hyolyn or hyorin

Update FF disini ^^
Read and comment, please!
No SPAM or I'll delete it.
Thank you.

Fanfic yang ingin dibaca

Senin, 12 Agustus 2013

[FF] I Choose To Love You – Chapter 4 part B


Judul : I Choose To Love You

Genre : romance, friendship
Author/Disclaimer : justhyolyn
Length : Series

Main Cast :
Kim Hyojung (Hyorin), Cho Kyuhyun (Kyuhyun), Lee Donghae (Donghae)

Other Cast :
Member Super Junior (Eunhyuk, Leeteuk, Yesung, Ryewook, Sungmin)
Member Sistar (Bora, Soyou, Dasom)

Seluruh isi fanfic ini adalah murni ide dan tulisan justhyolyn.
Don’t like, Don’t read, Don’t bash!

Yang belum baca chapter 1, 2, 3, 4A silahkan baca disini.

Are you enjoyed this fanfic?
:’(

Please, don’t be silent readers!

Happy reading!

CHAPTER 4 
Part B

Aku duduk di dekat tangga sembari menunggu penjurian antara aku dan Hyorin. Aku tampil sebelumnya dengan lagu hit Nam Jin ahjussi yang berjudul With You. Aku tidak terlalu berharap menang tapi setidaknya aku sudah berusaha maksimal. Entahlah, malam ini perasaanku agak kacau.
Setelah selesai, Hyorin menuruni tangga panggung dengan langkah agak pelan. Kulihat wajahnya mulai penuh dengan cucuran keringat dingin dan agak sedikit pucat. Sepertinya dia kelelahan, energinya terkuras habis karena dia menyanyi sambil menari padahal kondisi tubuhnya sedang tidak fit.
Tiba-tiba ...
Brukkk!!!
Tubuh Hyorin hampir saja jatuh ke lantai kalau aku tak segera menangkapnya.
Eonni!” Soyou dan Dasom yang malam itu memang datang untuk melihat penampilan Hyorin ikut kaget melihat leadernya pingsan.
Kukira tadinya Hyorin hanya sekedar kelelahan saja tapi ternyata Hyorin benar-benar pingsan. Beberapa orang di sekitarku ikut panik melihatnya. Tapi untungnya Shindong Yeop ahjussi mampu mengkondisikan acara dengan baik. Diselingi joke-joke segar miliknya, MC populer di Korea itu menjelaskan pada para penonton bahwa kondisi Hyorin tidak terlalu mengkhawatirkan.
Segera kubawa Hyorin ke waiting room Immortal Song 2 diikuti Soyou dan Dasom dibelakangku. Kutidurkan tubuh yeoja itu di sofa dengan pelan. Hyorin masih belum sadar dari pingsannya. Dan itu membuatku agak panik. Aku takut terjadi sesuatu padanya.
Eonni, sadarlah!”
Dasom mendekatkan botol minyak angin ke dekat hidung Hyorin agar yeoja itu segera sadar dari pingsannya. Soyou ikut mengipasinya untuk memberi udara di sekitar Hyorin.
Dan aku? Aku hanya diam saja memandanginya. Tanganku ingin menepuk lembut pipinya agar yeoja itu segera sadar tapi aku tak berani. Akhirnya aku hanya bisa berdiri mematung memandanginya.
Hyorin, jebal ... sadarlah!
*****

Seoul Hospital.

              Hyorin-ah, mianhe ... aku harus pergi.
              Gajima, Oppa!
              .......

Hyorin terbangun.
Aku melihatmu dalam mimpiku ... Kenapa kau selalu datang dalam mimpiku ...? Kenapa bukan orang lain?
Matanya menatap langit-langit kamar.
Ah, ini dimana? batinnya dalam hati.
Tangan kanannya mengusap kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. Dahinya masih terasa hangat.
Bukankah tadi aku sedang perform di Immortal Song 2 .... Kenapa aku disini? Hyorin mulai mengingat sesuatu.
Yeoja itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan serba putih itu. Matanya menangkap sosok yang sangat familiar sedang tertidur dalam posisi duduk di tepi ranjang. Hyorin bangun dan duduk memandangi namja di sebelahnya. Dilihatnya namja itu, Donghae, tertidur di dekatnya. Sepertinya dia kelelahan menunggu Hyorin sadar dari pingsannya. Dipandanginya wajah pulas Donghae. Lalu tanpa sadar, tangan Hyorin bergerak maju mengusap pelan kepala namja itu.
“Ah! Kau sudah sadar?” Donghae yang baru memejamkan matanya sekitar dua menit yang lalu karena saking lelahnya, terbangun ketika merasakan usapan lembut di kepalanya.
Hyorin hanya diam memandanginya. Tangannya bergerak mundur berhenti mengusap kepala namja itu, namun Donghae malah menahannya.
“Jangan berhenti ...”
Deg!
Hyorin terdiam mendengarnya. Donghae malah memegang tangan Hyorin dan menempelkannya di pipi.
Oppa ....
Ingatan Hyorin melayang saat Donghae mengakui perasaannya untuk pertama kalinya.
-Flashback-
Dalam perjalanan menuju Supermaket dekat dorm Sistar.
Hyorin memutuskan untuk keluar membeli minuman kaleng yang lupa dibeli oleh Dasom siang itu untuk pesta kecil merayakan ulang tahun Hyorin. Lalu tanpa diperintah Donghae menawarkan dirinya untuk menemani Hyorin. Di tengah perjalanan menuju supermarket, Donghae menyatakan cintanya pada Hyorin.
”Aku serius, Hyo ...”
Ucapan Donghae barusan membuat langkah Hyorin terhenti. Hatinya mulai berdebar kencang. Hyorin tak berani membalikkan badan. Donghae juga masih berdiri di tempatnya.
”Aku mencintaimu, Hyo ...”
Buket bunga yang dibawa Hyorin jatuh. Yeoja itu benar-benar membeku kali ini mendengar pengakuan cinta Donghae.
Apa dia bilang? Dia mencintaiku ....? Aku ...?? Hyorin masih tak percaya.
“A … apa maksudmu, Oppa?”
Hyorin masih tak berani membalikkan badannya untuk sekedar menatap namja itu.
Sarang han dago, Hyorin-ah ...”
Sarang ...?
Tiba-tiba Donghae memegang tangan Hyorin dari belakang. Hyorin berbalik. Keduanya saling bertatapan.
“A ... aku ....”
Entah kenapa seketika bayangan wajah Kyuhyun muncul di hadapannya.
Tuhan, apa ini? Kenapa wajah Kyuhyun yang muncul di hadapanku? batin Hyorin dalam hatinya.
“Aku tak pernah seperti ini sebelumnya. Aku tidak tahu kenapa. Tapi ... setiap kali melihatmu, hatiku merasa tenang dan bahagia. Aku selalu ingin bertemu denganmu. Dan rasanya sakit sekali melihatmu bisa tertawa dengan namja lain. Aku hanya ingin kau tertawa untukku. Aku tahu itu egois, tapi ... aku tak bisa menahan perasaanku sendiri. Aku sudah jatuh terlalu dalam. Aku ... aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Aku menyukaimu, aku menyukaimu, aku .... benar-benar mencintaimu. Aku tahu ini terlalu jauh tapi aku ingin ... kelak kau menjadi eomma dari anak-anakku. Aku mungkin bisa mati jika tak bersamamu ... Jangan tinggalkan aku, Hyorin-ah ...”
Hyorin terpana mendengar semua yang dikatakan Donghae. Hyorin tak mengira kalau perasaan Donghae sudah sejauh ini padanya. Hyorin mengingat kembali semua perhatian yang selama ini Donghae berikan padanya.
Jadi selama ini ....
“A ... apa .... kk ... kau mau meng ... mengisi separuh hatiku ... yang kosong ini?” tanya Donghae dengan nada gugup.
Hyorin memandang jauh ke dalam mata namja di hadapannya dan ia bisa melihat ketulusan namja itu.
Tuhan, aku harus menjawab apa? Hyorin gelisah dengan perasaannya sendiri.
“Aku ingin kau menjadi yeojachingu .... ku.”
Hyorin masih terdiam. Dia bingung harus menjawab apa. Semua perasaannya campur aduk menjadi satu. Hyorin masih bingung menerjemahkan perasaannya sendiri. Hyorin takut jika ternyata perasaannya pada namja itu bukan perasaan seorang yeoja pada namja. Hyorin takut menyakiti hati namja itu.
“Kamu satu-satunya orang yang ingin aku lindungi ...” ucap Donghae seraya menggenggam tangan Hyorin.
Oppa ...”


Tanpa sadar, tubuh Hyorin maju memeluk Donghae.
Jess!
Ini pertama kalinya mereka berpelukan dengan hangat. Donghae memang kaget tapi segera dibalasnya pelukan yeoja itu dengan lebih erat.
Apa ini jawabanmu, Rin-ah?
Keduanya berpelukan lama sekali.
“Berjanjilah untuk melindungiku, Oppa ...”
Masing-masing tenggelam dalam perasaannya masing-masing.
Oppa, mianheyo .... aku sudah jahat padamu ... Mianhe .... Aku memelukmu karena aku tak ingin kau tahu perasaanku yang sebenarnya.
Hyorin memejamkan matanya dengan buliran bening mengalir di pipinya.
Gomawo, Rin-ah ... Donghae tersenyum mengusap lembut kepala Hyorin.
-Flashback End-
“Jangan sakit lagi ... Aku tak mau melihatmu sakit.”
Hyorin, namja sebaik ini kenapa kau malah menatap namja lain? Hyorin memarahi dirinya sendiri.
Oppa, sejak kapan kau disini?” tanya Hyorin mengalihkan perhatian Donghae.
“Sejak aku tahu kau jatuh di panggung.”
Harusnya aku tahu hanya dia yang akan datang menemaniku di saat seperti ini ...
“Kau tidak ada schedule?”
“Ada.” jawab Donghae singkat.
“Lalu kenapa kau malah disini?”
Donghae tersenyum menatap Hyorin.
“Karena aku ingin menemanimu.”
Sebenarnya hari ini schedule Donghae penuh bahkan sampai tengah malam nanti. Ada jadwal perform dengan Super Junior di tiga tempat berbeda serta jadwal photoshoot dan siaran radio bersama Eunhyuk di Sukira FM. Tapi Donghae meminta pada manajernya untuk sekali ini saja absen. Donghae bilang dia ada urusan penting yang tidak bisa ditinggalkannya.
"Oppa, jangan memaksakan dirimu untukku."
Donghae maju mendekatkan wajahnya pada Hyorin. 
"Apa aku tak boleh menemani yeojachingu-ku?"
Yeojachingu ...? Hyorin menghembuskan napasnya pelan.
“Kau mau kukupaskan apel?” Donghae beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil apel merah di meja.
Hyorin hanya mengangguk. Lalu Donghae mengambil pisau kecil di atas meja dan mulai mengupas apel tersebut.
Tapi kenapa aku mengharapkan orang lain yang mengupas apel itu untukku ... Hyorin-ah, sadarlah! Hyorin diam memandangi Donghae yang mengupas apel di sampingnya.
Donghae mengambil piring kecil lalu memotong apel yang sudah dikupasnya itu menjadi bentuk dadu kecil. Dan tanpa ragu-ragu Donghae menyuapkan potongan apel itu ke mulut Hyorin.
Oppa ....” Hyorin memandangi Donghae dengan mulut masih mengunyah buah apel.
Ne?”
Tuhan, tolong beri aku keyakinan .... pinta Hyorin dalam hatinya.
Gomawo ...”
Donghae menatap Hyorin dengan pandangan lembut. Lalu kembali menggenggam erat tangan yeoja itu.
Aku bisa menggenggam tanganmu, tapi kenapa aku merasa itu bukan untukku ... Rin-ah ?
*****

Hyorin’s POV
Dorm Sistar. 
”Istirahatlah sampai kau benar-benar sembuh.”
Aku hanya tersenyum tipis. Lalu Donghae Oppa menarik selimutku lebih tinggi.
”Hyorin-ah ... jangan membuatku khawatir lagi. Jebal ....” Donghae Oppa menggenggam erat kedua tanganku.
Oppa, tenanglah. Gwenchanayo ...”
Aku pulang ke dorm hari ini juga. Aku bilang padanya kalau aku sudah baikan. Aku tidak mau berlama-lama di rumah sakit. Schedule-ku sedang padat-padatnya dan aku tak mungkin meninggalkannya begitu saja. Aku harus profesional. Aku hanya perlu mendapat sedikit treatment dokter dan sekarang aku merasa sudah sembuh.
Mulanya Donghae Oppa memarahiku karena aku terlalu memikirkan pekerjaan daripada kesehatanku sendiri. Tapi akhirnya dia mengalah dan mengantarku pulang ke dorm setelah mengurus beberapa administrasi rumah sakit.
Geurom ... aku pulang dulu.”
Donghae Oppa pamit pulang padaku setelah memastikan aku akan istirahat di dorm. Dia bahkan berpesan pada Soyou untuk menjagaku dan tidak mengijinkanku keluar dorm sampai aku benar-benar sembuh. Dia sangat perhatian padaku. Aku jadi sedikit merasa bersalah karena tidak bisa membalas perhatiannya dengan cara yang lebih baik.
Setelah Donghae Oppa pulang, aku hanya tiduran di kamar. Panasku sudah turun. Hanya saja masih terasa sedikit pusing dan tenggorokanku juga masih agak sakit untuk menelan. Tapi dokter sudah memberiku beberapa obat dan vitamin untuk mengurangi rasa sakitku.
Tiba-tiba Soyou datang ke kamar membawa nampan berisi air putih dan obat yang harus kuminum.
Eonni, kelihatannya Kyuhyun Oppa menyukaimu.”
Aku tersedak mendengar ucapan Soyou.
Mwo? Kau ini bicara apa!” sangkalku.
Eonni, kau ini bodoh atau pura-pura bodoh?” Dasom muncul membawakan sepiring apel yang sudah dikupas dan dipotong olehnya.
Geez! Bocah ini seenaknya bilang aku bodoh ... gerutuku dalam hati.
Mwoeson suriya?” aku pura-pura tak mengerti.
Dasom dan Soyou saling berpandangan.
Eonni, kau .... tidak tahu?” tanya Soyou sambil menatap tajam ke arahku.
Mwo? Mwoya?”
Dasom berdiri di depan pintu kamarku hendak keluar.
”Tadi Kyuhyun Oppa datang ke Rumah Sakit, tapi melihat kau bersama Donghae Oppa akhirnya dia tak jadi masuk.”


Hah? Jadi tadi dia datang menjengukku?
”Maksudmu apa?”
Kali ini aku benar-benar tak paham dengan pembicaraan mereka. Kupikir mereka hanya ingin menggodaku saja. Selama ini Dasom dan Soyou sering menggodaku dengan Kyuhyun. Mereka bilang tatapan Kyuhyun saat melihatku terasa berbeda. Itu seperti tatapan seorang namjachingu pada yeojachingunya. Dan setiap kali mereka menggodaku, membuat perasaanku makin tak karuan. Aku jadi makin frustasi memikirkannya. Tapi aku selalu menyangkalnya. Karena memang tidak ada yang istimewa diantara kami.
”Apa kau juga tak tahu kalau yang membawamu ke Rumah Sakit itu … Kyuhyun?” tanya Soyou hati-hati.
”Eh??” aku kaget dengan pertanyaan Soyou.
”Dia kelihatan sangat khawatir melihatmu tidak sadar juga ...”
Jadi ...?
Aku beranjak dari tempat tidurku. Kuambil jaket tebal di belakang pintu kamar. Ponsel kumasukkan dalam saku.
”Ya! Eonni! Kau mau kemana?” seru Soyou melihatku terburu-buru.
”Aku harus pergi.” sahutku tanpa menoleh.
Aku tak memperdulikan larangan Soyou dan Dasom. Sepertinya Soyou marah melihatku pergi begitu saja. Apalagi tadi Donghae berpesan padanya untuk menjagaku. Manajer juga bilang padaku untuk tidak pergi kemana-mana sampai aku benar-benar sembuh. Tapi aku tidak peduli.
Eonni, kau mau kemana?” Dasom ikut bertanya melihatku terburu-buru keluar dorm.
Annyeong!” ucapku singkat.
Eonni! Aku bisa dibunuh manajer!”
Kali ini aku harus menemui seseorang.
Mianhe, Oppa .... aku salah sangka ...
*****

Kyuhyun’s POV
Grand Hyatt Ice Skating Rink, tengah malam.
Aku sedang berputar-putar di arena ice skating, Grand Hyatt Ice Skating Rink tepatnya. Tempat favoritku saat sedang merasa kacau. Ya, hari ini aku sedang merasa kacau. Dan aku hanya berputar-putar disini sejak satu jam yang lalu. Arena ice skating ini sudah sepi karena sudah hampir tengah malam. Hanya ada beberapa petugas yang berjaga.
Namun kedatangan seseorang mengejutkanku.
“Kyuhyun-ssi ...” ucapnya dengan nada terengah-engah.
Aku menoleh.
Darimana dia tahu kalau aku disini? aku segera meluncur mendekatinya.
“Hyorin!”
Yeoja itu, Kim Hyorin, kenapa tiba-tiba menyusulku kesini? Nafasnya sedikit memburu. Sepertinya dia setengah berlari datang kesini.
“Hyorin, ada apa?” tanyaku.
Hyorin hanya menatapku tanpa menjawab pertanyaanku.
“Kau sudah sembuh?” kuraba dahinya, masih terasa hangat.
Wajahnya sedikit memerah, mungkin karena demamnya belum turun sepenuhnya. Dia juga kelihatan menggigil kedinginan. Apalagi udara malam ini memang sedang dingin-dinginnya. Ditambah kondisi badannya yang sedang tidak fit.
Babo!” seruku.
Tapi Hyorin masih saja diam. Aku tak tahu kenapa dengan anak itu. Dia hanya menatapku tanpa berkata apa-apa. Itu malah membuatku khawatir.
“Kau bisa sakit!” aku benar-benar mengkhawatirkan keadaannya.
Mata Hyorin terlihat berkaca-kaca. Tapi dengan segera yeoja itu menundukkan wajahnya, menghindari tatapanku.
“Hyorin-ah, gwenchana?” tanyaku sambil memegang pundaknya.
Geez, anak ini! Hanya diam saja, malah membuatku makin bingung dan khawatir.
“Kyuhyun-ssi, mianheyo ....” ucapnya tiba-tiba.
“Eh?”
Hyorin mendongak. Mata kami saling bertatapan.
“Kenapa ... kau pergi begitu saja? Apa kau tak khawatir padaku?”
“Eh?”
Kali ini aku mirip orang bodoh. Aku mencoba mencerna kata-katanya.
“Kenapa kau tak datang ke rumah sakit?”
“Ah, igeo ...”
-Flashback-
Seoul Hospital, Ruang Tunggu.
Aku duduk seperti patung. Kedua tanganku saling menggenggam erat. Entah berapa lama aku sudah duduk disini. Pikiranku mulai kacau. Dalam hati aku terus berdoa untuk seorang yeoja yang sedang terbaring di dalam.
Aku masih duduk di ruang tunggu rumah sakit terbesar di Seoul ini. Aku terpaksa membawa yeoja itu ke rumah sakit karena demamnya makin tinggi dan dia belum sadar juga dari pingsannya. Aku benar-benar khawatir. Sampai-sampai Immortal Song 2 kutinggalkan begitu saja.
Hyorin, seharusnya kau tak perlu memaksakan diri seperti ini ...
Hyorin sudah dipindahkan ke kamar biasa setelah tadi sempat diperiksa di UGD. Dokter bilang kalau keadaannya sudah membaik. Demamnya sudah mulai turun, hanya saja Hyorin belum sadar sepenuhnya.
Oppa, makanlah lebih dulu.” Soyou datang membuyarkan lamunanku.
Soyou tadi ikut bersamaku mengantar Hyorin ke rumah sakit. Sementara Dasom kembali ke dorm untuk mengambil beberapa perlengkapan Hyorin. Sementara Soyou membeli makan di kantin rumah sakit, aku menunggui Hyorin.
“Ah, geurom. Aku keluar sebentar.”
Dan karena Soyou sudah datang, aku pamit padanya untuk keluar sebentar membeli buah-buahan.
Dua puluh lima menit kemudian ...
Aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Tangan kananku membawa sekeranjang sagwa merah segar. Aku tahu diantara semua jenis buah-buahan, Hyorin paling suka apel merah. Tadi kulihat toko buah di seberang rumah sakit ini masih buka dan tanpa menunggu waktu lama aku minta kepada pemilik toko untuk memberikanku sekeranjang apel merah segar.
Langkahku terhenti di depan pintu kamar tempat Hyorin dirawat. Tanganku menggantung di gagang pintu karena melihat sebuah pemandangan yang agak menyakitkan bagiku. Pintu kamar setengah terbuka jadi aku bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka, Hyorin dan Donghae. Soyou entah kemana, mungkin sedang keluar.
Hyorin sudah sadar dan bangun.
Kenapa bukan aku yang pertama kali melihatnya sadar? keluhku dalam hati.
“Jangan sakit lagi ... Aku tak mau melihatmu sakit.”


Kulihat Donghae menggenggam erat tangan Hyorin.
Kau begitu dekat, tapi kenapa aku tak bisa menggapaimu? aku tak pernah punya keberanian untuk mengungkapkan semua perasaanku dengan tulus.
Oppa, sejak kapan kau disini?”
Harusnya aku yang berada disana sekarang .... batinku.
“Kau tidak ada schedule?” tanya Hyorin lagi.
“Ada.”
Aku tahu betul hari ini schedule Donghae penuh bahkan sampai tengah malam nanti. Ada jadwal show dengan Super Junior di tiga tempat berbeda, aku juga ikut didalamnya. Setelah itu Donghae juga ada sesi pemotretan pribadi untuk sebuah majalah fashion dan malam ini harusnya anak itu ada di Sukira FM bersama Eunhyuk. Tapi sepertinya Donghae tidak peduli dengan jadwalnya yang padat. Dia bahkan datang untuk menunggui Hyorin.
“Lalu kenapa kau malah disini?” sepertinya Hyorin penasaran kenapa Donghae malah mementingkan dirinya ketimbang pekerjaannya.
“Karena aku ingin menemanimu.”
Aku kaget ketika kulihat tiba-tiba Donghae maju mendekatkan wajahnya pada Hyorin. Geez ... !
"Apa aku tak boleh menemani yeojachingu-ku?"
Yeojachingu ...? 
Donghae mengambil piring kecil lalu memotong apel yang sudah dikupasnya itu menjadi bentuk dadu kecil. Dan tanpa ragu-ragu Donghae menyuapkan potongan apel itu ke mulut Hyorin.
Ah, aku tak sanggup melihatnya lagi.
Kuputuskan untuk pergi dari sana. Namun ketika aku membalikkan badanku, kedatangan seseorang mengejutkanku. Dasom, magnae Sistar.
Oppa, kau tidak masuk?” tanya Dasom yang melihatku hendak pergi dari situ.
Dasom baru saja datang. Tangan kanannya membawa tas kecil berisi perlengkapan Hyorin.
“Ah tidak, aku masih ada urusan.” jawabku berbohong seraya memberikan keranjang apel yang kubeli tadi padanya.
Dasom mengernyitkan dahinya.        
“Tolong jangan bilang padanya kalau aku kesini.” pesanku padanya.
Aku melangkahkan kakiku meninggalkan kamar tempat Hyorin dirawat. Mungkin Dasom tahu kenapa aku pergi begitu saja tanpa masuk menengok Hyorin. Tapi biarlah, aku tak mau mengganggu waktu Hyorin dan Donghae. Aku tak ingin merusak waktu mereka.
Hyorin, semoga kau cepat sembuh ....
-Flashback End-
Mianhe, aku ....”
“Kenapa kau yang minta maaf?”
Kami saling bertatapan.
”Aku yang sudah membuat harimu menjadi berat, Hyo ...” ucapku dengan nada gemetar.
Anii ... ” Hyorin tidak melanjutkan kata-katanya tapi malah menatapku dengan pandangan sedih.
Kami seperti berada dalam situasi yang sulit. Aku memang tak tahu bagaimana perasaan yeoja itu yang sebenarnya. Tapi aku juga terlalu bodoh untuk tak pernah memberitahunya tentang perasaanku yang sesungguhnya. Aku tak pernah punya keberanian.
Kau begitu dekat, tapi kenapa aku tak bisa menggapaimu? ingin rasanya aku menggenggam erat kedua tangan itu.
Jebal igeon hajima ...” ucapnya tiba-tiba.
Aku tersentak kaget mendengarnya. Aku tidak tahu apa maksud dari kata-katanya. Namun entah kenapa, tiba-tiba aku bertanya tentang perasaannya sesungguhnya.
”Hyorin-ah, apa ... kk .... kau benar-benar mencintai Donghae hyung?”
Kulihat ekspresi terkejut di wajahnya demi mendengar pertanyaanku. Lalu dia hanya diam mematung menatapku.
”A ... aku ....”
Sungguh, aku tak ingin mendengar apapun .... tiba-tiba aku menyesali pertanyaanku tadi.
Angin malam ini berhembus lebih kencang.
*****

Donghae’s POV
Dorm Super Junior.
Wasso?” tanya Eunhyuk yang melihatku sudah pulang.
Aku melepas jaket dan merebahkan badanku di sofa. Eunhyuk dan Ryewook masih betah di depan televisi. Kulihat sekilas Leeteuk hyung sudah tidur di kamarnya karena kelelahan setelah jadwalnya yang padat seharian tadi. Member yang lain entah kemana, aku tak terlalu memperhatikan.
“Darimana saja kau?”
Sungmin dan Yesung hyung tiba-tiba muncul dari dapur membawa beberapa cangkir kopi.
”Ah ... hanya mampir dari tempat seseorang.” jawabku sekenanya.
Kupejamkan mataku.
“Hae-ya ... kau sudah melihat MV-nya?” tanya Eunhyuk tanpa menoleh padaku.
Ryewook menyeruput kopi yang dibawa Sungmin tadi.
Hmm ...” jawabku singkat.
“Kau kenapa, Hae? Kau sakit?” Eunhyuk meraba dahiku.
Aku hanya diam saja, pikiranku melayang entah kemana.
-Flashback-
Aku sedang mengendarai Audi A5 milikku ketika kulihat Hyorin tengah masuk ke dalam sebuah taksi. Tanpa berpikir panjang aku segera memutar balik dan mengikuti taksi yang ditumpangi Hyorin itu. Aku penasaran kemana dia pergi malam-malam begini.
Bocah itu, sudah kubilang untuk diam saja, istirahat di dorm ....
Sebenarnya aku baru saja pulang dari dorm Sistar, setelah memastikan Hyorin sudah istirahat di kamarnya. Aku sangat kaget saat mengetahui Hyorin pingsan saat masih recording Immortal Song 2 di gedung KBS. Leeteuk yang memberitahuku, dia bilang Soyou yang mengabarinya kalau saat itu dia sedang dalam perjalanan mengantarkan Hyorin ke rumah sakit. Saat itu aku dan beberapa member Super Junior sedang ada show offair salah satu event di daerah Gangnam. Selama perform aku tidak bisa konsentrasi karena pikiranku sudah tidak fokus lagi. Setelah selesai, aku pamit pada manajer dan member Super Junior lain. Aku langsung menuju Seoul Hospital, tempat Hyorin dirawat. Saat aku tiba disana, Hyorin belum juga sadar. Demamnya tinggi sekali. Aku sampai takut kalau terjadi sesuatu yang lebih parah darinya.
Yeoja itu, kadang terlalu memikirkan pekerjaannya ketimbang kesehatannya sendiri. Aku tahu dia berusaha bersikap profesional tapi aku sering gemas sendiri melihatnya. Apalagi kalau sudah sakit begini. Membuatku cemas dan khawatir.
Lima belas menit kemudian ....
Grand Hyatt Ice Skating Rink.
Eh? Untuk apa dia kesini malam-malam begini? tanyaku dalam hati.
Taksi yang ditumpangi Hyorin berhenti tepat di depan sebuah arena ice skating terkenal di SeoulGrand Hyatt Ice Skating Rink, yang pernah dijadikan adegan kencan romantis dalam drama Boys Before Flowers. Lampu-lampu di sekitarnya membuat arena ice skating ini benar-benar terlihat seperti sebuah wonderland. Lebih romantis, cocok untuk tempat berkencan. Tapi udara malam ini tetap dingin seperti biasanya hingga membuatku terpaksa merapatkan jaketku.
Hyorin keluar dari taksi dan setengah berlari masuk ke dalam arena ice skating. Aku yang penasaran mencoba mengikutinya. Langkahku terhenti ketika kulihat Hyorin memanggil nama seseorang yang sangat kukenal, Kyuhyun.
Mwo? Kyu ... hyun?? mataku melebar demi mendengar nama itu.
“Kyuhyun-ssi ...” ucapnya dengan nada terengah-engah.
Aku memperhatikan dari kejauhan. Aku tak ingin mereka tahu kalau aku disini. Samar-samar aku masih bisa mendengarkan pembicaraan keduanya.
“Hyorin, ada apa?” tanyaku.
Keduanya terlihat saling menatap satu sama lain.
Geez ... membuatku cemburu saja!
Kyuhyun memegang dahi Hyorin.
“Kau bisa sakit, Babo!”
Kyuhyun terlihat mengkhawatirkan keadaannya.
“Kyuhyun-ssimianheyo ....”


Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua? batinku gelisah.
“Kenapa kau yang minta maaf? Aku yang sudah membuat harimu menjadi berat, Hyo ...” kudengar suara Kyuhyun setengah gemetar.
Aku tersentak kaget mendengarnya.
Seharusnya aku tahu sejak awal ... kupandangi keduanya.
-Flashback End-
Belum sempat kujawab pertanyaan Eunhyuk, seseorang datang dari arah pintu depan.
“Aku pulang!”
Lalu muncul wajah familiar milik magnae Super Junior, Cho Kyuhyun.
“Darimana saja kau baru pulang?” tanya Sungmin sambil menoleh ke arah Kyuhyun.
“Ah ... aku ... tadi mampir dulu.”
Kenapa kau tak bilang saja kalau kau menemui yeoja itu??
Tiba-tiba mataku bertemu pandang dengan Kyuhyun. Kami saling bertatapan satu sama lain untuk beberapa detik lamanya. Bahkan aku menatapnya dengan pandangan tajam. Namja itu hanya diam saja. Kyuhyun segera bergabung dengan member lainnya di depan televisi.
Rasanya .... seperti terbakar di dalam sini.
Kuambil jaketku dengan kasar dan pergi ke kamar. Aku takut tidak bisa menahan lagi emosiku kalau terus berada bersama dengan anak itu.
"Hyung, kau mau kemana?"
Aku tak menjawab.
Bang!
Suara pintu yang kututup dengan kasar sepertinya membuat Eunhyuk dan lainnya kaget. Mereka langsung berteriak padaku.
"Ya!! Lee Donghae!"
Aku tak peduli dengan teriakan mereka, aku hanya ingin tidur. Aku lelah. Aku lelah memikirkan semua ini.
Appa, kenapa sakit sekali ....

To Be Continued

Please, don’t be silent readers!

note :
Mianhe. Mianheyo = maaf (nonformal)
Eonni = Kakak perempuan (yang memanggil perempuan)
Hyung = Kakak laki-laki (yang memanggil laki-laki)
Gwenchana = baik-baik saja
Dongsaeng = adik
Nugu =  siapa
Yeoja = perempuan
Namja = laki-laki
Wegure = ada apa/ kenapa
Geure = baiklah
Oppa = kakak laki-laki (yang memanggil perempuan)
Geunyang = hanya saja, cuma
Dorm =  asrama
Igeo = ini
Igeo mwoeyo = ini apa
Odiya = dimana
Paljji = gelang
Anii = bukan/ tidak
Kajja = ayo pergi
Chakkaman = tunggu sebentar
Choaheyo = aku menyukaimu
Solma = mungkinkah
Dangyunhaji = tentu saja
Sunbae = senior
Hoobae = junior
Mollayo = tidak tahu
Yeojachingu = kekasih perempuan
Namjachingu =  kekasih laki-laki
Andwe = tidak mungkin/ jangan
Jjinja = benarkah/ sungguh
Sagwa = apel
Kamsahamnida = terima kasih (formal)
Annyeong = halo/ apa kabar/ sapaan
Jebal = kumohon
Gajima = jangan pergi
Gomawo = terima kasih (nonformal)
Geurom = baiklah kalau begitu
Mwoeson suriya = apa yang kau bicarakan
Mwo, Mwoya =  apa
Babo = bodoh
Jebal igeon hajima = tolong hentikan semua ini
Wasso = kau datang
Appa = ayah


NO PLAGIARISME

mau baca fanfic justhyolyn lainnya?
silahkan temukan update-annya DISINI.

^^

20 komentar:

  1. Ku mohon hyorin sama kyuhyun aja, aku suka bgt dg couple ni, min,,,,please,,, endingnya kyuhyun na hyorin ya? Mianhae donghae oppa tp aku suka dg mereka berdua
    minnnn semnagt ya lanjutin ni ff

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi aku juga sebenernya suka banget sama couple ini. tapi kasian Donghae -_-a

      lagi milih antara "kadang cinta tak harus memiliki" atau "cinta itu harus diperjuangkan"
      XD

      makasih icha, jangan lupa komennya selalu ya ...

      Hapus
  2. makin seru...
    semoga ending nya ama kyuhyun...:)
    semangat min...:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe ....
      ya kita liat nanti ya, Hyorin akan berakhir dengan siapa :D
      ini lagi mau nerusin WDIFILWY bentaran, tinggal dikit soalnya

      makasih nienie udah setia baca disini, jangan lupa komennya yah

      Hapus
  3. Iya sichhh kasian donghae nya, tp ff hyorin donghae dah byk, hyorin ma kyuhyun jarang bgt, jd minnn ky hrp hyorin kali ini dg kyuhyun, wlw pun nanti byk lika liku tuk mereka,,,,, n kadng klw da variaty yg guest kyuhyun n hyorin enth kenp, aku ngerasa kyuhyun gregetan ma hyorin,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah, tapi sabar dulu ya nunggu lika-likunya kekekkeke
      semua butuh pengorbanan, termasuk cinta cha *eaaaa

      udah pernah nonton Super Junior Foresight belom? kamu bakalan lebih greget liat kyuhyun - hyorin disana hahahah ...
      aku pengen share kyurin couple tapi belom sempet2

      aku suka sebel sih soalnya, dulu tiap aku browsing fanfic (Indo) emang ada cast Hyorin, tapi kenapa sih dia kalo ga jadi antagonis pasti berakhir tragis -______-a nyebelin.
      makanya aku buat blog ini hehehehe

      Hapus
  4. Aku udah nonton foresight nya, keliatan bgt tuch kyuhyun suka ma hyorin apalagi pas nyanyi kakinya naik seakan2 menyatakan perasaan ma hyorin, demen dah ma couple ini
    iya,,, aku jg serng sebel baca ff yg hyorin antagonisnya,gak suka bgt, apalgi hyorin serng di jadiin cast ff yadong, mentang2 hyorin seksi,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. kyuhyun terpesona denger suara hyorin yang bisa mencapai berapa oktaf gitu ...
      hahaha
      tapi kalo pas di immortal song 2, si kyuhyun suka usil bin evil :D

      wkwkkwkwkkw ternyata sama ya cha, nyebelin banget ih tiap googling nama hyorin ff, munculnya yadong -___________-a
      gak banget dah

      Hapus
    2. dan selalu kebagian peran antagonis yang ngejahatin tokoh utama yg rata2 cast-nya member2 girl group lain yang (katanya) lebih cantik :'(
      padahal menurutku dia itu cantik, she's beauty on her way ...
      aku lebih suka suaranya T_T

      gak peduli orang lain bilang apa, hyorin jjang!!

      Hapus
  5. Yg di foresight wkt eunhyuk menirukan suara robby kim trus hyorin tertawa lepas keliatan bgt kyuhyun khawatr n srh eunhyuk sudahi ganggu hyorin nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku malah ga ngeh yg itu.
      yang paling bikin melting ya pas hyorin nunjukin skill nyanyinya, sampe kyuhyun melongo gitu denger nada tingginya
      sama pas ending, ga nyangka aja kyuhyun ngasih cincin-nya ke hyorin
      kekekkekekeke

      Hapus
  6. sebelumnya makasih ya min, udh mau buat ff ya hyolyn, aku seneng bt bisa nemuan ff yg cast ya hyolyn, apalagi dsini hyolynya karakternya bener hampir mendekati aslinya.. hehhe

    aku suka semua ff ya mimin,, lanjutkan ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. kembali kasih vita :D

      ah, senangnya ... ternyata ada yang menyukai tulisanku juga, dan semua tentang hyolyn hehehe

      oke, jangan lupa untuk komen2nya ya vita
      makasih udah berkunjung ke blog ini, jangan bosen ya
      happy reading :)

      Hapus
  7. Hiii aku penasaran bgt sama couple ini,,,ga tau tp ngerasa pas kyu liat hyorin tu ada sesuatu,,,
    Jadinya sama siapa,,ikutin authornya ajaaa
    Yang pasti suka ceritanyaaaa,,semangat lanjutin buat cerita ta Min,,aku juga suka Hyorin

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheh ada yang penasaran juga ya :D
      makasih udah mampir dan baca tulisan disini.
      tetep setia ngikutin kelanjutan fanfic ini ya ...

      ternyata banyak juga yang suka sama hyorin ^^

      Hapus
  8. kkkkkk~ makin suka nih sama couple ini, menurut ku sih mereka berdua ini kemistrinya dapet deh kalo di pasangin. sama2 orangnya ga bisa diem. apa lagi di sini penokohannya hampir sama deh kaya yg aslinya.
    jadi endingnya sama siapa nih thor???
    kyuhyun kah or donghae kah??
    kalo salah satunya di tolak, sama aku aja thor, aku siap menampung ko.. hehehe :D
    di tunggu part selanjutnya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi kalo di fanfic ini kelihatannya mereka jadi pendiem ya? soalnya udah main perasaan sih ahahahaha.

      endingnya sama aq :D
      lihat aja ntar ya ...
      hahahaha

      ok ok, jangan kapok komen ya, makasihhhh

      Hapus
  9. suka sama couple ini min:3 yang pasti suka banget sama fanfic mimin ceritanya kaya kisah nyata hihi;D
    aku selalu nunggu loh setiap partnya:3
    jangan lupa part5nya ya min;3
    semanngaaaaaaaaat mimin;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas apresiasinya nilam.
      ditunggu aja ya, lagi proses. maaf kmrn banyak halangan :)

      Hapus
  10. Aku masih nungguin next chapternya dengan sabar dan nyesek (lama sekali)
    Ah pokoknya tolong di lanjutin dan tetap S E M A N G A T Author. I love you hahaha

    BalasHapus

don't like, don't read, don't bash ---> SIMPLE!

thanks for the appreciate ^^

[FF] See How Much I Love You

[FF] Wedding Planner

[FF] Why Did I Fall In Love With You