Judul : I Choose To Love You
Genre : romance, friendship
Author : justhyolyn
Length : Series
Main Cast :
Kim Hyojung (Hyorin), Cho Kyuhyun (Kyuhyun), Lee Donghae (Donghae)
Other Cast :
Lee Hyukjae (Eunhyuk), Kim Jongwoon (Yesung), Kim Ryewook (Ryewook)
Lee Sungmin (Sungmin), Park Sooyoung (Lizzy)
Member Sistar
CHAPTER 1
Part A
Handel & Gretel’s Cafe.
”Oppa!!”
Seorang
namja yang masih mengenakan celemek dengan topi di kepalanya itu tersenyum
ketika dua yeoja yang sedang duduk di pojok sebuah kafe memanggilnya.
Yesung, namja itu, pun segera menghampiri meja keduanya.
”Kalian
berdua saja?” tanya Yesung seraya mengambil tempat duduk di samping Hyorin.
Kedua yeoja
itu, Hyorin dan Lizzy, mengangguk pelan sambil tersenyum. Kebetulan hari itu
Hyorin sedang tidak ada schedule dan mengajak Lizzy yang juga sedang
senggang untuk sekedar jalan-jalan. Hyorin sudah cukup lama mengenal Lizzy
meskipun dari grup dan agensi yang berbeda. Kebetulan mereka pernah bertemu
beberapa kali dalam acara variety show yang melibatkan beberapa Idol
Korea, termasuk diantaranya Sistar dan After School.
Semula
Hyorin mengajak Lizzy mencari buku tapi jalan yang mereka lewati ternyata dekat
dengan kafe milik Yesung, Handel & Gretel, jadi mereka mampir
sekalian untuk makan siang. Ketika mereka datang, kafe itu tak terlalu ramai
oleh pengunjung. Hanya ada 3 meja yang terisi, mungkin karena belum waktunya
makan siang. Yesung yang setengah sibuk di dapur pun menghampiri keduanya.
Yesung sendiri sudah mengenal Hyorin cukup akrab semenjak mereka berdua masuk
dalam program Immortal Song 2, sebuah program kompetisi menyanyi
antar-idol. Hyorin pun pernah beberapa kali datang ke kafe Yesung, entah
sengaja untuk makan ataupun sekedar mampir saja. Seperti hari ini.
“Sudah
pesan sesuatu?” tanya Yesung.
“Belum,
apa kau mau mentraktir kami?” goda Lizzy.
Ketiganya
tertawa.
“Pesanlah
apa yang kalian mau.”
“Jjinja?”
tanya Lizzy
“Lizzy-ah,
jangan begitu. Kasihan Oppa, nanti kafenya bisa bangkrut karena setiap kali kau
datang dia harus mentraktirmu.” ucap Hyorin ikut menggoda Yesung.
“Kalian
ini …”
Ketiganya
kembali tertawa.
Tiba-tiba
...
”Hyung!!!”
Terlihat
empat namja dengan pakaian kasual berjalan menuju meja Hyorin dan Lizzy.
Eunhyuk, Ryewook, Sungmin dan Kyuhyun. Mereka adalah teman Yesung, sesama member
Super Junior.
“Ah,
kalian. Duduklah, aku ambilkan minuman untuk kalian.” sapa Yesung seraya
berdiri dan mempersilahkan para member Super Junior itu duduk bergabung dengan
Hyorin dan Lizzy.
Eunhyuk
langsung mengambil tempat duduk di sebelah Hyorin sehingga membuat Hyorin
sedikit risih karena bagaimanapun Eunhyuk adalah sunbaenya. Hyorin tipe yeoja
pemalu soalnya. Sementara Ryewook mengikuti Yesung menuju dapur untuk
mengambilkan minuman mereka. Sungmin dan Kyuhyun mengambil tempat duduknya
masing-masing. Kebetulan meja yang dipesan Hyorin dan Lizzy cukup lebar, untuk
6 orang.
“Kalian
sudah lama?” tanya Eunhyuk.
“Tidak
juga, kami hanya mampir saja.” jawab Hyorin dengan setengah tersenyum.
Tak
sengaja Hyorin bertemu pandang dengan Kyuhyun yang duduk di seberangnya. Namun
dengan cepat yeoja yang mengenakan jaket berwarna coklat dengan rambut
tetap tergerai itu mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.
”Kalian
hanya berempat, Oppa?” tanya Lizzy.
”Kebetulan
kami sedang tidak ada schedule jadi kami memutuskan kesini saja. Kalian
sendiri?”
”Oh ...
kebetulan kami juga sedang tidak ada schedule. Tadi Hyorin mengajakku ke
toko buku dan sekalian mampir makan siang.”
”Oh ...
geure.”
Tak
sampai 10 menit Ryewook datang membawa 2 gelas mochaccino, 2 gelas orange
juice, 1 cola dan 1 gelas ice tea. Ryewook terbiasa membantu
Yesung di kafenya jadi tangannya terlihat lincah membawa nampan berisi minuman
untuk mereka.
“Oya
kalian sudah saling kenal kan?” tanya Yesung sambil menyuguhkan satu persatu
minuman yang dibawa Ryewook.
”Tentu
saja, kau ini aneh. Bukankah beberapa kali kita pernah bertemu mereka di variety
show? Atau kau mau mengenalkan kami pada mereka?” jawab Eunhyuk.
Sementara
Hyorin dan Lizzy hanya tertawa kecil mendengarnya.
“Hyorin-ssi,
lama tidak bertemu setelah duet waktu itu ya?” tanya Ryewook.
“Eh?” Hyorin setengah
bingung dengan pertanyaan Ryewook.
Eunhyuk yang melihat
kebingungan Hyorin dengan sigap malah menggodanya.
“Ya!! Kau sudah lupa?”
Hyorin menatap Eunhyuk tak
mengerti.
“Here I Am.” ucap
Kyuhyun membantu Hyorin mengingat sesuatu.
“O …”
Super Junior yang terkenal
sebagai King of Variety Show pernah beberapa kali dalam satu scene dengan
mereka. Salah satunya sewaktu Super Junior masih memandu variety show Super
Junior’s Foresight. Sistar pernah menjadi guest di acara tersebut
dan di tengah acara Hyorin menyanyikan soundtrack drama Secret Garden, Here
I Am, bersama Ryewook juga Kyuhyun. Hyorin hampir lupa kapan ia pernah
berduet dengan mereka kalau Kyuhyun tidak membantu mengingatkannya dengan judul
lagu yang mereka nyanyikan.
“Mianhe, aku hampir
lupa. Karena itu sudah lama, Oppa.” ujar Hyorin yang merasa tak enak
karena ingatannya yang sedikit lupa.
Ryewook kembali ke dapur
mengambil beberapa snack. Namja itu
memang sangat perhatian kalau sudah berhubungan dengan makanan. Bahkan di dorm Super
Junior, Ryewook-lah yang paling sering menyiapkan makanan untuk para member Super
Junior. Ryewook yang paling telaten memasak dan masakannya juga tidak kalah
dengan masakan ahjumma yang membantu mengurus dorm mereka.
Sampai-sampai member Super Junior sering memanfaatkan Ryewook untuk memasak
atau sekedar mengupas buah.
”Oya,
Hyo ... kau sudah tahu? Kyuhyun akan bergabung di Immortal Song 2
menggantikanku.” tanya Yesung.
Hyorin
menggelengkan kepalanya.
”Jjinja?”
tanya Hyorin sembari mengalihkan pandangannya ke arah Kyuhyun.
”Ne,
mohon bimbingannya Hyorin-ssi.”
Hyorin
tertawa kecil melihat kesopanan Kyuhyun.
”Jangan
begitu, Sunbae. Aku ini hoobaemu. Seharusnya aku yang bilang begitu. Kau lebih berpengalaman
bukan?”
Kyuhyun tersenyum
mendengarnya.
”Ya!! Cho Kyuhyun! Kau ini,
kenapa tiba-tiba bersikap sopan seperti itu?” tanya Eunhyuk dengan nada
menyindir.
Sungmin dan Ryewook tertawa demi mendengar ucapan Eunhyuk. Bagaimana
tidak? Kyuhyun selalu bersikap tidak sopan hampir di depan semua member
Super Junior bahkan member Super Junior sering menjadi korban pembullyan
Kyuhyun. Sikap iseng dan jahilnya itu sudah amat sangat dikenal oleh Eunhyuk
dan member yang lain.
“Kyuhyun-ah, hati-hati suara yeoja yang satu ini sangat
bagus. Kau harus menguatkan hatimu.” ucap Yesung seraya melirik Hyorin.
”Oppa!!
Kau memujiku atau menghinaku?”
Yesung tertawa melihat
Hyorin memasang wajah setengah cemberut. Sementara Kyuhyun masih tak melepaskan
tatapan matanya pada Hyorin. Hyorin yang merasa aneh dengan tatapan Kyuhyun
berusaha mengalihkan perhatiannya ke member Super Junior yang lain. Sementara
Kyuhyun hanya tersenyum melihat kegugupan yeoja itu. Lizzy dan member
Super Junior yang lain nampak tidak memperhatikan apa yang terjadi dengan dua
orang itu, malah asyik mengobrol tentang grup masing-masing. Hanya Yesung yang
sedikit merasa aneh dengan tatapan Kyuhyun pada Hyorin. Perasaan Yesung mengatakan
bahwa cara Kyuhyun menatap Hyorin seperti cara menatap seorang namja
pada yeojachingu-nya. Tetapi pikirannya segera teralihkan oleh Eunhyuk
yang dengan antusiasnya pamer tentang rencana comeback Super Junior pada
Lizzy.
Ah ... mungkin hanya perasaanku saja, batin
Yesung dalam hatinya.
Hyorin yang masih merasa gugup karena bertemu pandang dengan Kyuhyun
beberapa menit yang lalu mengambil segelas mochaccino yang ada
dihadapannya tepat saat Kyuhyun juga hendak mengambil gelas yang sama.
Jess!!
Tangan mereka bersentuhan. Tapi Kyuhyun segera memundurkan tangannya dan
mempersilahkan Hyorin mengambilnya. Sekarang malah Kyuhyun yang merasa gugup
karena kejadian tadi. Namja yang terlihat semakin tampan dengan syal
tipis yang melingkar di lehernya itu beranjak pergi.
”Aku ke belakang sebentar.”
pamitnya.
Kenapa dengannya? tanya Hyorin dalam hatinya.
***
Hyorin’s POV
Ah, sepertinya keberuntungan
sedang menjauh dariku. Aku hampir memenangkan stage ketigaku di Immortal
Song 2 ini kalau saja dia tidak datang. Melihat kemampuannya bernyanyi
seperti itu tentu saja aku tidak ada apa-apanya. Sepertinya aku harus
benar-benar berusaha keras untuk mengalahkannya pekan depan. Oh, tunggu ... apa
maksudnya dengan mengalahkan? Hyorin-ah, babo! Kau ini berpikir apa sih?
Bukankah kau tidak perlu mengalahkan singer lain? Kau hanya perlu
memperlihatkan pada semua orang bahwa kau ini seorang Idol yang
benar-benar bisa bernyanyi. Kau hanya harus menunjukkan kemampuan bernyanyimu.
Jangan sampai orang hanya melihat sisi keseksianmu saja dan membuat mereka
berpikir bahwa kau ini hanya menang seksi saja. Yeahh, seperti yang kalian tahu
bukan bahwa sejak debutku bersama Sistar, kami selalu dianggap sebagai sexiest’s
idol. Seksi? Begitulah kira-kira mereka melihat kami, meskipun tidak
sedikit pula yang melihat kemampuan bernyanyi kami. Agensi
memang sengaja mendebutkan Sistar dengan imej seksi meskipun suara kami juga
tak kalah seksi (hihihi). Aku sendiri kadang agak risih ketika harus memakai
pakaian seksi. Sejujurnya aku lebih menyukai gaya kasual atau simple,
itu lebih mudah bagiku. Arggghhh!!! Menyebalkan mempunyai imej seksi seperti
ini. Kenapa baru sekarang aku sadar bahwa menjadi seksi itu menyebalkan?
Saat
aku sedang mengkhayalkan imej seksiku, tiba-tiba seseorang datang mendekatiku.
Kyuhyun! Omo, mau apa dia?
”Annyeong,
Hyorin-ssi!”
”Oh ...
Sunbae, annyeonghaseyo!”
Dia
tersenyum. Omoo!! Senyumannya hampir membuatku meleleh. Kuakui, dia
memang benar-benar ... ehm ... tampan!
“Kau
belum pulang?”
“Aku
sedang menunggu manajerku, dia bilang akan menjemputku.”
Betul,
sedari tadi aku duduk di dekat area parkir hanya untuk menunggu manajerku. Dia
bilang akan menjemputku. Tapi hampir setengah jam menunggunya, dia tak juga
datang. Kalau aku bilang akan naik bis saja, dia pasti melarangku. Dia bilang itu berbahaya. Bahaya apanya? Aku bisa menjaga diriku. Kadang aku rindu naik bis, seperti masa-masa trainee dulu. Semenjak debut
hingga saat ini, agensi memang melarang kami naik kendaraan umum. Kata mereka
ini demi menjaga keselamatan dan imej kami. Tapi aku termasuk yang paling
bandel dan suka melanggar aturan itu. Saat foto-fotoku di kendaraan umum muncul
di media (kalian tahu kan bagaimana netizen Korea? sekecil apapun yang kami
lakukan pasti akan menjadi perhatian mereka), agensi memarahiku habis-habisan.
Aku hanya akan diam saja dan setelah itu pun aku tak kapok untuk memakai
kendaraan umum lagi. Hahaha.
“Oh … geure.”
Aku tak
berani menatap kearah namja itu. Tapi sepertinya dia justru tak
mengalihkan pandangan matanya dari wajahku. Membuat wajahku jadi bersemu merah.
Omoo!! Kenapa denganmu, Hyorin? Ingat, dia itu hanya sunbae-mu!
Jangan berpikir yang aneh-aneh.
Kupukul-pukul
kepalaku.
”Hyorin-ssi
... Kau kenapa?”
Pertanyaannya
menyadarkan lamunanku. Bisa-bisanya aku melamun di hadapannya, membuatku tampak
bodoh saja.
”Eh? Eh
... aniii ...” aku meringis malu dengan tingkahku tadi.
Kyuhyun menatapku dengan lembut.
Beep. Beep.
”Ah, chamkkan manyo
…”
Kulihat ponselku. Ah, dari
manajerku.
Hyorin, mianhe ... kau pulang naik taksi ya?
Aku masih harus mengurus beberapa hal dengan agensi.
Dari : Manager Oppa
“Mwoo??”
Managerku
ini kadang suka seenaknya saja. Menyuruhku menunggunya lalu malah membuatku
harus pulang sendiri. Juga membuatku kelaparan! Menyebalkan. Mulutku
komat-kamit merutuki pesan manajer di ponselku.
”Ada
apa, Hyo? Gwenchanayo?”
Aigoo ... aku lupa kalau ada namja ini. Aku meringis
malu.
”Aniiyo
... hanya saja manajerku bilang tidak bisa menjemput. Jadi aku harus pulang
sendiri.”
Kulirik
jam tanganku sekilas. Hampir jam 8. Perutku juga belum kuisi sedari siang tadi.
Sekarang benar-benar terasa keroncongan. Awas kau, manajer Oppa!
Membuatku menunggu lalu malah meninggalkanku. Huh!
”Ehm
... bagaimana kalau pulang bersamaku?”
”Eh?”
Namja itu (lagi-lagi) tersenyum.
Tuhan, tolong hentikan senyumnya. Aku bisa meleleh disini.
“Aku
akan mengantarmu. Kebetulan aku juga akan pulang.”
”Ah anii
... tidak usah, nanti merepotkanmu.”
”Tidak. Kebetulan aku bawa mobil sendiri. Otte?”
Aduh, dia benar-benar menawariku pulang bersamanya? Apa aku bermimpi? Seorang
member Super Junior mengantarkanku pulang? Omooo!!! Ini pasti
mimpi! Bangunlah, Hyo! Kau pasti sedang bermimpi! Itu pasti!
”Hyorin-ssi!”
Aku
kaget.
”Ehm
... ” aku masih ragu apa harus menerima ajakannya atau tidak.
”Ini
sudah malam kan? Wae? Kau takut aku menculikmu?” tanyanya setengah
menggodaku.
Aku
tertawa kecil mendengarnya.
”Baiklah.”
Lalu
aku mengikutinya ke area parkir. Aku terpaksa menutup wajahku dengan masker.
Aku tidak mau ada yang melihatku bersama Kyuhyun, bisa-bisa aku mati dibunuh
fans Kyuhyun. Aku
tahu betul bagaimana fans salah satu member Super Junior itu. Mereka
pasti tidak akan diam saja kalau ada seorang Idol perempuan yang jalan
bersamanya, meskipun mereka hanya teman. Aku tidak takut kalau aku yang dibully,
tapi aku hanya memikirkan perasaan member Sistar lainnya. Aku
takut mereka terkena imbasnya. Jadi ada baiknya aku memilih jalan aman. Hehehe.
Kyuhyun
membukakan pintu untukku lalu menyusul masuk. Kyuhyun sudah dibelakang kemudi
dan bersiap menstater mobilnya.
“Ehm … Sunbaenim …”
Kyuhyun
menoleh.
“Ne?”
Aku
menatapnya. Masker setengah kubuka.
“Apa
tidak apa-apa kau mengantarku?”
Kyuhyun
tertawa kecil.
“Gwenchana…”
Aku
memainkan jari-jari tanganku. Entah kenapa justru sekarang aku merasa gugup.
Apa aku takut ada yang melihatku di mobil bersama namja ini? Entahlah …
Rupanya Kyuhyun tahu kegelisahanku.
“Hyorin-ssi,
tenanglah. Jangan takut, kita akan pulang dengan aman.” ucap Kyuhyun
menghiburku.
Entah
kenapa, aku merasa sedikit lega mendengar ucapannya.
”Mianhe, Sunbaenim ...”
Kyuhyun
tersenyum lalu melajukan mobilnya keluar dari halaman parkir gedung KBS. Selama
perjalanan aku lebih banyak diam. Aku bingung harus memulai percakapan
darimana. Selain itu sepertinya tidak sopan bagi seorang hoobae kalau
harus bertanya ini-itu pada sunbaenya. Jadi aku lebih memilih melihat
keluar jendela mobil. Sesekali kujawab pertanyaannya dengan memandang wajah namja
itu.
”Hyorin-ssi
... kudengar sebentar lagi kau akan promo sebagai solo?”
”Eh?”
Aku
setengah kaget, bagaimana dia bisa tahu? Padahal rencana debut solo-ku ini
masih dalam penggodokan serius di manajemen. Bahkan
member Sistar belum ada satupun yang tahu rencana ini. Bagaimana dia
bisa tahu?
Aku menatapnya.
“Bagaimana kau bisa tahu, Sunbaenim?”
Dia tersenyum, lagi. Makhluk yang satu ini terlalu banyak menyimpan
senyum di wajahnya. Membuatku lelah untuk sekedar menatapnya. Bisa-bisa aku
benar-benar meleleh.
Tuhan, perasaan macam apa ini?
Kutepuk
pelan dadaku. Aku takut namja itu mendengar kencangnya debaran di dadaku,
benar-benar membuatku serasa ingin melompat keluar dari mobilnya.
Hyorin-ah, kau harus menguatkan hatimu!
”Hyorin-ssi,
kau ... tidak apa-apa?”
”Eh?”
Rupanya
dia menyadari tingkah anehku. Aku hanya menggeleng pelan
mendengar kekhawatirannya. Kucoba menampakkan senyum meski terlihat setengah
aneh dan memaksa.
“Ada seseorang yang memberitahuku.”
“Seseorang? Nugu?” tanyaku penasaran.
Tiba-tiba namja itu menjadi gugup.
“Ah, kau lapar tidak? Aku lapar sekali ….”
Dia mencoba mengalihkan pembicaraan. Ah, aku masih penasaran siapa yang
memberitahunya. Tapi dia tidak mau bilang siapa orang itu. Menyebalkan.
”Bagaimana kalau kita makan dulu? Aku sangat lapar.” tanya Kyuhyun
sambil melirik jam tangannya sekilas.
Dia mengajakku makan? Apa ini tidak berlebihan?
”Aku
tahu kimbap yang enak. Bagaimana?” lanjutnya sambil sesekali menatapku.
Sudah
hampir jam 8 malam, pantas dia lapar. Aku juga lapar sih. Hehehe.
“Odi?”
Namja itu hanya tersenyum mendengar persetujuanku lalu
mengarahkan mobilnya ke kanan.
“Kajja!”
Dua
puluh menit kemudian ...
Kyuhyun
menghentikan mobilnya dan mengambil tempat parkir tepat di seberang sebuah
kedai kimbap.
Bukankah ini dekat dengan
….. Grand Hyatt Ice Skating Rink?
“Sunbae,
ini bukannya Ice ....?”
Kyuhyun
tak menjawab pertanyaanku. Dia menyuruhku turun dan aku hanya mengikutinya saja.
Kyuhyun berjalan menuju kedai kimbap itu lalu memesan 2 porsi kimbap
special. Aku menatap sekeliling. Sepi. Hanya ada sepasang namja-yeoja
yang sedang menikmati kimbap mereka di pojok kedai sebelah kanan. Aku
sengaja mengambil tempat duduk yang berjauhan dengan mereka. Tak berapa lama
Kyuhyun datang membawa nampan berisi 2 porsi kimbap lengkap dengan mochaccino
yang menjadi kesukaanku. Dia tahu kalau aku ini maniak kopi? Hmm ...
”Jjang!”
”Whoaaa!!!”
aku takjub dengan kimbap yang dibawanya.
Ada 13
potong kimbap yang ditata dan dibentuk seperti hati dalam satu piring.
Bahkan mochaccinonya pun disuguhkan dalam cangkir berbentuk hati. Seumur
hidupku aku baru tahu ada kedai kimbap seperti ini. Melihat cara kedai ini
menyuguhkan kimbap itu membuat selera makanku bangkit seketika. Kuambil satu potong kimbap, pelan-pelan kumasukkan dalam mulutku.
”Otte?”
tanya Kyuhyun padaku.
”Whoaa!!!
Mashiita!!”
Kyuhyun
tersenyum.
”Jjinja?”
Aku
mengangguk.
”Sunbae,
darimana kau tahu tempat ini?”
”Aku dan member Super
Junior yang lain sering kesini. Ini tempat favorit kami sejak kami
masih trainee.”
“Oh … Geunde
... kenapa ada 13 potong? Kenapa jumlah potongan kimbapnya ganjil?”
tanyaku iseng.
Dan
tanpa kusangka jawaban Kyuhyun di luar dugaanku.
“Karena
…”
Aku menatap
wajah namja itu dengan mata mengerjap-ngerjap. Lalu Kyuhyun mengambil
sepotong kimbap di piringnya dan meletakkannya di bagian tengah
piringku.
“Karena
aku yang akan menggenapkannya.” jawabnya sambil tersenyum.
Deg!
Jawabannya
sungguh di luar dugaanku, membuat jantungku makin berdebar tak karuan. Mungkin sekarang
wajahku sudah berubah seperti udang
rebus. Ah, ottokheyo ... Aku benar-benar ingin pingsan sekarang juga.
Omoo … kuasai dirimu, Hyo!
Sementara
namja itu dengan tanpa rasa bersalah telah membuat jantungku hampir
keluar dari rongganya malah semakin asyik menikmati piring kimbap-nya.
Menyebalkan!
***
Grand Hyatt Ice Skating
Rink, Jam 9 malam.
Hyorin menatap bingung
Kyuhyun yang berdiri di sampingnya. Lalu dialihkan pandangannya ke ice
skating rink yang membentang luas di hadapannya. Sepi.
“Sunbae, jigeum
…”
Tiba-tiba Kyuhyun sudah
meluncur dengan sepatunya. Setelah berputar-putar cukup lama, Kyuhyun
menghampiri Hyorin yang masih diam saja di tempatnya.
“Hyorin-ssi,
kau tak mau turun?”
Hyorin
masih bingung dengan sikap Kyuhyun. Ini pertama kalinya Hyorin bertemu secara
pribadi dengan sunbaenya itu. Tapi tanpa diduga, Kyuhyun malah
mengajaknya makan malam. Dan sekarang? Member
Super Junior itu mengajaknya masuk ke arena ice skating.
Grand Hyatt Ice Skating Rink tepatnya. Lokasi ini pernah
dijadikan adegan kencan romantis dalam drama Boys Before Flowers. Sebenarnya
arena ice skating ini adalah kolam renang. Tetapi setiap musim dingin
dari Desember sampai Februari, kolam renang Grand Hyatt Hotel tersebut berubah
menjadi ice skating rink seluas 910 meter persegi. Konsep outdoornya
membuat pengunjungnya dapat melihat suasana Han River dari arena ice skating-nya.
Teknologi lighting dan sound yang canggih membuat arena ice skating
di Grand Hyatt Hotel itu terlihat
seperti wonderland. Dan tentu saja, kebanyakan pengunjung disini adalah
para pasangan yang ingin menikmati waktu romantis mereka.
Kenapa dia mengajakku kesini? tanya Hyorin dalam hatinya.
Kenapa dia mengajakku kesini? tanya Hyorin dalam hatinya.
”Aku ingin bersenang-senang
denganmu sebelum pulang.” Kyuhyun seolah mengerti pikiran
Hyorin.
Rasa
malu yang bercampur dengan hawa Seoul yang begitu dingin membuat wajah Hyorin
bersemu kemerahan. Hyorin merapatkan syal di lehernya. Akhirnya yeoja
itu memutuskan untuk ikut meluncur
bersama Kyuhyun. Lalu Hyorin mengambil sepasang sepatu skating yang dipinjam
Kyuhyun dari tempat sewa tersebut. Disusulnya Kyuhyun yang sudah berada di
tengah arena ice skating. Hyorin ikut berputar-putar menikmati luasnya
arena ice skating yang hanya dipakai oleh mereka berdua. Maklum hari
sudah hampir malam.
Kenapa sepertinya aku pernah merasa melakukan semua ini? Siapa ...? pikiran Hyorin dipenuhi dengan lintasan samar masa kecilnya.
Hyorin
merasa pernah bermain ice skating dengan seseorang di masa kecilnya,
tapi Hyorin tidak ingat siapa dia. Seseorang itu memanggil namanya
berkali-kali.
”Hyojung-ah ... Hyojung .... Ayo kesini!”
Hyorin
melihat ada seorang bocah lelaki memanggil namanya. Tiba-tiba bayangan namja
kecil itu berubah menjadi sosok Kyuhyun. Hyorin mengedip-ngedipkan matanya.
Sepertinya dia telah berhalusinasi.
Hyorin, kau ingat sesuatu? batin Kyuhyun yang melihatnya dengan
wajah keheranan.
-Flashback-
Hyorin
sedang terburu-buru menuju ruang ganti. Dia hampir telat reherseal untuk
rekaman Immortal Song 2 hari ini. Ketika keluar dari lift, tak
sengaja Hyorin menabrak seseorang. Tasnya jatuh dan beberapa kertas berisi teks
lagu yang akan dinyanyikannya hari itu jatuh berserakan di lantai.
Brukkk!!!
”Chwesonghamnida.”
ucap Hyorin meminta maaf karena kecerobohannya.
”Aku
juga minta maaf, aku tak melihatmu tadi.”
Hyorin
mengambil kertas-kertas itu. Orang yang bertabrakan dengannya ikut membantu
mengambil jaket dan tas Hyorin yang juga jatuh ke lantai. Hyorin mendongak dan
melihat seseorang yang begitu dikenalnya.
”Ah ...
Sunbaenim? Chwesonghamnida ... ” ujar Hyorin seraya membungkukkan
badannya.
Di
hadapannya ada seorang namja dengan jas putih berdiri menatapnya sambil
tersenyum. Namja itu, Cho Kyuhyun, member Super Junior yang akan
menggantikan Yesung dalam kompetisi Immortal Song 2.
Namun
karena terburu-buru, Hyorin segera berpamitan menuju ruangannya.
”Sampai
ketemu nanti, Hyo ...”
”Ne,
annyeonghaseyo, Sunbaenim.”
Kyuhyun
masih tak beranjak dari tempatnya berdiri. Ditatapnya punggung yeoja itu
hingga menghilang dari pandangannya. Lalu tak sengaja, sebuah benda
menghentikan langkah Kyuhyun. Sebuah kalung perak dengan bandul berupa cincin
rotan.
Cincin? tanya Kyuhyun dalam hatinya.
Wajah namja itu
tiba-tiba tersenyum lebar.
-Flashback End-
“Sunbaenim,
kau menertawakanku??” pertanyaan Hyorin membuyarkan lamunan Kyuhyun.
”Ah, anii
... aku hanya teringat sesuatu.”
”Sesuatu?
Apa itu?”
Kyuhyun
tersenyum dan mengerlingkan matanya.
”Rahasia!”
jawab Kyuhyun sambil meluncur jauh dari Hyorin.
Geez ... rahasia katanya?
”Yakk!!
Sunbae, apa yang kau rahasiakan dariku??”
Hyorin mengejar Kyuhyun dengan cepat. Kyuhyun tertawa lebar melihat
tingkah lucu Hyorin yang penasaran dengan apa yang dimaksud oleh Kyuhyun
sebagai rahasia. Keduanya nampak menikmati malam dengan penuh rasa gembira.
***
Dorm Sistar, keesokan paginya.
“Eonni, kau sudah rapi?” tanya Dasom melihat Hyorin yang sudah
rapi.
Hyorin sedang menikmati sarapan paginya dengan segelas susu dan sepotong
sandwich bakar yang dibuatnya sendiri menoleh ke arah Dasom. Seperti
biasa, hampir setiap pagi Hyorin selalu menyempatkan diri untuk membuat sarapan
meski hanya sandwich atau susu. Hyorin merasa ikut bertanggungjawab
terhadap segala urusan di dorm mereka. Maklum saja, member Sistar
tidak pernah menggunakan jasa ahjumma untuk membantu mengurus dorm
mereka. Mereka sengaja mengurusnya sendiri dengan membagi tugas rumah tangga
pada masing-masing member.
“Ne, aku mau pergi.”
Dasom membuka kulkas dan mengambil sebotol air mineral lalu
menenggaknya.
”Odiga?”
”Ehm … ada sesuatu yang ingin kubeli.”
”Eonni, semalam kau pulang jam berapa?” tiba-tiba Soyou dengan
rambut yang masih acak-acakan ikut bergabung di meja makan dan mengambil potongan
sandwich yang dibuat eonninya itu.
Hanya Bora yang belum menampakkan batang hidungnya. Sepertinya anak itu
sedang ingin menikmati waktu istirahatnya. Akhir-akhir ini schedule
Sistar begitu padat sehingga sedikit banyak menguras energi mereka. Dan tidur
adalah solusi yang tepat bagi mereka untuk memulihkan energi.
”Eh?” Hyorin kaget dengan pertanyaan Soyou.
Hyorin mengambil gelas susu dan meminumnya.
”Sebelum jam 12 aku sudah sampai dorm, tapi kalian sepertinya
sudah kelelahan. Jadi aku sengaja tidak membangunkan kalian. Hehehe.”
Dasom hanya manggut-manggut sambil menikmati sandwich buatan
Hyorin.
”Eonni,
semalam aku masih bangun saat kau pulang. Dan
aku melihatmu diantar seseorang.” tanya Soyou setengah menggoda.
“Mwoo?”
-Flashback -
“Sudah sampai.”
Kyuhyun menghentikan mobilnya tepat di depan pagar dorm Sistar
yang mempunyai 2 lantai itu. Sudah jam 11 malam. Setelah puas menikmati arena ice
skating rink di Grand Hyatt Hotel, Hyorin mengajak Kyuhyun untuk
pulang. Hyorin khawatir ada yang memergoki mereka berdua dan akhirnya malah
membuat rumor aneh bermunculan. Lagipula Hyorin tidak mau berlama-lama dengan namja
itu karena khawatir perasaannya makin tidak menentu. Entah apa itu, dia masih
bingung menyebutnya.
“Ehm … kamsahmanida, Sunbaenim … Mianhe, sudah
merepotkanmu.”
Dia masih saja memanggilku dengan sebutan itu, keluh Kyuhyun dalam hatinya.
Ketika
Hyorin hendak membuka pintu mobil, Kyuhyun menahannya.
”Chakkaman
...”
Hyorin
menoleh ke arah Kyuhyun.
”Ne?”
”Hyorin-ssi,
bolehkah aku meminta sesuatu?”
Silahkan lanjut ke Chapter 1 part B ya :D
Note Kosakata Korea :
Note Kosakata Korea :
Oppa : Kakak laki-laki (yang memanggil adik perempuan)
Eonni : Kakak perempuan (yang memanggil adik perempuan)
Namja : Laki-laki
Yeoja : Perempuan
Jjinja : Benar-benar/ Benarkah?/ Sungguh?
Hyung : Kakak Laki-laki (yang memanggil adik laki-laki)
Sunbae/ Sunbaenim : Senior
Hoobae
: Junior
Mianhe
: Maaf (informal)
Namjachingu : Kekasih (untuk
Laki-laki)
Yeojachingu : Kekasih (untuk Perempuan)
Omoo :
ekspresi seperti wow, kaget
Annyeong : Halo
apa kabar/ Selamat pagi, siang, sore, malam (informal)
Annyeonghaseyo : Halo apa kabar/ Selamat pagi, siang, sore, malam (formal)
Geure : Begitu/ Baiklah
Anii/ Aniiyo : Bukan/ Tidak
Cchamkkan manyo : Tunggu sebentar
Mwoo : Apa?
Babo : Bodoh
Babo : Bodoh
Gwenchana : Baik-baik saja
Aigoo/ Geez :
Ekspresi kesal
Otte : Bagaimana?
Wae : Kenapa?
Nugu : Siapa?
Kimbap : Makanan khas korea
Odi : Dimana
Kajja : Ayo pergi
Jjang! :
Ungkapan seperti ”ini dia”/ tada!
Mashiita : Enak
Geunde : Meskipun begitu
Jigeum : Sekarang
Chwesonghamnida : Maaf (formal)
Ne : Ya
KyuRin Couple :D
BalasHapussuka banget sama couple yg satu ini, apa lg alur ceritanya yg daebak ^^
ah bisa aja eunbi hahaha
Hapussemoga saja aku tetap bisa menjaga jalan cerita dengan baik.
soalnya suka tergoda dg hal2 "baru" XD
shipper kyurin kah?
Kyurin=kyuhyun+hyorin...... Its cute couple.... I love them so much....
BalasHapusyes, the best couple hehehehe
Hapussuka nih sama ffnya, apalagi sama alur + main castnya bias aku semua nih ^^ jadi makin semangat aja nih thor bacanya :D
BalasHapusmaklum KyuRin shipper :D
makasih makasih fitri :)
Hapusada juga ya kyurin shipper lain, kirain cuman aq aja hahaha
janga lupa komen ya