Genre : romance, friendship
Author :
justhyolyn
Length : Series
Kim Hyojung (Hyorin), Cho Kyuhyun
(Kyuhyun), Lee Donghae (Donghae)
Other Cast :
Member Super Junior
(Eunhyuk, Leeteuk, Yesung, Ryewook, Siwon, Sungmin)
Member Sistar (Bora, Soyou,
Dasom)
Cameo
:
Cho Ahra (Kyuhyun’s noona)
Cho Younghwan (Kyuhyun’s appa)
Kim Hana (Kyuhyun’s eomma)
Seluruh isi fanfic ini
adalah murni ide dan tulisan justhyolyn.
Don’t like, Don’t bash!
Sejujurnya, aku agak kecewa
sih sama tulisanku sendiri. Setelah dibaca lagi, kok kayaknya jelek banget yah
nulisnya? -___-a beneran kacau badaiiii.
Kayak ICTLY yang chapter 2
kemarin, kayaknya aku nulis kagak pake feel wkwkwkkwkw
Are
you enjoyed this fanfic?
:’(
Semoga chapter 3 ini gak
ancur2 banget deh.
Happy
reading!
Cobalah komen dikit tentang
alur cerita atau cara menulis justhyolyn di fanfic ICTLY ini.
Soalnya, jujur nih, aku
beneran ngerasa ancur2an nulisnya :’(
Gak ada semangat buat nulisnya
... huhuhuhu
Ottokheyo .... m(-_-)m
Please, don’t be silent
readers!
CHAPTER 3
Shooting MV I Choose To Love You.
Semua staff telah siap untuk memulai proses shooting
MV (Music Video) I Choose To Love You milik Hyorin. Lokasi pertama yang
digunakan untuk pengambilan gambar adalah Myeongdong’s
Apartment. Crew MV tersebut telah menyewa salah satu apartment
yang terletak di Myeongdong beberapa hari yang lalu.
Hyorin dan Kyuhyun pun sudah siap di tempatnya masing-masing.
Hyorin berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan mengingat kembali naskah
yang menjadi bagiannya. Sementara Donghae hanya duduk di kejauhan sambil
mengamati proses shooting karena porsi scene Donghae sangat
sedikit dan itupun diambil mendekati ending scene MV tersebut.
Sebenarnya Donghae masih bisa datang nanti tapi namja itu bersikeras untuk
datang lebih awal sembari menunggui Hyorin.
“Action!” sang sutradara memberi aba-aba untuk
memulai adegan pembuka.
Adegan dimulai saat Hyorin keluar dari sebuah apartemen
dengan menuruni tangga. Lalu dibelakangnya menyusul Kyuhyun. Nampak dalam
adegan tersebut, Hyorin dan Kyuhyun berselisih paham sebelumnya sehingga
membuat Hyorin marah dan meninggalkan Kyuhyun begitu saja. Mulanya Kyuhyun
ingin mengejar namun namja dengan jaket tebal berwarna biru gelap itu
ragu. Dan dia memilih untuk membiarkan kesalahpahaman terjadi. Akhirnya Kyuhyun
mengambil arah dan jalan yang berbeda dari Hyorin, meski sesekali namja
itu menengok ke belakang. Sepertinya Kyuhyun berharap Hyorin kembali dan
memaafkannya.
Adegan pertama sukses dengan hanya dua kali pengambilan
gambar. Sang sutradara puas dengan ekspresi yang dimunculkan oleh Kyuhyun
karena memang fokus utama dari adegan ini adalah ekspresi Kyuhyun. Sutradara
bilang Kyuhyun sangat menghayati perannya. Bagaimana tidak? Kyuhyun berakting
seolah-olah adegan itu memang sedang terjadi diantara dirinya dan Hyorin.
Setelah menyelesaikan adegan pembuka, seluruh crew
bergegas untuk mengambil gambar Kyuhyun di lokasi kedua yaitu Incheon Port. Jadi dalam
MV tersebut, dikisahkan bahwa Kyuhyun adalah seseorang yang sangat suka dengan
fotografi. Begitu pula dengan Hyorin, hanya berbeda lokasi pengambilan
gambarnya saja. Kyuhyun di pelabuhan, tepatnya Incheon Port, sedangkan
Hyorin di situs kebudayaan Korea, Changdeok Palace.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke Incheon Port. Setelah crew
selesai memasang perlengkapan shooting, Kyuhyun segera berakting sesuai
dengan arahan yang diberikan oleh sutradara. Kyuhyun nampak mengambil beberapa
foto di pelabuhan. Mulai dari objek perahu kecil, jaring ikan, hingga nelayan.
Sutradara membiarkan Kyuhyun berkesperimen dengan kameranya sehingga mereka
dapat mengambil gambar yang bagus dari ekspresi dan adegan yang dibuat Kyuhyun.
Di tengah adegan mengambil foto-foto pelabuhan tersebut, Kyuhyun menampakkan
raut wajah muram. Seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya. Untuk
mendapatkan pemandangan yang bagus serta sempurnanya ekspresi Kyuhyun dalam
adegan tersebut, sutradara menyuruh Kyuhyun untuk mengulangi beberapa
adegannya. Setelah nampak puas dengan acting
Kyuhyun, sutradara memberi kode untuk menyudahi adegan Kyuhyun tersebut.
Sementara itu di tempat lain, kompleks Changdeokgung
(Istana Changdeok), Hyorin juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan
Kyuhyun di pelabuhan. Hyorin mengambil beberapa foto bangunan Istana Changdeok.
Changdeokgung yang dibangun pada tahun 1405 ini merupakan kompleks
istana Dinasti Joseon di Seoul, Korea Selatan dimana didalamnya terdapat Taman
Rahasia (Biwon), yang diakui secara luas karena taman-tamannya yang ditata
dengan indah dan kreatif dengan unsur-unsur utama taman tradisional Korea yaitu
paviliun dan ruang-ruang besar yang indah, kolam teratai, batu-batu berbentuk
unik, jembatan-jembatan batu, tangga-tangga, serta kolam dan mata air yang
tersebar di antara hutan-hutan yang lebat. Tidak salah kalau sutradara
mengambil tempat ini sebagai salah satu lokasi shooting. Selain karena
arsitekturnya yang indah, Changdeokgung juga merupakan situs
kebudayaan Korea yang sudah
diakui sebagai salah satu warisan dunia dan salah satu misi MV tersebut adalah
untuk lebih memperkenalkan kebudayaan Korea pada dunia.
Kemudian adegan dipindahkan ke sebuah kedai kopi kecil. Kyuhyun
meletakkan cangkir kopi yang dipesannya dengan kasar hingga isinya hampir
tumpah. Seorang pengunjung yang diperankan oleh figuran agak terganggu dengan
suara keras cangkir Kyuhyun. Kyuhyun hanya menoleh dan menganggukkan kepala
untuk menunjukkan rasa bersalahnya telah menimbulkan suara yang mengganggu
pengunjung kedai kopi tersebut. Lalu Kyuhyun mengambil cangkir kopi tersebut
dan meminumnya. Kyuhyun meminumnya dengan ekspresi yang masih sama, ekspresi
kesedihan dan penyesalan. Lalu Kyuhyun kembali ke pinggir pantai dan mengambil
lagi beberapa foto disana. Kali ini, Kyuhyun mengambil objek pantai dengan
karang-karang indah di pinggirnya. Burung-burung yang beterbangan di sekitarnya
pun tak luput dari kamera yang dibawa namja itu.
Di waktu yang sama, Hyorin yang kedinginan sedang
mengusap-usap kedua tangannya. Ternyata Hyorin juga tengah memikirkan sesuatu
di sebuah teras salah satu bangunan di Changdeokgung ditemani secangkir teh hangat. Sesekali yeoja itu menghela napas dengan pandangan mata menatap
langit. Di sela menikmati teh hangat, Hyorin mengambil sebuah apel merah dan
membelahnya tanpa pisau. Seraya menampakkan ekspresi kesal, Hyorin memakan apel
tersebut dengan lahap.
Donghae yang sedari awal menunggui dan
memperhatikan ekspresi Hyorin, tersenyum melihat cara Hyorin membelah apel
tersebut.
Dia benar-benar yeoja yang unik! batin Donghae
tanpa lepas sedikitpun pandangannya dari Hyorin.
Dan
apa yang terjadi? Hyorin benar-benar sukses membelah apel tanpa pisau bahkan
dengan bagian yang sama rata. Beberapa crew juga nampak tercengang
melihatnya. Tapi sepertinya Hyorin tak bisa mengulangi adegan membelah apel
tersebut, dengan nada bercanda dia bilang adegan tersebut hanya sebuah
keberuntungannya saja.
Setelah
mengulangi beberapa adegan yang dirasa kurang sempurna, akhirnya sutradara
memutuskan untuk melanjutkan shooting esok hari. Semua crew
segera membereskan perlengkapan hari ini sembari mempersiapkan untuk shooting
berikutnya.
Setelah
sutradara memberi kode “Cut”, Donghae menghampiri Hyorin dan duduk
disampingnya.
“Whoaa … kau keren sekali,
Hyo!”
Hyorin
mengerutkan alisnya.
”Kau
bisa membelah apel ini tanpa pisau bahkan dengan porsi sama rata??”
Hyorin
kaget ketika tiba-tiba Donghae mengambil potongan apel di tangan Hyorin.
Donghae dengan cueknya memakan apel yang sudah digigit oleh Hyorin. Dan Hyorin hanya
tersenyum kecil melihat tingkahnya. Donghae benar-benar tidak mempunyai rasa
canggung sedikitpun.
Di
kejauhan, Kyuhyun memperhatikan keduanya dengan pandangan tak biasa. Setelah menyelesaikan shootingnya di Incheon Port, Kyuhyun
memang memutuskan untuk kembali ke Changdeok’s Palace. Kyuhyun juga ikut
melihat proses shooting adegan Hyorin sedari awal, seperti yang
dilakukan Donghae.
Kuatkan
hatimu, Kyu ... atau pulanglah!
Akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk
pulang terlebih dahulu. Baru saja berdiri dari tempat duduknya, Donghae
memanggil namanya.
”Kyu!”
Kyuhyun menoleh. Donghae dan Hyorin
berjalan menghampirinya.
”Eh?”
”Kau mau pulang?”
Kyuhyun hanya mengangguk pelan. Sekilas
matanya menatap Hyorin namun yang ditatap hanya diam saja.
”Kalau begitu, ayo pulang bersamaku.
Tadi Manajer Hyung bilang dia menyuruhku untuk membawamu sekalian. Dia masih
ada urusan dengan member lain.”
Tadi pagi Kyuhyun memang berangkat
diantar manajernya tapi ternyata manajernya tidak bisa menjemput karena masih
ada urusan dengan jadwal member
Super Junior yang lain. Jadi manajer menyuruh Donghae untuk ikut dengan
mobilnya, Donghae datang dengan mobil pribadinya.
Mwoo?
Aku harus pulang dengan ... mereka? Aishhh ... keluh Kyuhyun.
Kyuhyun ingin menolak dengan alasan
bisa naik taksi. Tapi Donghae memaksanya, dia bilang sekalian mengantar Hyorin
pulang. Akhirnya Kyuhyun terpaksa ikut pulang bersama Donghae dan Hyorin.
Setelah berpamitan dengan crew,
ketiganya menuju tempat Audi A5 berwarna hitam metalik milik Donghae diparkir.
Donghae membukakan pintu mobil untuk Hyorin. Donghae duduk dibelakang kemudi
dengan Hyorin disampingnya, sementara Kyuhyun memilih duduk di kursi belakang.
Kyuhyun memilih untuk menjaga jarak dari keduanya. Meski sebenarnya Kyuhyun tak
ingin melihat betapa akrabnya Donghae dan Hyorin tapi Kyuhyun tak ingin merusak
suasana.
”Bagaimana kalau kita makan dulu?”
tanya Donghae meminta persetujuan Hyorin.
Hyorin hanya menganggukkan kepala.
”Boleh.”
Donghae melihat Kyuhyun dari kaca
spion.
”Tidak apa-apa kan, Kyu?”
Geez
... kalau boleh aku menolak, keluh Kyuhyun dalam hatinya.
”Ne.” jawab Kyuhyun singkat.
Hyorin ikut melirik namja yang
duduk di belakangnya lewat kaca spion. Sekilas dilihatnya raut wajah Kyuhyun
yang tanpa ekspresi. Dan hal itu membuat Hyorin kesal.
Kenapa
sih, dia selalu seperti ini? Menyebalkan! Bahkan mungkin lebih baik jika pergi
tanpanya! Huh!
Lima belas menit kemudian, Donghae
meminggirkan mobilnya di depan sebuah restaurant kecil dengan menu khas spaghetti
dan chicken katsu. Donghae mengambil tempat duduk terdekat, diikuti oleh
Hyorin dan Kyuhyun. Lalu Hyorin dan Donghae memesan masing-masing seporsi spaghetti
dan lemon juice, sedangkan Kyuhyun memilih chicken katsu dengan apel
juice sebagai pelengkapnya.
”Spaghetti disini sangat enak,
Hyo.” beritahu Donghae.
“Jjinja?”
Donghae mengangguk lalu bercerita
bahwa dia sering kesini bersama Eunhyuk untuk makan siang. Sementara Kyuhyun
hanya tersenyum hambar melihat bagaimana Donghae dan Hyorin berbicara dengan
begitu akrabnya. Bahkan selera makannya tiba-tiba menghilang.
Anggap
saja aku tak disini ...
Kyuhyun mendesah pelan.
***
Kyuhyun’s
POV
Sungkyunkwan
University.
Aku sedang mengambil foto di sekitar
mahasiswa Sungkyunkwan University yang baru saja diwisuda. Tampak jelas
wajah-wajah bahagia karena telah menyelesaikan studi-nya dengan baik. Mengingatkanku pada kenangan setahun lalu
saat aku diwisuda dengan seragam yang sama, dan kampus yang sama.
Seseorang yang amat kukenal dan hampir
selalu memenuhi pikiranku tiba-tiba muncul di depanku dengan seragam toga-nya. Rambut hitamnya tergerai tanpa
topi. Tangan kanannya masih memegang map
berisi ijazah kelulusannya beserta topi toganya. Dia sudah menjadi sarjana
sekarang. Wajahnya menampakkan sebuah senyum yang khas dengan sebaris giginya
yang rapi. Dia hoobae-ku, Kim Hyorin.
“Sunbae,
kau benar-benar datang?” tanya yeoja
itu sambil menunduk malu-malu.
Aku tersenyum melihatnya.
“Geunyang
... aku tak mau melihatmu sedih karena aku tak datang.” kataku sedikit
menggodanya.
Dia kembali tersenyum malu. Membuatku
gemas melihatnya. Tiba-tiba ada sebuah buket bunga besar muncul di hadapanku,
menutupi wajah Hyorin dari pandanganku. Aku terkejut. Seorang namja dengan seragam toga yang sama langsung memeluk Hyorin
usai mengejutkannya dengan buket bunga tulip berwarna pink. Rasa kaget membuat bunga yang kusembunyikan di balik badanku
jatuh ke tanah.
Ah, bunga yang kubawa sangat jauh dibandingkan dengan
.... gumamku dalam hati.
Namja itu melepaskan pelukannya dan melihat
ke arahku.
“Nugu?”
tanyanya pada Hyorin.
Kumasukkan kembali kado yang sudah
kubungkus rapi, yang sedianya akan kuberikan pada Hyorin, ke dalam saku jas.
Bahkan buket bunga yang kubawa malah terinjak oleh kakiku. Biarlah sekalian yeoja itu tak melihat apa yang kubawa.
“Ah
...” Hyorin dengan ragu ikut melihat ke arahku.
Ah,
sepertinya aku harus pergi dari sini ....
Kuputuskan untuk pergi dari hadapan
mereka. Aku tak mau mengganggu mereka.
”Jogiyo
... bisa tolong ambil gambarku dan Hyorin?” namja
itu memintaku mengambil foto mereka berdua.
Aku dan Hyorin sama-sama terkejut
mendengar permintaannya. Akhirnya, dengan terpaksa kuambil kamera di tangan namja itu. Kuarahkan kamera ke wajah
keduanya.
”Oke, senyum ... hana,
dul, sit ....”
Kulihat Hyorin menampakkan wajah kesal saat aku mengambil
gambar. Hyorin menggandeng erat lengan namja
itu dan menyandarkan kepala di bahunya. Geez
… membuatku cemburu.
Entah kenapa aku melihat raut wajahnya
seperti marah padaku.
Mianhe, Hyorin-ah …
”Cut!”
suara sutradara mengejutkanku.
Kuhembuskan napas lega saat sutradara
bilang kalau scene wisuda sudah
sempurna, tinggal melanjutkan scene
selanjutnya. Sutradara menyuruh semua crew
dan pemain untuk istirahat sebentar sembari menunggu scene selanjutnya.
Donghae melepaskan toga-nya sambil berjalan beriringan
dengan Hyorin menuju tempat duduk yang lebih teduh. Ya, Donghae yang memerankan
namja dengan toga yang sama dengan Hyorin, yang datang tiba-tiba memeluk Hyorin.
Ceritanya disini Donghae memang menjadi teman sekelas Hyorin yang juga menyukai
yeoja itu. Dan aku? Entah ini
keberuntungan atau bukan, aku menjadi aktor utamanya. Namja yang selama ini menyukai Hyorin tapi tak pernah berani mengungkapkan
perasaan yang sebenarnya. Sangat mirip dengan kondisiku di dunia nyata. Sedikit
memukul telak hatiku. Dan itu terasa menyebalkan!
Kami bertiga, aku, Donghae dan Hyorin
saling duduk berhadapan sambil menikmati istirahat. Sesekali Hyorin bertanya padaku
tentang ending scene karena scene selanjutnya memang menjadi porsiku
dan Hyorin saja. Donghae hanya muncul sebentar saat wisuda tadi.
”Hyorin, kau mau kuambilkan minum?”
tanya Donghae menawari Hyorin minum.
Aku sedikit cemburu melihat betapa
perhatiannya Donghae pada Hyorin.
Lalu Donghae beranjak dari tempat
duduknya untuk mengambil minuman. Dia juga menawariku dan aku bilang terserah
dia mau mengambilkan apa untukku. Selepas Donghae pergi, hanya tinggal aku dan
Hyorin di meja. Kulirik yeoja itu,
Hyorin nampak gerah dan membuka seragam toga-nya.
”Hyo ...”
”Ne?”
Hyorin menatapku.
”Apa kau tahu?” kumainkan kado yang
tadi akan kuberikan saat scene
wisuda.
”Apa?” tanyanya lagi.
”Kisah di MV ini.”
”Wae?”
Hyorin menatapku penasaran.
Kutatap wajahnya yang bersemu merah
karena kepanasan. Matanya mengerjap-ngerjap lucu.
”Kisahnya sangat mirip dengan kisah
kita bukan?” tanyaku retoris.
Hyorin menampakkan ekspresi kaget.
“Ah
… igo …” yeoja itu bingung harus menjawab apa.
Mungkin Hyorin pun menyadari apa yang sebenarnya terjadi antara
aku, dirinya dan Donghae. Tapi aku sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Hyorin
yang sebenarnya padaku. Dan aku pun tak yakin apakah Hyorin
mengetahui apa yang kurasakan. Sesuatu yang sangat jelas diantara kami hanyalah
tentang perasaan Donghae. Aku baru menyadari betapa pengecutnya diriku.
”Mianhe,
lama menunggu ... ”
Donghae datang memutus pembicaraanku
dan Hyorin. Hyorin segera mengalihkan perhatiannya pada gelas minuman yang
dibawa Donghae. Aku tahu, dia menghindari mataku.
Ah, apa
benar-benar tak ada kesempatan untukku??
***
Shooting
MV Hari Ke-tiga.
Hari ini adalah hari ketiga shooting. Sutradara merencanakan shooting akan selesai hari ini.
Pengambilan gambar untuk ending scene
sudah dimulai sejak sore hari dan akan dilanjutkan menjelang malam hari.
Sutradara sengaja membuat ending scene
MV dengan mengambil timing malam hari
agar terasa suasana romantisnya. Crew
juga sudah menyiapkan salju buatan. Sudah bisa terbayang bagaimana romantisnya
bukan? Selain pemain utama, beberapa pemain figuran juga sudah siap.
Adegan siang ini dimulai dengan
pemandangan setelah acara kelulusan Hyorin tempo hari. Setting tempat masih di kompleks Changdeokgung (Istana Changdeok), tempat Hyorin mengambil
foto-fotonya kemarin. Hyorin duduk termenung di teras salah satu bangunan Changdeokgung.
”Bagaimana aku tahu apakah dia
mencintaiku atau tidak?” ucap Hyorin.
Dia waktu yang bersamaan Kyuhyun juga
sedang termenung di tepi pantai dekat mercusuar. Matanya memandang laut luas di
depannya.
”Bagaimana aku tahu apakah dia
mencintaiku atau tidak?” ucap Kyuhyun.
Tiba-tiba Hyorin menangis sesenggukan.
Dia kesal dan marah mengingat Kyuhyun. Namun tak lama kemudian, yeoja itu menghapus air matanya. Hyorin
menemukan sebuah video di kameranya. Ditekannya tombol play pada bagian tengah kamera. Dan muncullah wajah Kyuhyun dengan
seekor kucing yang sangat lucu. Kyuhyun memegang kaki kucing itu sambil menatap
ke arah kamera.
”Ige
eonni, ucapkan selamat padanya ... chukkae!”
Kyuhyun seolah mengajari kucing tersebut untuk mengucapkan selamat pada Hyorin,
bahkan membahasakan Hyorin sebagai eonni
pada kucing tersebut.
Video berdurasi kurang lebih 1 menit
itu membuat Hyorin tertawa. Hyorin ingat dulu kamera itu adalah hadiah dari
Kyuhyun untuknya saat ulang tahun Hyorin. Akhirnya, Hyorin memutuskan untuk
pergi menemui Kyuhyun. Wajahnya tersenyum gembira.
Begitu pula dengan Kyuhyun. Saat
mengambil foto pantai di depannya, Kyuhyun teringat sesuatu. Tiba-tiba Kyuhyun
berbalik dan berlari menjauh dari mercusuar. Kyuhyun bergegas menuju suatu
tempat.
Hyorin,
tunggu sebentar lagi ...
***
Myeongdong’s
Street, Malam Harinya.
Di tengah hujan salju yang mulai
turun, langkah Hyorin terhenti ketika dalam jarak beberapa meter didepannya
berdiri seorang namja dengan wajah
tersenyum. Namja itu, Cho Kyuhyun, sunbae di kampusnya dulu yang dikenalnya
setelah dirinya bergabung di club
fotografi dimana Kyuhyun menjadi ketuanya. Semenjak itulah Hyorin mulai akrab
dengan Kyuhyun.
Hyorin merapatkan syal di lehernya. Cuaca cukup dingin malam ini.
Hyorin dan Kyuhyun sama-sama tak
peduli dengan ramainya orang yang bersliweran di Myeongdong’s Street. Keduanya terpaku dalam jarak sekitar dua meter,
dengan wajah saling tersenyum dan saling menatap satu sama lain. Sepertinya
Hyorin dan Kyuhyun mulai menyadari perasaan masing-masing.
“Cut!”
Sutradara memberikan tanda bahwa
dirinya puas dengan akting Hyorin dan Kyuhyun setelah pengambilan adegan
penutup yang diulang hingga ketiga kalinya.
“Daebak!!
Aku suka kemampuan akting kalian. Aku benar-benar mendapatkan ekspresi yang
bagus.” puji sutradara pada keduanya.
Hyorin
dan Kyuhyun tersenyum bahagia mendengar pujian sang sutradara. Keduanya
membungkuk hormat dan mengucapkan terima kasih.
“Rin-ah, gomawo
…” ucap Kyuhyun setelah sutradara pergi dari hadapan keduanya.
Rin?
Dia memanggilku Rin …?
Hyorin mengangguk.
”Kamsahamnida,
Kyuhyun-ssi ... Kau sudah membantu
banyak untuk album soloku. Mianhe,
merepotkanmu ...”
”Tidak, aku menyukainya. Dan aku berharap,
suatu saat aku akan lebih banyak menghabiskan waktu denganmu.” Kyuhyun terlihat
menyunggingkan senyum yang lain dari biasanya.
Eh? Apa itu?
Hyorin terpaku melihatnya.
***
Starship Entertainment Studio, seminggu setelah shooting MV
berakhir.
Salah satu ruang studio milik agensi yang menaungi Sistar,
K.Will dan Boyfriend itu terlihat sepi. Hanya terlihat seorang yeoja yang sibuk melatih kemampuan
menarinya. Yeoja itu, Kim Hyorin,
seluruh tubuhnya hampir basah oleh keringat. Sudah hampir dua jam yeoja itu menari diiringi musik
pilihannya. Sejam yang lalu member
Sistar yang lain juga ikut berlatih koreografi untuk penampilan mereka di SBS Inkigayo lusa mendatang. Setelah
selesai, Hyorin memutuskan untuk tinggal di studio lebih lama. Hyorin beralasan
ingin melatih koreografi untuk penampilan Immortal
Song 2 pekan depan.
Namun sepertinya pikiran Hyorin tidak
fokus pada gerakan tariannya. Beberapa kali yeoja
yang sore itu menggunakan t-shirt
sederhana dipadu jeans warna hitam nampak
jatuh.
Brukk!!!
Hyorin terjatuh lagi saat mencoba
memutar badannya.
Babo! keluh Hyorin.
Hyorin membentuk pose bersila dan
mendongakkan kepalanya ke atas menatap langit-langit studio.
Hyorin, kenapa kau bodoh sekali? Jangan pernah
mengharapkan orang yang tak pernah sekalipun melihatmu! rutuknya dalam hati.
-Flashback-
Hankang
River, suatu malam.
”Hyorin-ah ...”
Hyorin menoleh, menatap namja yang ada disampingnya. Sementara namja itu, Lee Donghae, masih memusatkan
perhatiannya pada bintang yang bertebaran di langit. Malam itu, langit sungai
Han terlihat cerah. Bintang-bintang di langit membuat sungai Han
berkerlap-kerlip karena sinar terangnya.
Dua jam yang lalu Donghae datang ke dorm Sistar dan tanpa basa-basi
mengajaknya keluar. Hyorin hanya menurut saja, lagipula dia sedang merasa bosan
di dorm dan ingin menikmati udara
segar kota Seoul. Ternyata Donghae mengajaknya menuju Hankang River atau lebih dikenal sebagai Han River. Mereka berkeliling di beberapa stand makanan yang menjual snack-snack
kecil seperti ddeokbokki, buchimgae (sejenis pancake) dan tak lupa mampir di kedai jajangmyun (mie hitam khas korea). Hyorin nampak menikmati
jalan-jalannya bersama Donghae. Wajah Hyorin terlihat berseri-seri hingga
membuat Donghae tak melepaskan pandangannya sedikitpun dari yeoja pujaannya itu.
Setelah kenyang menikmati hampir semua
makanan, Hyorin mengajak Donghae menikmati malam di tepi Han River. Keduanya duduk diatas rerumputan sambil memandangi
langit di atas sungai Han.
”Kau tahu?”
”Apa?”
”Langit malam ini begitu cerah.”
Hyorin tersenyum merapatkan sweaternya.
”Seperti cerahnya senyumanmu hari
ini.” ujar Donghae sembari mengalihkan pandangannya ke wajah Hyorin.
Hyorin jadi salah tingkah ditatap
Donghae seperti itu.
“Oppa,
jangan tatap aku seperti itu ...” pinta Hyorin.
”Wae?”
”Aku takut ...”
Donghae mengerutkan keningnya.
Keduanya bertatapan sampai Hyorin mengalihkan pandangannya ke hamparan sungai
Han di depannya.
”Aku takut kau kecewa ...”
Kecewa?
Donghae menghembuskan napasnya.
Keduanya kembali larut dalam keheningannya masing-masing.
”Oppa,
apa yang membuatmu menyukaiku?” tanya Hyorin tiba-tiba.
Hyorin selalu penasaran dengan satu
hal tentang apa yang membuat Donghae tertarik padanya. Dia bukanlah yeoja cantik seperti member-member girl group lainnya. Tapi
kenapa seorang Lee Donghae, member
paling popular di group Super Junior,
memilihnya sebagai yeojachingu? Hyorin
bahkan merasa tidak sepopuler idol
lainnya. Masih banyak yeoja-yeoja
cantik lainnya, bahkan dalam kalangan idol
group, yang memuja Donghae tapi Donghae dengan cueknya lebih memilih
memperhatikan Hyorin. Donghae sudah jatuh cinta pada leader Sistar itu.
Donghae merebahkan tubuhnya diatas rerumputan dengan kedua
tangan menyangga kepalanya.
”Tidak ada.”
”Lalu?” tanya Hyorin penasaran.
Donghae menatap yeoja
disampingnya.
”Geunyang ... apa kau memerlukan alasan untuk
menyukai seseorang?” Donghae balik bertanya.
Hyorin
tercengang mendengar ucapan Donghae. Hyorin menyadari sesuatu.
Alasan? Benar, itu benar. Kau tidak perlu alasan untuk
menyukai seseorang .... batin
Hyorin dalam hatinya.
”Hyo, boleh aku bertanya sesuatu?”
”Eh?
Apa itu?”
Donghae terdiam beberapa saat.
”Kenapa kau mau menerima perasaanku?”
Hyorin nampak terkejut mendengar pertanyaan Donghae.
“Eh?”
“Kau juga menyukaiku?” belum sempat Hyorin menjawab
pertanyaannya, Donghae bertanya lagi.
“Apa maksudmu, Oppa?”
Donghae menghembuskan napasnya sekali
lagi.
Aku takut mendengar sesuatu yang buruk darimu ... batin Donghae.
Tiba-tiba Donghae bangkit dan
mengulurkan tangannya.
“Kajja! Kita pulang!” Donghae mengajak
Hyorin untuk pulang.
Hyorin menyambut uluran tangan namja itu. Tanpa Hyorin sadari, kaki
kanannya kehilangan pijakan sehingga membuat tubuhnya goyah dan jatuh. Namun
sebelum jatuh ke rerumputan, sepasang tangan Donghae telah menangkap tubuhnya. Sesaat
keduanya bertatapan dalam beberapa detik lamanya.
Mata
indah ini … aku tak sanggup untuk kehilangannya, batin
Donghae seraya menatap mata indah milik yeoja
dalam dekapannya itu.
Begitu tersadar Hyorin melepaskan
dirinya dari dekapan Donghae. Donghae menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ikut
salah tingkah.
“Akkh!”
ternyata kaki Hyorin keseleo.
Geez ...
Donghae tersenyum melihatnya. Lalu namja itu berjongkok.
”Ayo naik ke punggungku!”
Piggy-back? Hyorin terlihat ragu-ragu untuk naik ke punggung Donghae.
Donghae masih diam menunggunya.
Akhirnya Hyorin pun naik ke punggung Donghae. Hyorin melingkarkan kedua
tangannya ke leher namja itu. Donghae
berjalan pelan-pelan membawa Hyorin yang kaki kanannya keseleo tadi. Tangannya
terlihat sopan menyangga kedua kaki Hyorin.
”Oppa,
berat ya?” tanya Hyorin ragu-ragu.
Donghae tersenyum kecil.
”Tidak, hanya membuat punggungku
hampir retak saja ...” godanya.
”Geez!
Kau ini! Kalau begitu, turunkan aku!” Hyorin kesal dengan jawaban Donghae
hingga membuat namja itu malah tertawa.
Sepanjang jalan keduanya lebih banyak
diam.
”Oppa
...”
”Ne?”
sahut Donghae dengan masih menggendong Hyorin.
”Gomawo
....”
Donghae tersenyum mendengarnya. Entah
mengapa hari ini dia merasa sikap Hyorin lain dari biasanya. Hyorin terlihat
lebih ceria dan lebih banyak tersenyum bersamanya hari ini. Dan itu membuat
Donghae semakin meluap-luap perasaan cintanya.
Kenapa
aku suka padanya saat ada pria yang baik sepertimu?
-Flashback End-
Hyorin-ah,
babo!
teriak Hyorin dalam hatinya.
Hyorin kesal pada dirinya sendiri.
Mianhe, Oppa …. Aku tak bisa membalas perasaanmu dengan cara yang
lebih baik. Apa aku ini terlalu bodoh? Untuk apa aku mengharapkan sesuatu yang
sesungguhnya tak akan pernah bisa kumiliki? Apa aku ini benar-benar buta? Ada
orang sebaik dirimu, tapi aku hanya melihat yang lain.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!” Hyorin berteriak
kencang hingga suaranya hampir menggema di dalam studio itu.
Hyorin, sadarlah! Hyorin
menepuk-nepuk pipinya.
”Ah,
lebih baik aku ke kafe.” gumamnya.
Hyorin bangkit mengambil handuk kecil dan
mengelap tubuhnya yang hampir basah semua oleh keringat. Ditenggaknya botol air
minum yang isinya tinggal separuh saja. Seusai meminum habis air botolnya, yeoja itu segera merapikan perlengkapan
yang dibawanya, handuk dan botol air minum, lalu memasukkannya ke dalam tas.
Hyorin melangkahkan kakinya keluar
dari studio. Tak
sampai lima menit, Hyorin sudah sampai di kafe kecil seberang gedung Starship
Entertainment. Hyorin memesan beberapa makanan lalu mengambil tempat duduk
paling pojok, tempat favoritnya. Tempat duduknya itu dekat jendela yang design kacanya transparan sehingga
membuat Hyorin bisa melihat semua pemandangan di luar kafe.
Beberapa menit kemudian ….
Saat tengah menikmati bibimbap
(nasi campur ala Korea) pesananannya, Hyorin dikagetkan dengan kedatangan
seorang namja. Namja itu, Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk, sudah duduk dengan kaki
menyilang di depannya.
“Ckckckck … kau
ini lapar atau marah?” tanya Eunhyuk melihat makanan yang terhidang di meja.
“Dua-duanya! Wae?”
Hyorin balik bertanya seraya menyendokkan bibimbap
ke mulutnya.
Hyorin memang memesan beberapa makanan, yang meskipun
porsinya terlihat kecil tapi sudah cukup membuat perut kenyang. Hyorin memesan bibimbap dengan isi potongan timun Jepang,
lobak, pasta kedelai, jamur, selada dan juga rumput laut kering atau yang biasa
disebut nori dengan tambahan telur
rebus setengah matang. Tapi kali ini Hyorin mengganti nasi dengan ayam untuk bibimbapnya. Selain bibimbap, di meja terlihat semangkuk kecil fish cake (ddeokbokki
yang terbuat dari ikan) dan seolleongtang
atau sup kaki sapi yang disajikan dalam semangkuk mie dengan potongan daging
sapi didalamnya. Tak lupa segelas sagwa
juice untuk mengobati rasa dahaganya.
“Baru kali ini aku melihatmu seperti
orang yang tidak makan selama 3 hari!”
Hyorin makan dengan sangat lahap
hingga membuat Eunhyuk terbengong-bengong melihatnya. Tapi Hyorin cuek saja.
“Hyorin-ah!”
“Ne?”
sahut Hyorin tanpa menoleh ke arah Eunhyuk.
Hyorin masih asyik menikmati kudapan fish cake pesanannya.
“Boleh aku bertanya sesuatu?”
”Mwo?”
Hyorin mengaduk sagwa juice-nya lalu menyeruputnya pelan.
”Kau benar-benar mencintai Donghae?”
Hyorin hampir memuntahkan minumannya.
”Oppa!”
Eunhyuk menyilangkan kedua tangannya.
”Hyo, aku memang tak berhak mencampuri
urusanmu tapi … Donghae terlalu mencintaimu, tolong jangan sakiti dia.”
”Kau ini bicara apa?” Hyorin menatap
Eunhyuk dengan pandangan tajam.
Eunhyuk tersenyum kecil.
”Kau tahu kan anak itu sangat rapuh
semenjak Appa-nya meninggal ...”
Aku
tahu, Oppa ... jawab Hyorin dalam hatinya.
Hyorin mengalihkan pandangannya keluar
jendela.
Mianhe,
Hyorin-ah ... aku harus mengatakan ini karena, entah kenapa, aku merasa kau
tidak melihat Donghae sepenuhnya ... batin Eunhyuk.
Eunhyuk merasa harus mengatakan itu
semua karena dia tak mau melihat Donghae sedih. Eunhyuk sangat tahu bagaimana perasaan
Donghae. Diantara member-member
lainnya, Donghae paling dekat dengan Eunhyuk.
Tiba-tiba Eunhyuk mengeluarkan sebuah
kotak berwarna merah muda polos dengan pita berbentuk bunga di sudut kanan
atasnya.
”Igeo
... mwoyeyo?” tanya Hyorin tak mengerti.
Eunhyuk tersenyum kecil.
”Bukalah!”
Dengan setengah ragu, Hyorin membuka
kotak itu. Sebuah sweater polos dengan paduan warna abu-abu dan pink serta sedikit warna purple di belahan pinggirnya. Sangat
manis.
”Whoaa!!”
Ada secarik kertas kecil terselip didalamnya.
Hyorin mengambilnya.
Cuaca
sekarang sangat dingin.
Pakailah
jika kau akan keluar.
-hae-
Setelah membaca pesan di kertas itu,
Hyorin menatap Eunhyuk.
“Donghae menitipkannya padaku. Dia
sedang ada schedule padat jadi tidak
bisa menemuimu.” sahut Eunhyuk seolah menjawab rasa penasaran Hyorin.
Donghae
Oppa ...
***
Dorm
Sistar, menjelang tengah malam.
”Wasso?” tanya
Soyou melihat kedatangan sang leader.
Hyorin langsung ikut duduk di sebelah
Soyou yang sedang menonton televisi. Yeoja
itu menyandarkan tubuhnya ke sofa.
”Kau kemana saja baru pulang?”
”Aku mampir makan dulu.” jawab Hyorin
singkat.
Hyorin melirik televisi. Soyou sedang
menonton channel MBC, kebetulan ini
adalah jam tayang talk show Come To
Play yang dipandu oleh duo MC terkenal Korea, Yoo Jaesuk dan Kim Wonhee.
”Sepi sekali?” Hyorin melihat
sekeliling dorm.
”Mereka sedang keluar.”
Mereka yang dimaksud Soyou adalah
Dasom dan Bora, yang malam itu sedang keluar bersama beberapa teman sekolah
mereka dulu. Dasom bilang ingin bersenang-senang selagi jadwal mereka sedang
kosong, kebetulan dia lama tak bertemu dengan teman-temannya semenjak kelulusan
SMA-nya. Sedangkan Bora hanya ikut menemani saja karena bosan di dorm.
“Kau tidak ikut?” tanya Hyorin.
”Aku malas.” sahut Soyou tanpa
mengalihkan pandangannya dari televisi.
Hyorin hendak memejamkan matanya namun
gagal demi mendengar suara seseorang yang sangat dikenalnya dari arah televisi.
Suara itu .....
”Aku memang sedih sejak Appa pergi. Aku belum sempat memperlihatkan
semua hasil kerja kerasku padanya. Aku tidak sempat membuatnya bangga padaku.
Dan aku tidak sempat mengenalkannya pada seseorang ....”
Dongha
Oppa?
Ya, malam itu Donghae dan beberapa member Super Junior lainnya menjadi guest di talk show yang dipandu Nation’s
MC, Yoo Jaesuk.
Seseorang?
”Seseorang? Nugu?” tanya Yoo Jaesuk dan Kim Wonhee bersamaan.
Donghae tersenyum malu-malu. Sementara
member yang lain berusaha
menggodanya.
“Dia sudah punya seseorang yang bisa
menggantikan Appa-nya!” jawab Eunhyuk
seolah mewakili Donghae.
Kedua MC acara tersebut nampak terkejut dan saling
berpandangan.
“Maksudmu …. Yeojachingu?” tanya Jaesuk memastikan.
“Dia seseorang yang sangat berarti
untukku… ”
“Whoaaa!!!”
seluruh isi studio menjadi riuh.
“Buatlah video message untuknya, Dongahe-ssi!”
pinta Kim Wonhee.
Donghae tersenyum lalu menatap ke arah
kamera.
“Cuaca sekarang sangat dingin. Pakailah
baju hangat atau sweater jika kau
akan keluar.”
Mwoo?? Jadi ... itu ... seseorang itu ... maksudnya a ...
a .... ku? Hyorin tak percaya.
Soyou melihat ekspresi terkejut
Hyorin.
”Eonni
...”
”Ne?”
Hyorin memandang Soyou.
”Eonni,
kau tahu yang dimaksud Donghae itu siapa kan?”
”Eh?”
Soyou tersenyum lalu memegang tangan
Hyorin.
”Eonni, apa kau benar-benar mencintainya?”
“Busun
suriya, Soyou-ah?”
Apakah hatimu sudah terpaku pada Kyuhyun? tanya Soyou dalam hatinya.
Soyou mengalihkan pandangannya kembali
ke layar televisi.
”Eonni,
jangan sakiti Donghae Oppa ... Dia
begitu mencintaimu.”
Untuk kedua kalinya dalam hari ini,
Hyorin mendengar kalimat itu. Jangan sakiti Donghae. Kalimat itu masih
menggantung di pikirannya sejak percakapannya dengan Eunhyuk sore tadi. Dan
sekarang, Soyou juga memintanya untuk melakukan hal yang sama seperti yang
Eunhyuk bilang.
Aku tahu,
aku tak akan menyakitinya ...
***
Han
River, Suatu Pagi.
Udara pagi memang masih terasa segar
untuk dinikmati. Hyorin sedang menikmati jogging pagi di sekitar Han River.
Sebenarnya tadi sang Leader mengajak
Soyou dan member yang lain tapi
mereka malah tak mau bangun dari tempat tidurnya. Mereka
beralasan lelah setelah menyelesaikan jadwal menyanyi semalam di acara mingguan
Music Bank. Jadi akhirnya Hyorin pergi jogging sendiri saja. Kebetulan ini hari Minggu jadi yeoja itu bisa lebih leluasa
memanfaatkan waktu jogging.
Brukk!!
Hyorin terjatuh. Orang yang bertabrakan
dengannya juga ikut terjatuh.
Geezz!
Sepertinya aku melamun, keluh Hyorin dalam hati.
“Cwesonghamnida!” ucap Hyorin
meminta maaf.
Jogging-nya pagi ini terganggu oleh insiden
tabrakan kecil di depan sebuah swalayan kecil.
“Hyorin-ssi!”
Hyorin mendongak.
“Kau Hyorin bukan?”
Hyorin menatap yeoja yang bertabrakan dengannya tadi.
Eh, dia mengenalku? Hyorin mencoba
mengingat-ngingat.
Sepertinya dia sadar kalau Hyorin menatapnya
terlalu lama tanpa memberikan jawaban.
Yeoja itu tersenyum.
”Aku Cho Ahra. Kau ingat?”
Ahra eonni??
-Flashback-
Myeongdong’s Street, seusai shooting MV.
“Kau mau pulang?”
Hyorin tengah merapikan perlengkapan pribadinya ketika
Kyuhyun datang menghampiri. Shooting
MV telah selesai satu jam yang lalu. Setelah ikut melihat hasil pengambilan
gambar terakhir dan mendiskusikannya dengan sutradara, Hyorin tinggal
menyerahkan hasil akhirnya pada tim editing.
Rencananya satu pekan kedepan agensi sudah bisa merilis album tersebut. Tapi
Hyorin sendiri masih harus menyelesaikan beberapa bagian dari lagu di album
solonya. Pengambilan gambar untuk photoshoot
sebagai bagian dari promosi juga sudah selesai. Fotografer profesional yang
ditunjuk telah melakukan pekerjaannya dengan baik di sela-sela proses shooting MV. Hyorin dan agensinya pun
puas melihat hasil foto sang fotografer, tinggal memberikan polesan sedikit.
“Ah, ne.” sahut
Hyorin singkat seraya menoleh ke arah Kyuhyun.
Kebetulan hari itu Donghae tidak datang menemani Hyorin,
dia bilang ada jadwal photoshoot
untuk sebuah majalah dan setelahnya harus menghadiri acara fansigning di Busan.
”Ehm ... mau
pulang bersamaku?” tanya Kyuhyun menawari.
Hyorin melirik jam di tangannya. Baru jam 8 malam, masih cukup
sore untuk ukuran Myeongdong. Hyorin pun menyetujui tawaran Kyuhyun yang ingin
mengantarnya pulang. Lagipula manajernya juga sudah pergi entah kemana, hanya
menyuruhnya untuk segera pulang ke dorm
kalau shooting sudah selesai.
Kyuhyun menuju tempat Hyundai NF Sonata hitam-nya diparkir,
diikuti Hyorin dibelakangnya. Kyuhyun sudah duduk dibelakang kemudi setelah
membukakan pintu untuk Hyorin.
“Hyorin!”
“Ne?”
Hyorin menoleh.
“Eommaku
hari ini memasak makanan banyak sekali. Dia bilang dia ingin kau mencicipi
masakannya. Apa kau mau mampir sebentar?”
Mwo?? Mata yeoja itu mengerjap-ngerjap kaget ketika Kyuhyun mengajaknya menemui eommanya.
Kyuhyun tersenyum melihat betapa
lucunya ekspresi kaget Hyorin.
”Otte?”
”Geunde
... ”
”Aku juga lapar sekali, tapi kasihan Eomma di rumah sudah memasak banyak
makanan. Jadi bantu Eomma-ku
menghabiskannya ya?” ujar Kyuhyun dengan nada bercanda.
Hyorin
tersenyum lalu mengangguk.
Aku
akan bertemu Eomma-nya Kyuhyun. Apa yang harus kukatakan nanti?
Ottokhe ... kenapa aku malah jadi gugup seperti ini ...
”Ah, kau belum memasang seat belt-mu.”
Tiba-tiba Kyuhyun menggerakkan
tubuhnya maju ke arah Hyorin lalu mengambil seat
belt tepat saat tangan Hyorin juga hendak mengambil seat belt-nya sendiri. Tangan mereka bersentuhan.
Jess!!
Tangan Kyuhyun tak sengaja memegang
tangan Hyorin.
”Gwenchana,
Kyuhyun-ssi ... ehm, a .. aku bisa mema .....” ucapan Hyorin terpotong ketika
Kyuhyun tanpa ragu-ragu tetap mengambil seat
belt dan memasangkannya ke tubuh yeoja
itu.
Deg! Deg! Deg!
Jantung Hyorin berdebar sangat
kencang. Rasa kaget dan gugup bercampur menjadi satu.
Aishhh!!! Kau ini kenapa Hyo? Sadarlah, dia hanya .....
sunbaemu! Hyorin memarahi dirinya sendiri.
Setelah seat belt terpasang dengan aman, Kyuhyun pun melajukan mobilnya
keluar dari tempat parkir menuju Nowon, salah satu distrik di kota Seoul,
tempat tinggal orangtuanya. Meskipun selama ini tinggal di dorm bersama member Super
Junior yang lain, tapi Kyuhyun tak pernah lupa untuk mengunjungi orangtuanya. Dalam
sepekan sekali Kyuhyun pasti pulang ke Nowon untuk melepas rindunya pada keluarganya. Dan kali ini Kyuhyun
sengaja mengajak Hyorin untuk mengunjungi rumahnya. Pagi tadi sebelum berangkat
shooting MV di Myeongdong, Kyuhyun ditelepon
eommanya yang meminta anaknya itu
untuk pulang ke rumah karena malam itu eommanya
memasak makanan yang banyak. Dan ketika Kyuhyun bilang kalau dia ada shooting MV dengan Hyorin, sang eomma malah menyuruh Kyuhyun untuk
mengajaknya serta. Eomma sangat ingin
bertemu leader Sistar itu. Dan
terpaksa Kyuhyun menyetujuinya.
Selama dalam perjalanan, Kyuhyun dan
Hyorin nampak lebih cair. Terlihat dari cara Hyorin tertawa,
begitu lepas. Dan hal itu membuat Kyuhyun senang karena sepertinya
Hyorin mulai bisa menerima kehadiran dirinya. Kyuhyun bahkan lupa akan
kekhawatirannya tentang apa yang terjadi antara Hyorin dan Donghae. Hari itu,
dia hanya ingin memikirkan tentang apa yang terjadi antara dirinya dan Hyorin. Senyum
pun tak pernah lepas dari wajah namja
itu.
Tak lama kemudian ....
Rumah
Kyuhyun, Nowon.
Hyorin akhirnya bertemu dengan eomma Kyuhyun.
”Omo!
Jeongmal yeppeoyo ....” eomma
Kyuhyun memegang pipi Hyorin yang hampir bersemu merah karena pujiannya.
Hyorin hanya tersenyum.
”Omoni,
ada yang bisa kubantu?” tanya Hyorin.
Eomma Kyuhyun ikut tersenyum melihat
kesopanan Hyorin.
”Tidak usah, kau duduk saja. Bukankah
kau tamu di rumah ini? Aku yang menyuruh Kyuhyun untuk membawamu kesini.”
”Eh?”
Sementara Kyuhyun yang duduk di sofa
hanya tersenyum mendengar ucapan eommanya.
Tanpa menghiraukan larangan eomma
Kyuhyun, Hyorin ikut ke dapur membantunya. Sebenarnya eomma Kyuhyun sudah selesai memasak, tinggal menghidangkannya di
meja. Hyorin pun membantu menata meja makan. Sementara Kyuhyun asyik ngobrol
dengan ayahnya, Cho Young Hwan.
Meja makan tampak penuh dengan banyak
makanan. Ada bulgogi atau potongan
daging sapi yang dipanggang dengan kecap serta dibumbui dengan minyak wijen,
bawang putih, bawang bombai dan lada hitam dan juga doenjang jjigae atau sejenis sup pasta kacang kedelai yang oleh eomma Kyuhyun diisi dengan sayuran,
tahu, kerang, dan udang.
Selain itu, eomma Kyuhyun juga
memasak kimchi dan kimbap kesukaan anak laki-lakinya itu.
”Hyorin-yang,
sering-seringlah datang kemari. Memasaklah bersama eomma Kyuhyun, dia pasti senang.” pinta ayah Kyuhyun.
Hyorin
dan Kyuhyun saling bertatapan demi mendengar ucapan Appa Kyuhyun. Hyorin
hanya mengangguk pelan mendengar permintaan ayah Kyuhyun. Eomma Kyuhyun terlihat sangat menyukai yeoja itu. Saat tengah menikmati makan malam bersama keluarga Cho,
tiba-tiba seorang yeoja dengan
dandanan feminine datang. Itu kakak perempuan Kyuhyun, Cho Ahra. Ahra baru saja
pulang dari kampus. Ya, Ahra tengah melanjutkan program magisternya di Kyunghee University, sama seperti tempat kuliah
Kyuhyun dulu. Sebelumnya Ahra pernah mengambil program sarjana di luar negeri
tapi akhirnya memutuskan kembali ke Korea untuk melanjutkan program magister sarjananya.
“Whoaa!! Malam ini banyak sekali makanan, Eomma!”
Ahra terheran-heran dengan banyaknya makanan yang terhidang di meja.
”Makanya aku mengundang Hyorin untuk
makan malam bersama kita, Ahra.” sahut eomma Kyuhyun memberi penjelasan.
Ahra tersadar dengan kehadiran seorang
yeoja di meja makan mereka.
”Ah,
Hyorin? Annyeong!” sapa Ahra dengan
senyum cerianya.
Hyorin beranjak dari tempat duduknya
lalu membungkuk hormat.
”Mianhe,
eonni. Aku mengganggu makan malam keluarga ini.”
Ahra tertawa kecil.
”Kau sama sekali tidak mengganggu. Bahkan
kehadiranmu sangat sangat ditunggu oleh si evil
ini.” ucap Ahra seraya mengedipkan matanya ke arah dongsaengnya itu.
”Geez!!
Kau bicara apa??” Kyuhyun kesal mendengar godaan noona-nya.
-Flashback
End-
”Mianhe,
eonni. Aku berlari tanpa melihat ke depan.” Hyorin meringis malu.
”Gwenchana
...” ucap Ahra tersenyum.
Lalu Ahra mengajak Hyorin mampir di
salah satu kedai kopi yang ada di sekitar Han
River. Ya, di sekitar Han River
banyak sekali pilihan tempat makan, mulai dari kedai kopi kecil hingga resto
bintang lima ada disana. Han River yang
merupakan kebanggaan Korea menjadi salah satu tempat yang paling banyak
dikunjungi, entah itu kencan romantis ataupun sekedar jogging seperti yang dilakukan Hyorin pagi ini.
Beberapa menit kemudian, keduanya
sudah duduk di depan sebuah kedai kopi kecil yang cukup terkenal di kawasan Han River. Ahra bilang itu tempat
favoritnya bersama Kyuhyun kalau sedang bosan.
”Oh ya, kudengar kau akan merelease album solo?” tanya Ahra seraya
menyeruput Macchiato pesanannya.
Hyorin mengangguk.
”Ne.
Kau tahu darimana, eonni?” Hyorin
memutar-mutar cangkir Cappuccino-nya.
”Tentu saja dari dongsaengku!”
Hyorin meringis malu.
”Apa kau tahu? Setiap
dia pulang ke rumah, dia selalu bicara tentang satu orang.”
Ahra menggeleng-gelengkan kepalanya
mengingat tingkah Kyuhyun.
“Nugu?”
“Kau!”
“Eh?”
Hyoring tercengang mendengar jawaban
Ahra.
“Eonni,
kau suka sekali bercanda.”
”Aku tidak bercanda, Hyo.”
Hyorin menyeruput Cappuccino miliknya
untuk menutupi rasa gugupnya.
”Selama ini dia tak pernah membawa yeoja ke rumah.”
Deg!
Ucapan Ahra membuat jantung Hyorin
makin berdebar tak menentu ritmenya. Apalagi
ditambah Ahra menatapnya dengan pandangan menggoda.
”Wegure?
Ke .. Kenapa kau menatapku seperti itu,
eonni?” Hyorin risih dengan pandangan Ahra.
Ahra tersenyum.
“Geez!! Sepertinya
anak itu belum maju selangkahpun. Ckckckck
…”
“Eh?”
Hyorin tak mengerti maksud Ahra.
”Geure
... aku harus pergi. Aku ada janji. Datanglah ke rumah, eomma pasti senang. Annyeong!”
Ahra mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan Hyorin yang masih penasaran
dengan maksud dari kata-kata Ahra barusan.
Hyorin membungkuk hormat.
”Hati-hati, eonni!”
”Ne!”
Hyorin menatap kepergian Ahra.
Eonni, apakah yang kau bicarakan itu benar?
***
To Be Continued.
Otte? Please,
don’t be silent reader.
mau baca fanfic justhyolyn lainnya?
silahkan temukan update-annya DISINI.
^^
omo omo makin seru aja ceritanya ><
BalasHapusChingu, saran nih, gimana kalo omongan atau batinnya(?) hyo/hae/kyu dikasi tanda kutip? Biar lebih jelas aja 'o'
Ditunggu part IV nya, keep writing *o*)9
beneran seru? aq ngerasa kacau badai nulisnya wkwkwkwkkwkw
Hapusmakasih sarannya, akan kupertimbangkan :D
biasanya kalo omongan yang cuman nge-batin atau dalam hati (ini bahasa kerennya apa yah) aku tulis dengan huruf cetak miring. cetak miringnya kelihatan gak? setelahnya biasa kukasih keterangan siapa yang lagi ngebatin+lagi ngapain.
nyusahin yah?
hahaha, mianhe ...
oke oke, semoga bs segera kupublish chapter 4-nya :D
Min,,,,, cerita bagus bagt, aku suka,,,,
BalasHapusOya min, bagi kami tulisanmu sagt hidup, jd bingung hrs kritik yg mana, percayalah min kamu py potensi dln menulis jd jgn merasa tulisannya kacau, aku salah satu fans mu,,,,, so fighting min,,,,
Aku tunggu lanjtannya ya min
benarkah cha?
Hapusmasih ngerasa aneh dengan cerita yg kutulis sendiri wkwkwkkwkwk
duh, jadi ge-er nih justhyolyn, dapet fans baru XD
oke, oke, segera difollow-upi
jangan lupa tetep komen biar fanfic di blog ini makin kece
#yeahhhh
Bagus kok ceritanya, PD dong thor....;)
BalasHapuslanjutin lgi ya... Rajin2 nulisnya... :D
bagus dari sudut apa? :D
Hapusiyah, ini lagi ngebangun PD ... susah banget
masih berasa kacau badai (ealah bahasanya)
smg berkenan dengan tulisan justhyolyn :D
Sukaaaaaaa,,,ceritanya bagussss,,,ayo dunk dilanjutin,,,penasaran,,,,
BalasHapusiya, ini udah dilanjutin. silahkan langsung ke tkp.
Hapusterima kasih atas kunjungannya.
jangan lupa tetep komen :)
hho hho hho...
BalasHapusceritanya makin seru nih min *O*9
semangat ya min, tulisan and karangan kamu keren ko #acungin jempol
FIGHTING FIGHTING FIGHTING #joged ala loving you :D
terima kasih fitri ...
Hapusjangan lupa komennya :p