat makan, mulai dari kedai kopi kecil hingga resto bintang lima ada disana. Han River yang merupakan kebanggaan Korea menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi, entah itu kencan romantis ataupun sekedar jogging seperti yang dilakukan Hyorin pagi ini.
Beberapa menit kemudian, keduanya sudah duduk di depan sebuah kedai kopi kecil yang cukup terkenal di kawasan Han River. Ahra bilang itu tempat favoritnya bersama Kyuhyun kalau sedang bosan.
”Oh ya, kudengar kau akan merelease album solo?” tanya Ahra seraya menyeruput Macchiato pesanannya.
Hyorin mengangguk.
Ne. Kau tahu darimana, eonni?” Hyorin memutar-mutar cangkir Cappuccino-nya.
”Tentu saja dari dongsaengku!”
Hyorin meringis malu. Siapa lagi yang akan memberitahu Ahra kalau bukan Kyuhyun?
”Apa kau tahu? Setiap dia pulang ke rumah, dia selalu bicara tentang satu orang.”
Ahra menggeleng-gelengkan kepalanya mengingat tingkah Kyuhyun.
Nugu?”
“Kau!”
Eh?”
Hyoring tercengang mendengar jawaban Ahra.
Eonni, kau ini bicara apa?” wajah Hyorin hampir memerah.
”Aku tidak bercanda, Hyo.”
Hyorin menyeruput Cappuccino miliknya untuk menutupi rasa gugupnya.
”Selama ini dia tak pernah membawa yeoja ke rumah.”
Deg!
Ucapan Ahra membuat jantung Hyorin makin  berdebar tak menentu ritmenya. Apalagi ditambah Ahra menatapnya dengan pandangan menggoda.
Wegure? Ke .. Kenapa kau menatapku seperti itu, eonni?” Hyorin risih dengan pandangan Ahra.
Ahra tersenyum.
Geez!! Sepertinya anak itu belum maju selangkahpun. Ckckckck …”
Eh?”
Hyorin tak mengerti maksud Ahra.
Geure ... aku harus pergi. Aku ada janji. Datanglah ke rumah, eomma pasti senang. Annyeong!” Ahra mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan Hyorin yang masih penasaran dengan maksud dari kata-kata Ahra barusan.
Hyorin membungkuk hormat.
”Hati-hati, eonni!”
Ne!”
Hyorin menatap kepergian Ahra.
Eonni, apakah yang kau bicarakan itu benar?
Hyorin masih terpaku di tempatnya berdiri hingga tepukan lembut seseorang menyadarkannya.
Oppa?”
Seseorang yang dipanggilnya Oppa itu tersenyum. Senyum yang sangat dikenalnya dan begitu familiar semenjak kebersamaan mereka di Immortal Song 2. Senyum manis milik seorang member Super Junior bersuara emas, Kim Jongwoon a.k.a Yesung.
Hyorin membalas senyuman namja itu.
”Kau sedang apa disini?” tanya Hyorin.
Geunyang ... menikmati udara pagi.” jawab Yesung.
Anii ... aku sengaja mencarimu, Hyorin-ah ... batin Yesung dalam hati.
Hyorin lalu memesan secangkir Cappuccino untuk Yesung. Hyorin tahu betul kalau diantara semua jenis kopi Espresso, Yesung paling suka dengan Cappuccino. Satu porsi Espresso yang ditambahkan susu ke dalamnya, kemudian bagian atasnya dihiasi dengan busa dari susu dan ditaburi bubuk kayu manis, merupakan perpaduan yang manis untuk secangkir Cappuccino di pagi hari. Perbandingan yang pas antara kopi dan susu membuat kopi tersebut terasa nikmat.
Tak sampai 5 menit, Cappuccino pesanan Yesung datang.
Oppa, kau tidak ada schedule hari ini?” tanya Hyorin membuka pembicaraan.
Yesung menggeleng pelan.
“Kau sendiri? Kau masih betah berlama-lama  di sini?”
Hyorin meringis.
Anii ... diantara member Sistar, hanya aku yang menganggur hari ini.” ujar Hyorin seraya tertawa kecil.
Yesung ikut tertawa.
Hari ini memang hanya Hyorin yang tidak ada schedule. Bora dan Dasom ada pemotretan untuk sampul majalah, sedangkan Soyou sedang ada urusan dengan agensi mereka, Starship Entertainment. Ketika Hyorin pergi, ketiga member Sistar itu masih tertidur pulas karena kelelahan setelah schedule menyanyi mereka semalam. Hyorin ingin mengajak mereka, tapi rupanya mereka sudah ada schedule lain yang menanti.
“Pantas saja tadi dorm kalian sepi.”   
Sebenarnya sebelum Yesung datang ke Han River, namja itu terlebih dahulu mampir ke dorm Sistar tapi ternyata dorm mereka sepi. Yesung berpikir mungkin mereka sedang ada schedule. Jadi Yesung memutuskan untuk mengalihkan tujuannya ke Han River. Tanpa diduga Yesung malah bertemu dengan Hyorin disana.
“Eh? Kau ke dorm?”
Ne ... Tadi aku menghubungi ponselmu tapi sepertinya tidak aktif.”
“Ah! Mianhe, Oppa ... ponsel kutinggalkan di dorm. Aku malas membawanya karena hari ini aku ingin bebas dari segala macam urusan panggung.”
Yesung tersenyum mendengarnya.
Bocah ini, tak pernah berubah ... Bahkan pergi tanpa membawa ponselnya, ckckck ... gumam Yesung dalam hatinya.
“Kau mencariku?” tanya Hyorin seraya menyeruput Cappuccino yang isinya tinggal setengah itu.
Ne, aku sengaja mencarimu.”
Wae?”
Hyorin menatap namja di depannya.
Igeo ....” Yesung mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jas-nya.
Mata Hyorin menatap bingung dengan kado berwarna coklat di hadapannya.
Igeo ... mwoeyo?” Hyorin balik bertanya.
-Flashback-
Yesung’s POV
Dorm Super Junior, Yesung’s Room.
Apa yang harus kulakukan?
Aku masih terpekur menatap langit-langit kamarku. Ada sesuatu yang sangat mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. Sesuatu yang sampai saat ini hanya kupendam sendiri. Sebenarnya aku tak ingin peduli tapi alam bawah sadarku terus memaksaku memikirkannya. Aku seperti hidup dalam bayang-bayang. Geez ... benar-benar hampir membuatku gila!
Kim Jongwoon, ada apa denganmu??
Kucoba memejamkan mataku. Seharian ini jadwalku bersama Ryewook dan Kyuhyun yang tergabung dalam sub-unit Super Junior K.R.Y benar-benar padat, ada 5 schedule menyanyi di tempat yang berbeda. Kami seperti berkejaran dengan waktu. Selesai di satu tempat, kami harus segera berganti di tempat lain. Bahkan jadwal kami baru selesai jam 3 dinihari tadi. Hari yang sangat melelahkan. Aku ingin istirahat sebentar saja.
Tapi belum sempat kupejamkan mata, tubuhku terbangun dengan sendirinya. Aku teringat sesuatu. Kubuka laci meja kecil di sebelah tempat tidurku. Ada sebuah kotak kecil berwarna coklat dengan pita putih. Kubuka kotak itu, nampak sebuah gelang manik-manik dengan warna dasar orange didalamnya.
Gelang itu sudah lama tersimpan di laci. Sebelumnya aku tak pernah membukanya sejak kubeli. Gelang itu sebenarnya ingin kuberikan pada seseorang. Tapi entah kenapa aku tak pernah punya keberanian untuk memberikannya pada orang tersebut. Dibawah kotak tersebut, terselip selembar foto. Foto seorang yeoja dengan rambut hitam panjang tergerai yang memenuhi pikiranku beberapa waktu terakhir ini. Kuambil foto itu. Dan kini nampak jelas wajah yeoja itu dihadapanku.
Kim Hyorin.
Ya, dia Kim Hyorin, sang leader Sistar yang mempunyai suara indah. Yeoja yang sudah berhasil membuatku bingung dengan perasaanku sendiri. Yeoja yang sudah berhasil mengacaukan kehidupanku sejak beberapa waktu terakhir. Yeoja yang sudah berhasil membuatku jatuh cinta padanya.
Kubaringkan kembali tubuhku. Tangan kananku masih memegang fotonya sementara gelang manik-manik orange itu kumainkan dengan ujung jari kiriku. Kupandangi keduanya bergantian.
Hyorin-ah, kenapa kau membuatku gila seperti ini?
Aku mengingat lagi pertemuan pertamaku dengannya di Immortal Song 2. Sebelumnya aku memang pernah bertemu dengannya di beberapa panggung musik seperti Music Bank dan Inkigayo tapi aku hanya melihatnya sekilas saja. Aku mulai mengenalnya lebih dekat semenjak kami berdua sama-sama bergabung di acara Immortal Song 2. Kami sama-sama pioneer cast acara tersebut bersama Jonghyun SHINee, Changmin 2AM, IU dan Yeoseb B2ST. Aku benar-benar terpesona dengan kemampuannya membawakan lagu. Suaranya sangat indah bahkan nadanya mampu menjangkau beberapa oktaf. Seperti saat dia membawakan lagu Heeya milik grup rock Boohwal, suaranya melengking tinggi dengan konsep rock ballad. Semua member Boohwal mengakui kemampuannya menyanyi, Jaemin hyung bilang she’s Korean Beyonce. Selain itu diantara semua cast Immortal Song 2, hanya dia yang mampu menyeimbangkan antara singing dengan dancing. Suaranya tetap stabil meski dia harus menyanyi sambil menari.
Bukan hanya itu, ternyata Hyorin adalah yeoja periang. Aku sering menggodanya dengan candaan-candaan kecil. Dan dia selalu tertawa dengan gaya khasnya. Rasa humorisnya cukup tinggi.
Ah! Aku lupa sejak kapan perasaan ini mulai tumbuh. Hanya saja aku merasa bahagia saat bertemu dengannya apalagi jika menghabiskan banyak waktu yang lama dengannya. Beberapa kali aku pernah mengajaknya keluar jalan-jalan atau sekedar mengundangnya menikmati secangkir Mochaccino di Handel & Gretel. Aku benar-benar menikmati kebersamaanku dengannya.
Haruskan kuberikan gelang ini padanya?
Satu hal yang hingga kini masih membuatku ragu untuk memberikan gelang ini padanya hanyalah tentang bagaimana perasaan Hyorin sebenarnya. Aku terlalu takut untuk mengetahui bahwa aku akan ditolak. Penolakan kadang terasa menyakitkan, meskipun masih sekedar dalam bayangan.
Geez ...
Donghae juga menjadi salah satu alasanku tak pernah mengakui perasaanku sebenarnya pada Hyorin. Aku tahu betul anak itu sangat mencintai Hyorin. Bahkan mungkin itu sudah menjadi rahasia umum diantara semua member Super Junior. Setiap kali kami berkumpul di dorm, member-member sering meledek Donghae dan hubungannya dengan Hyorin. Dan aku takut melukai perasaannya jika aku membuat pengakuan pada Hyorin.
Dan entah kenapa perasaanku mengatakan bahwa ada member lain yang juga menyukai Hyorin. Kyuhyun. Sejak pertemuan di Handel & Gretel beberapa waktu lalu, tingkah Kyuhyun agak sedikit aneh terhadap Hyorin. Tatapan matanya setiap melihat Hyorin juga sangat berbeda. Seperti tatapan seorang namja terhadap yeojachingu-nya. Hyorin juga, dia selalu terlihat gugup setiap bertemu dengan Kyuhyun. Sayangnya, aku tak berani memastikan. Hanya saja, saat aku tahu kalau Kyuhyun akan menjadi model MV solo Hyorin, aku berpesan padanya agar jangan sampai terlambat untuk mengakui perasaannya. Kalau tidak, dia akan menyesal, seperti aku.
Ya, sekarang aku menyesal. Kenapa tidak sejak awal kukatakan padanya bahwa aku mencintainya? Kenapa tidak kuakui sebelum semuanya menjadi rumit seperti ini? Kim Jongwoon, kau benar-benar bodoh! rutukku dalam hati.
Kulirik jam dinding di kamarku. Sudah hampir jam 7 pagi. Aku menertawai diriku sendiri. Berapa jam sudah kuhabiskan untuk memikirkan kebodohanku? Mataku sudah lelah tapi aku tetap tak bisa tidur.
Hyorin-ah ….. aku tak bisa menahannya kali ini.
Aku bangun dan segera kuambil jaket tebalku di belakang pintu kamar. Kotak berisi gelang manik-manik itu kumasukkan dalam saku jaket. Kuraih kunci Renault Samsung SM5 milikku.
Dengan sedikit terburu-buru, kutulis sebuah pesan di ponselku.

             Hyorin-ah, odiya?

Sent.
-Flashback End-
Igeo ... sesuatu yang ingin kuberikan sejak dulu.”
Hyorin nampak hati-hati membuka kado tersebut. Dan betapa kagetnya Hyorin melihat isi kado tersebut.
Igeo ... paljji ... ?” tanya Hyorin seraya menatap Yesung.
Yesung tersenyum.
”Kau ingat?”
”Tentu saja. Gelang ini ...”
Ingatan Hyorin melayang saat Yesung mengajaknya jalan-jalan di Myeongdong, salah satu surga belanja di Korea.
-Flashback-
Myeongdong’s Street
Hyorin dan Yesung tengah berjalan menyusuri jalanan Myeongdong, salah satu distrik perbelanjaan di Seoul yang menjual barang dengan harga miring hingga yang paling mahal. Myeongdong yang terletak tidak jauh dari Namsan Tower, dikenal sebagai pusat fashion dan kehidupan malam anak muda Seoul. Myeongdong adalah tempat yang cocok untuk membeli barang-barang berkualitas, mulai dari fashion hingga elektronik. Apalagi di distrik ini juga ada beberapa mall besar seperti Lotte Departement Store, Avatar, High Harriet dan Migliore. Jadi tidak mengherankan jika Myeongdong tak pernah sepi dari pengunjung, distrik ini selalu penuh dengan penggila belanja ataupun mereka yang sekedar jalan-jalan menikmati suasana malam di Myeongdong.


Yesung sengaja mengajak Hyorin mampir ke Myeongdong setelah mereka menyelesaikan penampilan mereka di program Immortal Song 2. Yesung bilang dia ingin membeli sesuatu untuk ulang tahun adiknya, Kim Jongjin, dua hari lagi. Yesung mengajak Hyorin untuk mencarikan kado tersebut. Hyorin yang memang sedang tak ada schedule malam itu hanya mengiyakan saja. Hyorin juga ingin mencari sesuatu untuk ulang tahun ibunya yang masih seminggu lagi.
Mata Hyorin terpaku pada sebuah etalase kecil di dalam sebuah toko yang mereka lewati. Sebuah gelang dengan menik-manik berwarna orange nampak terpajang manis di depannya. Yesung yang baru saja selesai membayar di kasir memperhatikan Hyorin yang seperti tak berkedip memandangi etalase didepannya. Yesung akhirnya memilih jam tangan untuk kado ulang tahun adiknya atas saran Hyorin. Bahkan yang memilihkan model dan warna jam tangannya pun Hyorin. Yesung benar-benar payah dalam urusan kado.
”Apa semua perempuan menyukai barang seperti ini?”
Hyorin setengah terkejut mengetahui Yesung sudah berdiri di belakangnya.
”Tentu saja, apa kau tidak tahu? Lihat, manis bukan?” tanya Hyorin tanpa memperhatikan namja itu.
Ne, seperti dirimu .... sahut Yesung dalam hatinya.
”Kau menyukainya?”
Ah! Igeo? Anii ...” jawab Hyorin berpura-pura.
Yesung tersenyum melihat tingkah polos Hyorin.
Kajja, Oppa!” Hyorin mengajak Yesung pergi dari tempat itu.
Chakkaman!”
Hyorin menoleh dan menatap Yesung bingung.
Wae? Ada apa, Oppa?”
”Kau tidak ingin membelinya?” tanya Yesung.
Hyorin tersenyum lalu menggeleng pelan. Hyorin berbalik lalu melangkah pergi meninggalkan Yesung yang masih terdiam di tempatnya.
Wae?” tanya Yesung seraya menjajari langkah Hyorin.
Geunyang ...”
Hyorin menghentikan langkahnya. Keduanya saling bertatapan tanpa mempedulikan lalu lalang orang di jalanan Myeongdong.
”Aku ingin suatu saat ada yang memberikannya untukku.” ujar Hyorin seraya tersenyum ceria.
”Eh?”
Hyorin meneruskan langkahnya meninggalkan Yesung yang termangu mendengar jawaban Hyorin tadi.
Apa boleh aku yang memberikannya padamu? Ah ...
Yesung menghembuskan napasnya pelan. Namja itu sedikit bingung dengan perasaannya sendiri.
-Flashback End-
”Apa boleh aku yang memberikannya padamu?” tanya Yesung membuyarkan lamunan Hyorin.
Eh?”
Yesung tersenyum.
”Aku akan menyesal jika tak pernah mengatakannya padamu, Hyorin-ah ...”
Hyorin hanya diam menatap namja di hadapannya itu. Hyorin masih tak mengerti arah pembicaraan Yesung.
Oppa .... sebenarnya apa yang ingin kau katakan?”
Deg! Deg! Deg!
Jantung namja itu berdegup makin kencang.
Harus kukatakan! Harus!
Choaheyo ...”
Mwo? A ... apa aku salah dengar? Dia bilang .... Hyorin terkejut mendengarnya.
”Tidak, kau tidak salah dengar. Aku bilang, aku menyukaimu.” ujar Yesung seolah mengerti apa yang ada dalam pikiran Hyorin.
Oppa ...”
Yesung setengah menundukkan kepalanya. Matanya tak berani menatap yeoja di hadapannya. Kedua tangannya saling menggenggam erat. Tubuhnya sedikit gemetar.
”Berulang kali aku mencoba mengacuhkan semua perasaan ini tapi aku tak bisa. Wajahmu, suaramu bahkan cara tertawamu selalu membayangiku. Aku tak tahu kenapa. Aku selalu merasa bahagia bila didekatmu, aku bahagia setiap melihatmu, hatiku sangat bahagia melihat tawamu. Aku tak tahu apa arti semua itu hingga aku sadar bahwa aku merasa separuh hatiku seperti mati ketika kau tak ada disampingku. Apa itu? Bukankah itu cinta?”
Hyorin benar-benar membeku mendengar semua pengakuan Yesung. Hyorin sama sekali tak menyangka kalau Yesung memendam perasaan untuknya selama ini.
Oppa ....” Lidah Hyorin terasa kelu untuk melanjutkan kalimatnya.
Yesung mendongak.
”Hyorin-ah, mianhe ...”
Hyorin berdiri.
”Kenapa kau lakukan ini padaku, Oppa?” tanya Hyorin dengan nada gemetar.
Tiba-tiba Hyorin beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah pergi meninggalkan Yesung begitu saja. Yesung kaget melihat Hyorin pergi begitu saja. Setengah berlari dikejarnya yeoja itu.
”Hyorin!” Yesung menahan tangan Hyorin.
Hyorin berbalik dan menatap Yesung. Matanya terlihat berkaca-kaca. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikannya.
”Hyorin, wegure?” tanya Yesung khawatir melihat mata yeoja itu berkaca-kaca.
Oppa, kenapa baru sekarang?”
Eh?”
Apa kau tahu, ini sangat menyakitkan bagiku, Oppa ....
”Aku .....” Hyorin memalingkan wajahnya.
”Apa ... pengakuanku ini .... menyakitimu?” tanya Yesung dengan hati-hati.
”Sejak kapan, Oppa?”
Immortal Song 2. Sejak aku melihatmu menyanyi disana.”
Hyorin tertawa datar.
”Aku bahkan tak tahu apakah sekarang aku harus bahagia mendengar pengakuanmu atau aku harus sedih ...”
Yesung terkesiap mendengarnya.
Solma .... debaran jantung namja itu bertambah kencang.


”Aku menyukaimu, Oppa .....” Hyorin duduk berjongkok lalu menangis sesenggukan.
Dan Yesung hanya diam terpaku melihatnya. Kali ini ganti Yesung yang terkejut dengan pengakuan Hyorin. Yesung baru menyadari betapa bodoh dirinya selama ini hanya memendam perasaannya sendiri. Namja itu menyesali semua waktu yang telah berlalu dari hadapannya.
Aku bodoh, kenapa aku tak pernah menyadarinya .... Hyorin, mianhe ...
”Apa aku ... benar-benar terlam ... bat?” tanya Yesung dengan terbata-bata.
Yesung menunduk menatap Hyorin yang masih sesenggukan menahan tangisnya.
Tuhan, kembalikan waktu-waktu yang telah kulewatkan ....
*****

Gedung KBS, Recording KBS2 Win-Win.
”Apa ini kisahmu pribadi?” tanya Kim Seungwoo, sang MC.
Hari ini Hyorin tampil di salah satu talk show milik stasiun televisi KBS, Win-Win, yang merupakan salah satu talk show favorit di Korea. KBS Win-Win dipandu oleh Kim Seungwoo (salah satu aktor terkenal di Korea), Lee Gikwang (member dari grup BEAST), Lee Sugeun (komedian) and Tak Jaehoon (komedian sekaligus singer). Hyorin diundang untuk tampil dalam talk show tersebut untuk mengungkap perjalanan hidupnya selama menjadi penyanyi di Korea yang bahkan terkenal sebagai Korean Beyonce. Apalagi Hyorin juga baru saja mengeluarkan digital single selain mengisi beberapa soundtrack drama.
Host Kim Seungwoo menanyakan konsep MV I Choose To Love You yang baru saja dirilis. MV tersebut memang telah dirilis dua hari yang lalu dan lagu tersebut mencapai All-Kill diberbagai situs musik utama. Agensinya, Starship Entertainment, bilang bahwa single album Hyorin menunjukkan hasil yang mengesankan tak lama setelah rilis pada tengah malam, dan mencapai posisi #1 pada semua chart musik utama, seperti Melon, Soribada, Cymusic, dan Daum. Hyorin, yang dikenal sebagai Beyonce Korea, memperlihatkan citranya yang kuat dan mempesona untuk menjadi seorang gadis muda yang sedang jatuh cinta. Apalagi MV tersebut melibatkan dua Idol populer di Korea, Donghae dan Kyuhyun, member Super Junior.
”Banyak orang yang pernah mempunyai kisah seperti itu. Bukan aku saja.” Hyorin menjawabnya dengan tawa kecil.
”Apa sekarang kau punya namjachingu?” tanya Tak Jaehoon tiba-tiba.
”Eh?”
Penonton di studio menyambutnya dengan suara riuh. Sebagian besar penonton hari itu adalah fans Hyorin. Mereka datang untuk mendukung idolanya.
”Sepertinya iya?” goda Lee Sugeun.
Dangyunhaji!” sahut Hyorin.
Whoaaaaaa!!!!” histeria penonton kembali terdengar.
”Siapa?” Gikwang ikut penasaran.
”Kalian sesama Idol biasanya tahu.” ucap Tak Jaehoon menimpali.
Gikwang dan Hyorin sama-sama tertawa mendengarnya.
”Apa aku harus mengatakannya? Bukankah hampir semua member sebuah Idol grup juga pernah berkencan. Tapi tidak semuanya berani mengungkapkan kepada publik siapa orangnya. Alasan kenapa mereka menyembunyikan status kencan mereka adalah untuk melindungi orang yang mereka cintai. Dan kurasa aku harus melindungi orang tersebut.” jawaban Hyorin disambut dengan tepuk tangan meriah oleh keempat MC serta penonton studio.
”Apakah kau kenal dekat dengan member grup lain?”
Hyorin nampak berpikir.
”Aku bukan tipe orang yang bisa dekat dengan orang lain. Tapi aku tetap berusaha menjaga kontak dengan Idol lain terutama mereka yang pernah bekerjasama denganku. Aku menghormati mereka.”
”Kudengar MV terbarumu bekerja sama dengan dua member grup terkenal?” tanya Kim Seungwoo.
Ah ... Ne, kebetulan aku baru saja merilis digital single. Agensiku yang mengurus semuanya. Jadi mengenai siapa yang menjadi model di MV tersebut, menjadi hak penuh agensi untuk menentukannya. Kebetulan mereka menginginkan Donghae-ssi dan Kyuhyun-ssi menjadi modelnya dan ....”
Belum selesai Hyorin menjelaskan, tiba-tiba terdengar hentakan musik yang cukup keras. Kemudian munculah dua namja dari balik pintu studio, Donghae dan Kyuhyun. Hyorin terkejut dengan kemunculan keduanya. Yeoja itu sama sekali tak mengira mereka akan datang menjadi special guest untuknya.
”Kalian ....?” Hyorin masih tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya.
Hyorin menyambut keduanya. Donghae memeluk Hyorin lalu mengambil tempat duduk di samping Hyorin, sementara Kyuhyun duduk di samping hyung-nya itu.
”Kudengar kalian menjadi lebih akrab sejak kerjasama kalian dengan Hyorin di MV terbarunya.” ujar Kim Seungwoo.
Dua namja member Super Junior itu sama-sama tersenyum.
”Aku mengenalnya sejak acara Idol di Pattaya dan kebetulan kali ini agensi Hyorin mengajakku untuk ikut ambil bagian dalam proyek MV terbaru mereka.”
”Kau sendiri, Kyuhyun-ssi? Apakah sejak Immortal Song 2?” Lee Sugeun mengalihkan pertanyaannya pada Kyuhyun.
Anii. Kami pernah bertemu sebelumnya saat acara variety show Super Junior.”
Hyorin memandang Kyuhyun lalu ikut menimpali.
Ne, waktu itu kalau tidak salah Sistar baru saja memulai debutnya.”
”Apa kesan kalian terhadap Hyorin?” tanya Tak Jaehoon.
Donghae dan Kyuhyun sama-sama menatap ke arah Hyorin. Sementara yang ditatap hanya tertawa dengan gaya khasnya.
”Hyorin-ssi, cara tertawamu lucu sekali. Kau bisa tertawa selepas itu??” tanya Gikwang diikuti tawa ketiga host lainnya.
”Itulah kesanku pertama kali saat melihatnya. Hyorin bisa tertawa selepas itu. Dan aku menyukainya.”
Ah ....!” Tak Jaehoon dan Kim Seungwoo setengah kaget mendengar jawaban Donghae.
Hyorin memang terkenal dengan cara tertawanya yang khas. Bahkan Hyorin bercanda dengan mengatakan kalau her laugh is her pride. Kim Seungwoo lalu ganti bertanya pada Kyuhyun.
Ah, suaranya sangat indah. Hanya itu yang kutahu.” sahut Kyuhyun diiringi tawa seluruh isi studio.
Hyorin hanya tersenyum mendengarnya.
”Donghae-ssi .... sepertinya kau lebih akrab dengan Hyorin ketimbang member lainnya?” goda Tak Jaehoon karena melihat Donghae yang tak berhenti memandang yeoja di sampingnya itu.
Donghae tersenyum malu mendapati pertanyaan host paling lucu di acara tersebut.
”Kurasa aku menyukainya. Bukan hanya sebagai hoobae, tapi sebagai yeoja. Menurutku dia benar-benar yeoja unik. Suaranya indah, cantik dan dia punya manner yang bagus.” jawab Donghae seraya memandang Hyorin yang terlihat malu-malu mendengarnya.
Aaaaaaaaaaa...!!!” penonton studio ikut histeris mendengarnya.
Keempat host KBS Win Win juga terlihat kaget mendengar jawaban member Super Junior tersebut. Sementara Kyuhyun hanya diam, sesekali dia mencoba tersenyum meski terlihat datar. Tapi karena seluruh isi studio terfokus pada Donghae, banyak yang tidak menyadarinya.
”Apa itu artinya kau menyukai .... Hyorin?” tanya Kim Seungwoo menegaskan pernyataan Donghae.
Donghae tersenyum.


”Aku menyukainya tapi sepertinya dia sudah punya seseorang yang disukai jadi mungkin aku harus menyerah.” ujar Donghae sambil tertawa.
“Apa ini cinta bertepuk sebelah tangan?” Lee Sugeun ikut penasaran dengan semua jawaban Donghae.
Oppa! Kalian ini bicara apa? Aku bisa dibunuh fansnya.”
Seluruh isi studio ikut tertawa mendengar ucapan Hyorin. Ya, seluruh Korea juga tahu bagaimana para penggemar Super Junior, ELF (EverLasting Forever), sangat mengidolakan member-membernya. Jika ada salah satu member yang terkena skandal cinta, para penggemar yang sebagian besar anak muda itu bisa saja mem-bully orang yang terlibat skandal tersebut. Biasanya itu dilakukan oleh para penggemar fanatik yang tidak rela idolanya menjalin hubungan dengan yeojachingunya, meskipun tidak semua seperti itu. Mereka terlalu mencintai idolanya hingga seringkali merasa bahwa idolanya tersebut adalah miliknya sendiri. Jadi sebagian besar Idol Korea memilih menyembunyikan hubungannya dengan kekasihnya dari publik. Tujuannya, seperti yang dikatakan oleh Hyorin, untuk melindungi kekasihnya tersebut.
Geez … sepertinya Donghae Hyung benar-benar tidak peduli dengan apapun … Aku kalah. Aku tak pernah punya keberanian untuk mengatakannya ... keluh Kyuhyun dalam hatinya.
Lalu tak sengaja, mata Kyuhyun bertemu pandang dengan Hyorin.
Kyuhyun-ssi, it hurts here ...
Sekejap Hyorin mengalihkan pandangannya ke penonton demi menghindari tatapan mata Kyuhyun. Sedangkan Donghae nampaknya tak peduli dengan apapun. Dalam pikiran Donghae hanya ada satu orang saja, Hyorin. Itu sudah sangat cukup baginya. Donghae bahkan berani mengambil resiko dengan menunjukkan kepada seluruh Korea bahwa dia benar-benar menyukai yeoja itu.
Hyorin-ah … apa artinya ini bagimu?
*****

Hyorin’s POV
Hyorin’s Apartment, Suatu malam.
Aku tengah tiduran di sofa. Sejak siang tadi aku sengaja tidak kemana-mana, hanya di apartemen saja. Aku sedang malas keluar. Hari ini jadwal manggung Sistar hanya satu kali dan sudah selesai sejak pagi tadi. Setelah menyelesaikan jadwal Sistar, aku langsung pulang ke apartemen pribadiku. Yah, sekarang aku lebih banyak pulang ke apartemen daripada ke dorm. Baru sekitar 5 bulan aku menempatinya. Meskipun terlihat kecil aku lebih nyaman tinggal disini. Rasanya lebih tenang. Hanya sesekali aku pulang ke dorm, sekedar melepas rindu bersama member Sistar lainnya atau kalau aku sedang malas pulang ke apartemen.
Apartemen ini kubeli dari hasil jerih payahku selama bekerja di industri musik Korea. Apartemen yang kubeli dari suaraku. Bora eonni dan Soyou juga membeli sebuah apartemen, hanya Dasom yang memilih untuk menginvestaikan hasil jerih payahnya selama ini dalam bentuk mobil. Dasom bilang dia masih ingin tinggal di dorm bersama member lainnya. Ya, meskipun kami sudah memiliki apartemen sendiri tapi kami masih sering tidur di dorm. Barang-barang pribadi semua member juga masih banyak tersimpan di dorm. Aku sendiri, aku hanya pulang ke apartemen kalau aku sedang malas, dalam artian sedang tidak ingin diganggu siapapun. Lucu memang, tapi adakalanya aku memang membutuhkan ruang pribadi untuk diriku sendiri. Lagipula tak banyak yang tahu apartemen pribadiku ini. Hanya member Sistar dan beberapa orang dari agensiku seperti manajer oppa, selain keluargaku tentunya. Aku sudah berpesan pada mereka agar jangan sampai banyak yang tahu dimana apartemen pribadiku ini. Bukannya aku pelit atau tidak suka dengan kunjungan teman dan semacamnya, hanya saja aku tidak mau kehidupan pribadiku semakin jadi konsumsi publik. Bukankah setiap orang mempunyai batas-batas kehidupan pribadinya? Ada hal-hal yang tidak harus dishare ke publik. Aku juga manusia biasa yang kadang ingin menikmati saat-saat nyaman dan tenang sendirian.
Kumatikan televisi yang sedari tadi malah tidak kutonton. Kuambil kotak coklat di meja. Pelan kubuka. Lalu nampak sebuah benda yang selama hampir dua hari ini seolah menghantui pikiranku karena benda itu mengingatkanku pada seseorang. Paljji, gelang manik-manik orange pemberian Yesung Oppa. Kuambil gelang itu dan kukalungkan di jariku. Mataku terpaku memandanginya.
Aku tak tahu kenapa aku masih terus memikirkan semua ini. Gelang itu, Yesung Oppa bilang dia ingin memberikannya padaku. Hanya untukku. Aku baru sadar, perhatian-perhatian Yesung Oppa selama ini ternyata bukan karena aku hoobaenya. Dia bilang, dia mencintaiku. Cinta?
Selama ini aku berusaha mengacuhkan perhatiannya, meskipun disatu sisi aku merasa bahagia dengan semua itu. Aku menolak mati-matian semua perasaanku padanya. Aku sendiri masih bingung dengan perasaanku waktu itu. Aku pikir perasaanku waktu itu hanya sekedar rasa kagum seorang hoobae pada sunbaenya, tidak lebih. Tetapi anehnya kenapa aku kadang merasa hatiku seperti dicubit ketika melihatnya dengan yeoja lain waktu itu? Lagipula, ada sesuatu yang lain yang membuatku untuk berhenti menumbuhkan perasaanku.
Sesuatu itu ....
-Flashback-
Dorm Sistar, hampir tengah malam.
”Hyorin-ah, tadi kau kalah dari Yesung Oppa?”
Bora eonni muncul mengagetkanku yang sedang tiduran sambil membaca novel Romance of Their Own yang ditulis oleh Guiyeoni, salah seorang novelis populer di Korea. Aku hanya menjawab singkat tanpa menoleh kearahnya.
Kemarin aku kalah saat berhadapan dengan Yesung Oppa di Immortal Song 2 saat menyanyikan lagu milik legenda rock Boohwal. Yesung Oppa memilih lagu The More I Love dengan versi ballad, sedangkan aku memilih Heeya dengan konsep rock ballad. Rasa ’sakit’ dari lagu tersebut terlihat dari cara namja itu membawakan lagu. Aku sampai merinding saat mendengar suaranya. Sempurna.
”Hyorin-ah ....”
Bora eonni mengambil boneka panda besar yang pernah diberikan Jungmin Oppa saat ulang tahunku kemarin dan memeluknya seperti guling. Dia melirik sekilas buku yang kubaca lalu ikut duduk di sebelahku.
Ne?” aku masih fokus pada novel yang kubaca.
”Boleh aku bertanya sesuatu?”
”Apa?”
Sejenak Bora eonni terdiam, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
”Apa .... ehm ... apa Yesung Oppa sudah mempunyai yeojachingu?”
Deg!
Novel ditanganku hampir jatuh.
Wae?” aku berpura-pura tetap membaca.
”Diantara member Sistar, kau yang paling dekat dengannya.”
Mollayo ...” jawabku sekenanya, lagipula aku memang tidak tahu apakah dia sudah mempunyai yeojachingu atau belum.
”Kau benar-benar tidak tahu??” tanya Bora eonni seolah tidak percaya dengan jawabanku.
Ada apa sebenarnya? Kenapa Bora eonni tiba-tiba menanyakan Yesung Oppa? Solma .... pikiranku mulai tidak fokus.
”Hyorin!” Bora eonni merebut novel yang kubaca.
Ah! Eonni!” aku memanggilnya eonni karena Bora memang setahun lebih tua diatasku.
Sepertinya Bora eonni kesal melihatku yang cuek dengan pertanyaannya. Novel itu ditaruhnya di bawah bantal. Aku mendengus kesal melihat tingkahnya.
Wegure?” tanyaku.
Bora eonni menatapku tajam.
”Hyorin, jujurlah padaku.”
Eh?”
Aku semakin tidak mengerti dengan arah pembicaraan yeoja yang terkenal paling feminin di antara semua member Sistar itu.
”Apa ... Yesung Oppa pernah menyatakan perasaannya padamu?”
Mwo??” aku melongo.
Bora eonni menarik napasnya pelan.
”Sepertinya dia menyukaimu. Atau ini hanya perasaanku saja? Yesung Oppa sangat perhatian padamu. Bahkan setiap kali aku bertemu dengannya, dia hanya akan bertanya tentang kabarmu saja.”
Eonni, apa maksudmu? Aku tidak mengerti ...”
Bora eonni menggigit ujung bibirnya. Dia terlihat agak gelisah. Dan itu malah membuatku semakin tak nyaman.
”Apa ... kau juga menyukainya?”
Aku terkejut dengan pertanyaannya barusan.
”Hyorin, apa kau menyukai Yesung Oppa? Jawablah dengan jujur.”
”Aku??” tanyaku retoris.
Aku sungguh tak siap dengan pertanyaan yang diberikannya padaku.
”Aku menyukainya.”
Deg Deg Deg!
Aku bisa merasakan kalau debaran jantungku makin kencang.
”Kupikir ... aku sudah benar-benar jatuh cinta padanya. Aku jatuh cinta pada Yesung Oppa.”
Mwo?? Mulutku ternganga mendengar pengakuannya.
”Jadi, jika kau juga menyukai Yesung Oppa ... aku .....”
Andwe! Aku tidak akan menyakitimu, eonni ...
Tiba-tiba saja aku tertawa. Dan itu mengejutkan Bora eonni.
Wegure?” tanyanya padaku.
Eonni, kau ini bicara apa? Mana mungkin aku menyukainya??” ucapku dengan masih setengah tertawa.
Bora eonni menatapku bingung.
Eonni ... aku akan sangat bahagia jika kau bisa bersamanya.”
Mianhe, eonni-ya ....
Sesaat wajah Bora eonni berubah ceria.
Jjinja?”
Aku mengangguk meyakinkan. Tiba-tiba Bora memelukku erat.
”Hyorin-ah, berjanjilah padaku ...”


Ne?” aku ganti memeluknya lebih erat.
”Kau tidak akan pernah mengkhianatiku. Bantu aku untuk lebih dekat dengan Yesung Oppa ...”
Deg!
Tuhan, apa ini? Kenapa terasa sakit sekali? Kurasakan kali ini ada yang mencubit sakit hatiku.
Ne ...” tanpa kusadari air mataku jatuh.
Ketika kusadari Bora eonni hendak melepaskan pelukannya, segera kuhapus air mataku. Aku tak ingin dia melihatku menangis. Kutatap Bora eonni yang tersenyum cerah.
Mianhe, eonni-ya ... aku harus membohongimu ....
-Flashback End-
Eonni ...” gumamku.
Aku sudah berjanji pada Bora eonni untuk tidak merusak semuanya. Aku tidak ingin dia sedih karena mengetahui bahwa Yesung Oppa ternyata mencintaiku. Aku tahu betapa besar cinta Bora eonni pada namja itu sampai dia rela tidak tidur hanya untuk membuatkan Yesung Oppa syal hasil rajutannya sendiri. Yesung Oppa memang tak pernah tahu bagaimana perasaan Bora eonni karena yeoja itu tak pernah sekalipun mengungkapkan perasaannya. Hanya aku yang tahu, dan itu sungguh membuatku tersiksa. Memendam semuanya sendiri hingga aku sadar bahwa perasaanku pada Yesung Oppa ini jauh melebihi perasaan seorang hoobae pada sunbaenya.
Tapi itu dulu. Karena saat ini, entah sejak kapan, aku tak lagi memandangnya sebagai seorang yang sangat kudambakan. Aku tak lagi berdebar-debar jika bertemu dengannya seperti saat dulu, saat pertama kali aku mulai menyukainya. Perasaan berdebar-debar itu sudah hilang. Mungkin karena sebenarnya rasa cinta ini hanyalah rasa cinta seorang dongsaeng saja. Dan perlahan aku sudah menguburnya dalam-dalam sejak aku sadar bahwa aku tak mungkin memilikinya. Aku juga harus tahu diri. Lebih dari itu, aku tak boleh menyakiti hati eonni-ku. Aku tak mungkin membuatnya terluka. Oleh karena itu aku harus mengalah.
Mengalah. Ya, aku harus mengalah demi eonni-ku. Aku tak mungkin melihat Bora eonni menangis. Aku tak bisa membayangkan jika dia tahu tentang kenyataan sesungguhnya, bahwa Yesung Oppa tidak pernah mencintainya. Namja itu malah menyukaiku, sahabatnya sendiri.
Aku memang sangat terkejut dengan pengakuan Yesung Oppa yang tiba-tiba. Aku bahagia mengetahui perasaan namja itu yang sebenarnya. Tapi aku juga sedih, kenapa aku bertemu dengannya di saat yang tidak tepat? Ada orang yang lebih mencintainya dengan setulus hati, lebih dari diriku. Meskipun sekarang aku merasa bahwa perasaanku pada Yesung Oppa sudah berhenti tumbuh, tapi bagaimana dengan perasaan Yesung Oppa sendiri?
Arrgggggggghhhh!!!
Benar-benar membuatku frustasi.
Ting Tong!
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu berbunyi. Aku bangkit dan berjalan ke arah pintu. Kubuka pintu apartemenku. Dan betapa terkejutnya aku melihat siapa yang berdiri di hadapanku kini.
“Kau sedang sibuk?” tanyanya.
Mataku terpaku menatapnya. Seorang namja mengenakan coat berwarna coklat lengkap dengan kacamatanya. Kulihat tangan kanannya menenteng plastik putih transparan berisi mie ramen dan beberapa minuman kaleng bersoda.
Kyu … hyun?
*****

Kyuhyun’s POV
KBS2 Immortal Song 2.      
Kamsahamnida!”
Tepuk tangan terdengar meriah ketika Hyorin menyelesaikan penampilannya malam ini. Malam ini yeoja bersuara indah itu membawakan lagu hit milik legendaris Nam Jin, You Are Always on My Mind. Dan nampaknya Nam Jin ahjussi terpikat dengan suara dan gaya khas Hyorin. Dalam komentarnya, Nam Jin ahjussi bilang kalau Hyorin mempunyai talenta yang sangat bagus. Apalagi menyanyi sambil menari sangat sulit untuk seorang penyanyi, tapi Hyorin mempu membawakan lagu tersebut dengan sempurna. Nam Jin ahjussi ikut menyebut Hyorin sebagai Korean Beyonce seperti pujian yang pernah dilontarkan oleh grup legenda Boohwal sebelumnya.
Yeoja itu .... siapa yang tidak kagum dengan suara indahnya?
Sebenarnya malam ini kondisi Hyorin tidak begitu baik. Aku tahu itu saat mulai recording beberapa jam lalu, aku mendengar percakapan Hyorin dan Kim Gura ahjussi tentang kondisi yeoja itu. Sejak semalam demamnya belum juga turun. Suhu tubuhnya masih terasa hangat. Tenggorokannya terasa sakit tapi yeoja itu tetap memaksakan dirinya untuk tampil. Tadinya kudengar sang manajer juga menyarankan untuk mengganti koreografinya. Hyorin hanya perlu menyanyi tanpa harus menari seperti saat reherseal sebelumnya. Tapi Hyorin adalah seorang penyanyi profesional, yeoja itu tidak ingin penampilannya rusak hanya karena sakit. Hyorin berusaha tampil maksimal, dia tak ingin mengecewakan orang-orang yang sudah datang untuk menyaksikan penampilannya malam ini.
Geez ... yeoja itu benar-benar!
Tiba-tiba aku teringat dengan sesuatu.
-Flashback-
Hyorin’s Apartemen, semalam lalu.
Annyeong!” sapaku.
Hyorin masih terpaku menatapku. Sepertinya yeoja itu benar-benar terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba. Apalagi tangan kananku menjinjing plastik belanjaan berisi mie ramen instan dan beberapa kaleng minuman bersoda. Aku baru saja selesai rekaman lagu Late Autumn di studio. Beberapa waktu yang lalu Yoon Jongshin hyung menawariku untuk berkolaborasi dalam proyek bulanannya. Merupakan suatu kehormatan bagiku untuk bekerja dengan  seorang senior legendaris seperti Jongshin hyung. Dan akhirnya tanpa menunggu lama, rekaman bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari saja.
Sepulang dari studio, entah kenapa aku malah mampir ke swalayan dan membeli 2 bungkus mie ramen ukuran besar dan sedikit kaleng minuman bersoda. Dan tanpa kusadari, Hyundai NF Sonata kuarahkan menuju arah yang berlawanan dengan jalan menuju dorm Super Junior. Ya, aku sengaja tidak pulang ke dorm lebih dulu karena aku ingin menemui seseorang. Bukan sekedar mampir, tapi sengaja menemuinya.
Wah, apa aku ini benar-benar sudah gila?
Tak butuh waktu lama menuju tempat yang kucari, kini aku sudah ada di depan Seongsu’s Apartment. Mobil kuparkir di basement gedung berlantai 20 ini. Kulangkahkan kakiku dengan ringan menuju lift terdekat. Tak sampai 10 menit, aku sudah sampai di lantai 7. Kucari apartemen dengan nomor 302. Saat kuketuk pintunya, muncul ekspresi kaget yang amat familiar dalam penglihatanku milik seorang yeoja, Kim Hyorin.
Hyorin terlalu lama menatapku dengan wajah bingung.
“Apa aku tak boleh masuk?” pertanyaanku membuyarkan lamunannya.
Sepertinya aku tahu dia sedang memikirkan apa melihat kedatanganku yang tiba-tiba. Namun dengan segera Hyorin menyuruhku masuk.
Kulangkahkan kaki masuk ke dalam apartemennya, sementara Hyorin mengikutiku dari belakang. Sekilas kutatap sekeliling apartemen Hyorin. Nampak sebuah sofa kecil dengan sebuah LED TV berjarak sekitar 1,5 meter didepannya. Ada beberapa foto terpasang di dindingnya. Semua foto itu memiliki senyum yang sama, senyum khas seorang Kim Hyorin. Di sebelah kiri ada balkon dengan gordyn berwarna biru muda. Pintu dengan kaca transparan menuju balkon itu nampak terbuka lebar. Balkon apartemen Hyorin cukup luas bahkan ada beberapa tanaman bunga di pinggirnya. Ada mawar merah dan kuning, masing-masing dua pot penuh. Di sebelahnya ada tulip merah dan beberapa bunga lain yang tidak kuhapal jenisnya. Aku baru tahu, anak itu ternyata suka berkebun.
Ehm ... Kyuhyun-ssi ...”
Kubalikkan badanku. Wajah bingungnya membuatku semakin gemas ingin mencubit kedua pipinya yang sedikit memerah itu. Untung saja aku masih bisa menahan diriku.
”Kau ... tahu darimana apartemenku?” tanyanya hati-hati.
”Dasom yang bilang padaku.” terangku.
Tadi aku memang datang ke dorm Sistar lebih dulu karena kupikir Hyorin ada di dorm. Ternyata Dasom bilang Hyorin pulang ke apartemen. Dan aku baru tahu kalau Hyorin sudah lama pindah ke apartemennya meskipun dia juga sesekali masih pulang ke dorm. Tadinya Dasom tidak mau bilang dimana alamatnya, tapi setelah kupaksa akhirnya anak itu memberiku alamat apartemen Hyorin. Setelah itu aku langsung meluncur kesini.
”Lalu?” Hyorin sepertinya masih penasaran kenapa aku datang kesini.
Dan tanpa basa-basi kukatakan tujuanku datang ke apartemennya.
”Aku ingin kau memasakkan ramen untukku.” ucapku seraya menyerahkan bungkusan plastik yang kubeli dari swalayan dekat studio rekaman.
Mwo??”
”Tidak apa-apa kan aku makan disini?” aku tersenyum dengan santainya.
Wajah bingung itu tiba-tiba melengkungkan sebuah senyum. Dan tanpa berkata apa-apa, Hyorin langsung mengambil bungkusan itu dan pergi menuju dapur. Kutatap punggung yeoja itu hingga hilang dibalik pintu menuju dapur.
Aku membuka jaket dan menggantungkannya di pojok pintu kemudian duduk di sofa. Tanpa sengaja aku melihat sebuah benda yang sedikit menarik perhatianku. Sebuah kotak coklat kecil dengan pita putih diatasnya. Pelan-pelan kubuka kotak itu, nampak sebuah gelang manik-manik berwarna orange.
Sepertinya aku pernah melihat gelang ini, dimana? Aku mencoba mengingatnya tapi sia-sia. Payah. Ingatanku terlalu lemah.
Dua puluh menit kemudian ....
Aku dan Hyorin duduk berhadapan di meja kecil depan televisi. Di meja ada sepanci mie ramen yang masih panas. Hyorin mengambil dua mangkuk berukuran sedang lengkap dengan sumpitnya.
Slurrpp
Kucoba mie ramen buatan Hyorin. Enak juga, rasanya sangat pas. Gochujang atau sambal khas Korea-nya juga pas, tidak terlalu pedas dan tidak terlalu asam. Saat aku sedang menikmati mie ramen buatannya, yeoja itu malah hanya diam memandangku. Mangkuknya masih kosong, sumpit pun hanya tergeletak begitu saja tanpa disentuhnya.
Wae?”
Anii.” jawabnya singkat.
Hyorin mengambil mie ramen di panci dengan sumpitnya. Bagi orang Korea, mie ramen baru akan terasa mie ramen kalau dinikmati langsung dari panci.
”Kyuhyun-ssi, kau datang kesini hanya untuk makan?”
Aku tertawa mendengarnya. Anak itu kadang bicara tanpa basa-basi.
Dangyunhaji!”
Wae? Apa kau tidak punya makanan di dorm?”
Anii!”
Diselingi gurauan, aku dan Hyorin menikmati mie ramen itu hingga tandas tak bersisa.
”Lalu?”
”Karena aku sedang ingin makan masakanmu.” jawabku santai.
Geez ... kasihan sekali kau!”
Kami sama-sama tertawa.
Setengah jam kemudian aku dan Hyorin sudah berada di meja dapur. Kami sudah selesai mencuci mangkuk dan panci yang tadi digunakan untuk memasak mie ramen. Tadinya Hyorin menyuruhku untuk diam saja di depan televisi tapi aku memaksanya untuk ikut ke dapur. Akhirnya dia membiarkanku membantunya.
Setelah selesai,  Hyorin yang malam itu memakai sweater masih duduk di meja dapur. Sementara aku duduk di kursi kecil dekat meja dapur dengan sebuah gitar ditanganku. Aku menemukan gitar ini di dekat rak buku milik Hyorin. Aku juga baru tahu kalau Hyorin bisa bermain gitar. Anak itu penuh dengan ’rahasia’ rupanya.
Kami seolah-olah membuat sebuah kolaborasi, aku memainkan gitar dan dia menyanyi. Suaranya sangat indah. Hyorin menyanyikan lagunya, I Choose To Love You, mengingatkanku pada kenangan saat kami shooting video klip.
Aku baru sadar kalau Hyorin terlihat lebih cair dari biasanya. Dia menyanyi dengan lepas di depanku. Kami juga mendiskusikan beberapa lagu kesukaan kami, khususnya yang bergenre ballad. Sesekali dia tertawa dengan gaya khasnya saat aku mencandainya.
”Kyuhyun-ssi ...”
Ne?” tanyaku dengan jemari masih memetik gitar.
Hyorin tersenyum.
”Nyanyikan sebuah lagu untukku. Aku ingin mendengarnya.”
Deg Deg Deg!
Tiba-tiba jantungku berdebar tak karuan. Detaknya lebih cepat dari biasanya. Wajahku sepertinya sudah memerah. Padahal sebelumnya aku tak merasakan apa-apa. Kenapa sekarang malah jadi gugup seperti ini??
”Ehm ... kau ingin aku menyanyikan apa?” aku balik bertanya padanya.
”Terserah. Itu lagumu ...”
Tanpa sadar, jemariku memainkan nada pembuka sebuah lagu.

              I always look at you
              Even if a day pass
              And another passes by
              The sound of you breathing
              The sound of you laughing
              It still makes me tremble

              Tears flow once again
              You are smiling, not knowing the pain inside me
              A fool like me
              A naive and immature like me
              For this once can you turn around and look at me?

              I know that my wishes
              Has no meaning to you



              If it was me,
              The person you love
              If it was me,
              I prayed for countless days
              Like the shining green trees
              Like the silent sparkling stars
              I am only looking at you again
              Do you even know this?

              Until today I always practiced
              Those love confession by my self
              Sad back view
              Just until today
              You will live without ever knowing what I feel
              Sadly I know that waiting is easier than erasing you

              I want to ask
              Are you well?
              Is the person you are with treating you well?
              I know that these stupid worries are all useless
               (and won't change anything)

              But I wanted to say this at least once without tears
              That I love you*

Lagu itu pun selesai. Kami saling bertatapan dalam diam.
Igeo ....”
”Lagu ini, untukmu ...” sahutku.
Hyorin kembali terpaku menatapku.
-Flashback End-
Aku duduk di dekat tangga sembari menunggu penjurian antara aku dan Hyorin. Aku tampil sebelumnya dengan lagu hit Nam Jin ahjussi yang berjudul With You. Aku tidak terlalu berharap menang tapi setidaknya aku sudah berusaha maksimal. Entahlah, malam ini perasaanku agak kacau.
Setelah selesai, Hyorin menuruni tangga panggung dengan langkah agak pelan. Kulihat wajahnya mulai penuh dengan cucuran keringat dingin dan agak sedikit pucat. Sepertinya dia kelelahan, energinya terkuras habis karena dia menyanyi sambil menari padahal kondisi tubuhnya sedang tidak fit.
Tiba-tiba ...
Brukkk!!!


Tubuh Hyorin hampir saja jatuh ke lantai kalau aku tak segera menangkapnya.

To Be Continued Part B

Please, don’t be silent readers!

note :
*If It Was Me, dipopulerkan oleh Na Yoon Kwon
dangyunhaji : tentu saja
paljji : gelang



NO PLAGIARISME

mau baca fanfic justhyolyn lainnya?
silahkan temukan update-annya DISINI.

^^

4 komentar:

  1. Wahhhhh kerenn, makin penasaran dg lanjutannya min, jgn lama2 ya minnnn aku gak sabaran nunggu lanjutannya, hehehehe
    Fighting min!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe .. makasih icha udah jadi pembaca setia di blog ini :D
      iya, insya Alloh gak lama.
      aq juga lagi ngejar nyelesein nih, soalnya udah mepet waktunya mau go out dari Jawa XD

      jangan lupa tetep komen yah ...

      Hapus
  2. satu kata 'DAEBAK'...
    kisah cintanya rumit dan ga bisa di tebak selanjutnya seperti apa,
    aku suka banget sama ff yg kaya gini,,

    keep writing min ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. wew, kamu borongan ya komennya hahaha

      makasih fitri buat apresiasinya ...
      keep komen yah! :D

      Hapus

don't like, don't read, don't bash ---> SIMPLE!

thanks for the appreciate ^^

[FF] See How Much I Love You

[FF] Wedding Planner

[FF] Why Did I Fall In Love With You