Title : CRUSH
Genre : romance, friendship
Author : justhyolyn
Length : Series
Main Cast :
Kim Hyo-jung (hyorin)
Park Yoo-chun (yoochun)
Cho Kyu-hyun (kyuhyun)
Other Cast :
Jung Yun-ho (yunho), Park Seo-joon (seojoon)
Song Joong-ki (joongki), Park Soo-young (lizzy)
Ok Taec-yeon (taecyeon), Shin Dong-hee (shindong)
Choi Siwon (siwon), Lee Jung-shin (jungshin)
NO PLAGIARISME!!!
fanfiction ini murni tulisan justhyolyn!
Seluruh isi fanfic ini adalah murni ide dan tulisan justhyolyn.
Don’t like, Don’t read, Don’t bash!
Please, don’t be silent readers!
Happy reading!
Chapter 2
Yoochun’s POV
Akhirnya aku kembali juga ke rumah ini. Rumah yang penuh kenangan antara aku dan Yunho, sebelum Hyorin datang di kehidupan kami. Sejak kecil aku dan Yunho memang tinggal bersama di rumah ini. Rumah ini adalah peninggalan satu-satunya orangtuaku setelah mereka meninggal. Yunho juga sudah tidak punya orangtua, sama sepertiku. Yunho hidup bersama pamannya yang miskin tapi suka memukulinya jika Yunho pulang dengan sedikit uang dari hasilnya bekerja pada keluarga kaya di daerah tempat tinggalnya. Hampir setiap hari kulihat wajahnya babak belur. Apa Ahjussi itu tidak tahu betapa Yunho mati-matian mencari uang untuknya, sungguh menyebalkan! Rasanya aku ingin memukul wajah Ahjussi itu untuk membalas semua luka yang telah diberikannya pada Yunho. Aku jatuh kasihan padanya, jadi aku sengaja mengajaknya tinggal bersamaku. Mulanya Yunho menolak, tapi setelah tahu kalau aku juga sebatang kara seperti dirinya, akhirnya dia mau tinggal bersamaku.
Hingga suatu hari dia datang bersama seorang gadis kecil yang tubuhnya sudah basah kuyup oleh hujan.
--Flashback--
”Bo... bolehkah dia tinggal ... disini?”
Aku mengernyitkan dahi. Setiap melakukan sesuatu di rumah ini Yunho memang selalu minta izin padaku. Termasuk kali ini, ketika dia membawa seorang gadis kecil untuk diajak tinggal bersamanya.
“Siapa dia?” tanyaku.
Yunho menggenggam erat tangan si gadis kecil. Sementara si gadis kecil itu bersembunyi di balik tubuh Yunho.
“Di... di... dia... adikku.” Suaranya bergetar.
“Mwo?” aku kaget.
Tapi melihat Yunho diam saja dan gadis kecil itu terlihat semakin menggigil, aku menahan rasa keingintahuanku. Segera kusuruh Yunho membawanya ke kamar agar dia bisa beristirahat. Setelah itu barulah Yunho bersedia menceritakan apa yang terjadi pada gadis kecil itu. Yunho bilang gadis itu bernama Hyorin, nama aslinya Kim Hyojung. Tapi entah kenapa aku lebih suka memanggil nama aslinya, Hyojung. Yunho bilang Hyorin mempunyai kehidupan yang sama dengannya. Usianya masih 8 tahun, tapi sama seperti Yunho kecil, dia hidup dengan paman dan bibinya yang miskin. Sayangnya Hyorin juga diperlakukan dengan kasar oleh mereka, kadang Hyorin dipukul karena tidak bisa mendapat uang banyak dari menjual koran. Ah, nasibnya benar-benar mirip dengan Yunho dulu. Mungkin itulah yang membuat Yunho merasa ingin melindunginya.
Dan yang membuatku terkejut ternyata sebelum Yunho membawa gadis itu ke rumah ini, dia hampir setiap hari selalu mengikuti Hyorin, dan itu sudah berlangsung selama hampir 1 tahun lebih. Jika ada teman Hyorin yang mengganggunya, Yunho pasti datang untuk menyelamatkannya. Dan hari itu, ketika Yunho melihat Hyorin di taman dekat rumah bibinya dalam keadaan basah kuyup oleh hujan, Yunho memutuskan untuk membawanya pulang. Apalagi setelah Yunho tahu bahwa Hyorin diusir oleh paman dan bibinya. Melihatnya seperti itu, aku tahu dengan pasti bahwa Yunho sangat menyayangi Hyorin. Sejak saat itu kami bertiga tinggal di rumah ini.
--Flashback end--
“Oppa!” suara Hyorin mengejutkanku.
Lamunanku buyar seketika. Aku tersenyum.
”Oppa, istirahatlah. Nanti malam kita ke coffee shop.” beritahu Hyorin sambil membuka jendela kamarku.
Ketika Hyorin akan keluar dari kamar, aku menahan tangannya.
”Hyojung-ah ...”
Ah, apakah ini waktu yang tepat untuk membahasnya?
Hyorin masih menatapku bingung.
Tiba-tiba kudengar suara Lizzy menyambar dari arah ruang tamu.
“Hyorin-ah!! Ppaliwa … Kita akan terlambat.”
”Ne ..” sahut Hyorin setengah berteriak.
Hyorin kembali menatapku.
”Wae, Oppa?”
”Ah ... anii... kau pergilah. Lizzy menunggumu.” aku bahkan hampir lupa kalau Lizzy sedari tadi ada bersama kami, hanya saja dia menunggu di ruang tengah.
”Oppa, kau ini aneh ... Apa karena tidak bertemu denganku selama dua tahun kau jadi seperti ini? Aigooo ..... ”
Aku tertawa. Kuacak rambutnya. Dia tersenyum lalu pergi meninggalkan kamarku.
Hyojung-ah ...
Ketika aku hampir merebahkan badanku dan memejamkan mata, telingaku tak sengaja menangkap pembicaraan kedua gadis itu.
”Hyorin, kau tahu tadi Joongki Oppa kemari.” ujar Lizzy memberitahu.
Joongki ...?
”Mwo?”
”Ne ... Joongki Oppa, uri Sajangnim! ”
Sajangnim? Apa maksudnya?
”Ada urusan apa dia kemari? Ini kan bukan jam kerja, untuk apa dia mencariku?”
”Mollayo ... mungkin dia masih mencintaimu. Hahahahaa ...”
”Mwo?? Kau ini, jangan bercanda! Geez ….”
”Kau ini pura-pura tidak tahu atau bagaimana? Aishhh, jinjja ….”
“Wegure?”
“Mollaaaa ….”
......
Ah, tak bisakah kalian membiarkan Hyojung-ku hidup dengan tenang...
*****
Yoochun’s Apartment, suatu pagi.
“Kau sudah bangun?”
Hyorin tengah memasak di dapur ketika Yoochun datang menghampirinya dengan rambut agak berantakan. Semalam pesta penyambutan kepulangan Yoochun ke Korea membuat namja itu terpaksa tidur menjelang pagi. Setengah mengantuk, Yoochun membuka kulkas lalu mengambil sebotol air minum dan langsung meminumnya dalam sekali tenggak.
Tiba-tiba …
Grepp!!
Hyorin terkejut karena Yoochun memeluknya dari belakang.
“Oppa, aku sedang memasak … nanti masakanku han …” ucap Hyorin kaget.
Yoochun memejamkan matanya sambil tetap memeluk yeoja di depannya.
“Hyojung-ah, sebentar saja …”
Hyorin tersenyum.
“Oppa, kau benar-benar merindukanku?”
Yoochun merasakan nafasnya tak beraturan, ada degup kencang yang mengalir di dadanya.
“Aku rindu memelukmu seperti ini …”
Hyorin hanya diam membiarkan namja itu memeluknya. Dulu Yunho pun sering memeluknya seperti itu. Hyorin selalu menganggapnya sebagai pelukan kasih sayang seorang kakak pada adiknya. Hyorin tak pernah tahu bahwa Yoochun yang selama ini selalu menjadi malaikat pelindungnya menyimpan perasaan yang tak pernah ingin diungkapkannya pada dongsaengnya itu. Yoochun tidak ingin merusak semua yang sudah dibangunnya selama ini bersama dongsaeng kesayangannya itu dengan tetap membiarkan perasaannya makin tumbuh dan berkembang tanpa mengungkapkannya sekali pun. Yoochun sudah cukup bahagia apalagi sekarang dia bisa hidup bersama lagi dengan yeoja yang dicintainya itu.
Hyorin membalikkan tubuhnya dan kini saling berhadapan dengan Yoochun. Yoochun setengah melepaskan pelukannya.
“Jangan pergi lagi, Hyo …”
Hyorin terkesiap mendengarnya.
Oppa ….
*****
To be continued
Lanjut dong...:)
BalasHapushihihi sabar yah
Hapuskemarin habis ngelanjutin I Choose To Love You jadi ini baru mau lanjutin Crush-nya hehehe.
Mianhe, soalnya aku bikinnya barengan :D
makasih udah mampir ...
ditunggu lanjutannya min...
BalasHapusiyah, sabar yah
Hapusini lagi proses lanjutin.
maaf, soalnya barengan ama FF yang ICTLY juga :D
Min ayo dilanjutin dunk ff-nya ga sabar neh nungguinnya
BalasHapusiya, sabar ya. banyak kerjaan juga ...
Hapusini lagi mau dilanjutin :D