Genre : romance, friendship
Author/Disclaimer : justhyolyn
Length : Series
Main Cast :
Kim Hyojung (Hyorin), Cho Kyuhyun (Kyuhyun), Lee Donghae (Donghae)
Other Cast :
Member Super Junior (Eunhyuk, Leeteuk, Yesung, Ryewook, Sungmin)
Don’t like, Don’t read, Don’t bash!
Are you enjoyed this fanfic?
:’(
Please, don’t be silent readers!
Happy reading!
CHAPTER 4
Part B
Part B
Aku
duduk di dekat tangga sembari menunggu penjurian antara aku dan Hyorin. Aku
tampil sebelumnya dengan lagu hit Nam Jin ahjussi yang berjudul With
You. Aku tidak terlalu berharap menang tapi setidaknya aku sudah berusaha
maksimal. Entahlah, malam ini perasaanku agak kacau.
Setelah
selesai, Hyorin menuruni tangga panggung dengan langkah agak pelan. Kulihat
wajahnya mulai penuh dengan cucuran keringat dingin dan agak sedikit pucat. Sepertinya
dia kelelahan, energinya terkuras habis karena dia menyanyi sambil menari
padahal kondisi tubuhnya sedang tidak fit.
Tiba-tiba
...
Brukkk!!!
Tubuh
Hyorin hampir saja jatuh ke lantai kalau aku tak segera menangkapnya.
“Eonni!”
Soyou dan Dasom yang malam itu memang datang untuk melihat penampilan Hyorin
ikut kaget melihat leadernya pingsan.
Kukira
tadinya Hyorin hanya sekedar kelelahan saja tapi ternyata Hyorin benar-benar
pingsan. Beberapa orang di sekitarku ikut panik melihatnya. Tapi untungnya Shindong
Yeop ahjussi mampu mengkondisikan acara dengan baik. Diselingi joke-joke
segar miliknya, MC populer di Korea itu menjelaskan pada para penonton
bahwa kondisi Hyorin tidak terlalu mengkhawatirkan.
Segera
kubawa Hyorin ke waiting room Immortal Song 2 diikuti Soyou dan Dasom
dibelakangku. Kutidurkan tubuh yeoja itu di sofa dengan pelan. Hyorin
masih belum sadar dari pingsannya. Dan itu membuatku agak panik. Aku takut
terjadi sesuatu padanya.
“Eonni,
sadarlah!”
Dasom
mendekatkan botol minyak angin ke dekat hidung Hyorin agar yeoja itu
segera sadar dari pingsannya. Soyou ikut mengipasinya untuk memberi udara di
sekitar Hyorin.
Dan
aku? Aku hanya diam saja memandanginya. Tanganku ingin menepuk lembut pipinya
agar yeoja itu segera sadar tapi aku tak berani. Akhirnya aku hanya bisa
berdiri mematung memandanginya.
Hyorin,
jebal ... sadarlah!
*****
Hyorin-ah, mianhe ... aku harus pergi.
Gajima, Oppa!
.......
Hyorin terbangun.
Aku
melihatmu dalam mimpiku ... Kenapa kau selalu datang dalam mimpiku ...? Kenapa bukan orang lain?
Matanya menatap langit-langit kamar.
Ah, ini
dimana? batinnya dalam hati.
Tangan kanannya mengusap kepalanya
yang tiba-tiba terasa sakit. Dahinya masih terasa hangat.
Bukankah
tadi aku sedang perform di Immortal Song 2 .... Kenapa aku disini? Hyorin mulai mengingat sesuatu.
Yeoja itu mengedarkan pandangannya ke
seluruh ruangan serba putih itu. Matanya menangkap sosok yang sangat familiar
sedang tertidur dalam posisi duduk di tepi ranjang. Hyorin bangun dan duduk
memandangi namja di sebelahnya. Dilihatnya namja itu,
Donghae, tertidur di dekatnya. Sepertinya dia kelelahan menunggu Hyorin sadar
dari pingsannya. Dipandanginya wajah pulas Donghae. Lalu tanpa sadar, tangan
Hyorin bergerak maju mengusap pelan kepala namja itu.
“Ah! Kau sudah sadar?” Donghae yang
baru memejamkan matanya sekitar dua menit yang lalu karena saking lelahnya,
terbangun ketika merasakan usapan lembut di kepalanya.
Hyorin hanya diam memandanginya.
Tangannya bergerak mundur berhenti mengusap kepala namja itu,
namun Donghae malah menahannya.
“Jangan berhenti ...”
Deg!
Hyorin terdiam mendengarnya. Donghae
malah memegang tangan Hyorin dan menempelkannya di pipi.
Oppa
....
Ingatan Hyorin melayang saat Donghae
mengakui perasaannya untuk pertama kalinya.
-Flashback-
Dalam perjalanan menuju Supermaket dekat dorm Sistar.
Hyorin memutuskan untuk keluar membeli
minuman kaleng yang lupa dibeli oleh Dasom siang itu untuk pesta kecil
merayakan ulang tahun Hyorin. Lalu tanpa diperintah Donghae menawarkan dirinya
untuk menemani Hyorin. Di tengah perjalanan menuju supermarket, Donghae
menyatakan cintanya pada Hyorin.
”Aku serius, Hyo ...”
Ucapan Donghae barusan membuat langkah
Hyorin terhenti. Hatinya mulai berdebar kencang. Hyorin tak berani membalikkan
badan. Donghae juga masih berdiri di tempatnya.
”Aku mencintaimu, Hyo ...”
Buket bunga yang dibawa Hyorin jatuh. Yeoja itu
benar-benar membeku kali ini mendengar pengakuan cinta Donghae.
Apa dia
bilang? Dia mencintaiku ....? Aku ...?? Hyorin
masih tak percaya.
“A … apa maksudmu, Oppa?”
Hyorin masih tak berani membalikkan
badannya untuk sekedar menatap namja itu.
”Sarang han dago, Hyorin-ah ...”
Sarang ...?
Tiba-tiba Donghae memegang tangan
Hyorin dari belakang. Hyorin berbalik. Keduanya saling bertatapan.
“A ... aku ....”
Entah kenapa seketika bayangan wajah
Kyuhyun muncul di hadapannya.
Tuhan,
apa ini? Kenapa wajah Kyuhyun yang muncul di hadapanku? batin Hyorin dalam hatinya.
“Aku tak pernah seperti ini
sebelumnya. Aku tidak tahu kenapa. Tapi ... setiap kali melihatmu, hatiku
merasa tenang dan bahagia. Aku selalu ingin bertemu denganmu. Dan rasanya sakit
sekali melihatmu bisa tertawa dengan namja lain. Aku hanya
ingin kau tertawa untukku. Aku tahu itu egois, tapi ... aku tak bisa menahan
perasaanku sendiri. Aku sudah jatuh terlalu dalam. Aku ... aku tak bisa
membohongi diriku sendiri. Aku menyukaimu, aku menyukaimu, aku .... benar-benar
mencintaimu. Aku tahu ini terlalu jauh tapi aku ingin ... kelak kau menjadi eomma dari
anak-anakku. Aku mungkin bisa mati jika tak bersamamu ... Jangan tinggalkan
aku, Hyorin-ah ...”
Hyorin terpana mendengar semua yang
dikatakan Donghae. Hyorin tak mengira kalau perasaan Donghae sudah sejauh ini
padanya. Hyorin mengingat kembali semua perhatian yang selama ini Donghae
berikan padanya.
Jadi
selama ini ....
“A ... apa .... kk ... kau mau meng
... mengisi separuh hatiku ... yang kosong ini?” tanya Donghae dengan nada gugup.
Hyorin memandang jauh ke dalam mata namja di
hadapannya dan ia bisa melihat ketulusan namja itu.
Tuhan,
aku harus menjawab apa? Hyorin gelisah dengan
perasaannya sendiri.
“Aku ingin kau menjadi yeojachingu ....
ku.”
Hyorin masih terdiam. Dia bingung harus
menjawab apa. Semua perasaannya campur aduk menjadi satu. Hyorin masih bingung
menerjemahkan perasaannya sendiri. Hyorin takut jika ternyata perasaannya pada namja itu
bukan perasaan seorang yeoja pada namja. Hyorin
takut menyakiti hati namja itu.
“Kamu satu-satunya orang yang ingin
aku lindungi ...” ucap Donghae seraya menggenggam tangan Hyorin.
“Oppa ...”
Tanpa sadar, tubuh Hyorin maju memeluk
Donghae.
Jess!
Ini pertama kalinya mereka berpelukan
dengan hangat. Donghae memang kaget tapi segera dibalasnya pelukan yeoja itu
dengan lebih erat.
Apa ini
jawabanmu, Rin-ah?
Keduanya berpelukan lama sekali.
“Berjanjilah untuk melindungiku, Oppa ...”
Masing-masing tenggelam dalam
perasaannya masing-masing.
Oppa,
mianheyo .... aku sudah jahat padamu ... Mianhe .... Aku memelukmu karena aku
tak ingin kau tahu perasaanku yang sebenarnya.
Hyorin memejamkan matanya dengan
buliran bening mengalir di pipinya.
Gomawo,
Rin-ah ... Donghae tersenyum mengusap lembut kepala Hyorin.
-Flashback
End-
“Jangan sakit lagi ... Aku tak mau
melihatmu sakit.”
Hyorin,
namja sebaik ini kenapa kau malah menatap namja lain? Hyorin memarahi dirinya sendiri.
“Oppa, sejak kapan kau disini?”
tanya Hyorin mengalihkan perhatian Donghae.
“Sejak aku tahu kau jatuh di panggung.”
Harusnya
aku tahu hanya dia yang akan datang menemaniku di saat seperti ini ...
“Kau tidak ada schedule?”
“Ada.” jawab Donghae singkat.
“Lalu kenapa kau malah disini?”
Donghae tersenyum menatap Hyorin.
“Karena aku ingin menemanimu.”
Sebenarnya hari ini schedule Donghae
penuh bahkan sampai tengah malam nanti. Ada jadwal perform dengan
Super Junior di tiga tempat berbeda serta jadwal photoshoot dan
siaran radio bersama Eunhyuk di Sukira FM. Tapi Donghae meminta pada manajernya
untuk sekali ini saja absen. Donghae bilang dia ada urusan penting yang tidak
bisa ditinggalkannya.
"Oppa, jangan memaksakan
dirimu untukku."
Donghae maju mendekatkan wajahnya pada
Hyorin.
"Apa aku tak boleh menemani yeojachingu-ku?"
Yeojachingu ...? Hyorin menghembuskan napasnya pelan.
“Kau mau kukupaskan apel?” Donghae
beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil apel merah di meja.
Hyorin hanya mengangguk. Lalu Donghae
mengambil pisau kecil di atas meja dan mulai mengupas apel tersebut.
Tapi
kenapa aku mengharapkan orang lain yang mengupas apel itu untukku ...
Hyorin-ah, sadarlah! Hyorin diam memandangi Donghae
yang mengupas apel di sampingnya.
Donghae mengambil piring kecil lalu
memotong apel yang sudah dikupasnya itu menjadi bentuk dadu kecil. Dan tanpa
ragu-ragu Donghae menyuapkan potongan apel itu ke mulut Hyorin.
“Oppa ....” Hyorin
memandangi Donghae dengan mulut masih mengunyah buah apel.
“Ne?”
Tuhan,
tolong beri aku keyakinan .... pinta Hyorin dalam hatinya.
“Gomawo ...”
Donghae menatap Hyorin dengan
pandangan lembut. Lalu kembali menggenggam erat tangan yeoja itu.
Aku bisa menggenggam tanganmu, tapi kenapa aku merasa itu
bukan untukku ... Rin-ah ?
*****
Hyorin’s
POV
Dorm
Sistar.
”Istirahatlah sampai kau benar-benar
sembuh.”
Aku hanya tersenyum tipis. Lalu
Donghae Oppa menarik selimutku lebih tinggi.
”Hyorin-ah ... jangan membuatku
khawatir lagi. Jebal ....” Donghae Oppa menggenggam erat kedua
tanganku.
”Oppa, tenanglah. Gwenchanayo
...”
Aku pulang ke dorm hari ini
juga. Aku bilang padanya kalau aku sudah baikan. Aku tidak mau berlama-lama di
rumah sakit. Schedule-ku sedang padat-padatnya dan aku tak mungkin
meninggalkannya begitu saja. Aku harus profesional. Aku hanya perlu mendapat
sedikit treatment dokter dan sekarang aku merasa sudah sembuh.
Mulanya Donghae Oppa memarahiku
karena aku terlalu memikirkan pekerjaan daripada kesehatanku sendiri. Tapi
akhirnya dia mengalah dan mengantarku pulang ke dorm setelah mengurus
beberapa administrasi rumah sakit.
”Geurom ... aku pulang dulu.”
Donghae Oppa pamit pulang
padaku setelah memastikan aku akan istirahat di dorm. Dia bahkan
berpesan pada Soyou untuk menjagaku dan tidak mengijinkanku keluar dorm
sampai aku benar-benar sembuh. Dia sangat perhatian padaku. Aku jadi sedikit
merasa bersalah karena tidak bisa membalas perhatiannya dengan cara yang lebih
baik.
Setelah Donghae Oppa pulang,
aku hanya tiduran di kamar. Panasku sudah turun. Hanya saja masih terasa
sedikit pusing dan tenggorokanku juga masih agak sakit untuk menelan. Tapi
dokter sudah memberiku beberapa obat dan vitamin untuk mengurangi rasa sakitku.
Tiba-tiba Soyou datang ke kamar
membawa nampan berisi air putih dan obat yang harus kuminum.
”Eonni, kelihatannya Kyuhyun Oppa
menyukaimu.”
Aku tersedak mendengar ucapan Soyou.
”Mwo? Kau ini bicara apa!”
sangkalku.
”Eonni, kau ini bodoh atau
pura-pura bodoh?” Dasom muncul membawakan sepiring apel yang sudah dikupas dan
dipotong olehnya.
Geez!
Bocah ini seenaknya bilang aku bodoh ... gerutuku dalam hati.
”Mwoeson suriya?” aku pura-pura
tak mengerti.
Dasom dan Soyou saling berpandangan.
”Eonni, kau .... tidak tahu?”
tanya Soyou sambil menatap tajam ke arahku.
”Mwo? Mwoya?”
Dasom berdiri di depan pintu kamarku
hendak keluar.
”Tadi Kyuhyun Oppa datang ke Rumah
Sakit, tapi melihat kau bersama Donghae Oppa akhirnya dia tak jadi
masuk.”
Hah? Jadi tadi dia datang menjengukku?
”Maksudmu apa?”
Kali ini aku benar-benar tak paham
dengan pembicaraan mereka. Kupikir mereka hanya ingin menggodaku saja. Selama
ini Dasom dan Soyou sering menggodaku dengan Kyuhyun. Mereka bilang tatapan
Kyuhyun saat melihatku terasa berbeda. Itu seperti tatapan seorang namjachingu
pada yeojachingunya. Dan setiap kali mereka menggodaku, membuat
perasaanku makin tak karuan. Aku jadi makin frustasi memikirkannya. Tapi aku
selalu menyangkalnya. Karena memang tidak ada yang istimewa diantara kami.
”Apa kau juga tak tahu kalau yang
membawamu ke Rumah Sakit itu … Kyuhyun?” tanya Soyou hati-hati.
”Eh??” aku kaget dengan pertanyaan
Soyou.
”Dia kelihatan sangat khawatir
melihatmu tidak sadar juga ...”
Jadi
...?
Aku beranjak dari tempat tidurku. Kuambil
jaket tebal di belakang pintu kamar. Ponsel kumasukkan dalam saku.
”Ya! Eonni! Kau mau kemana?”
seru Soyou melihatku terburu-buru.
”Aku harus pergi.” sahutku tanpa
menoleh.
Aku
tak memperdulikan larangan Soyou dan Dasom. Sepertinya Soyou marah melihatku
pergi begitu saja. Apalagi tadi Donghae berpesan padanya untuk menjagaku.
Manajer juga bilang padaku untuk tidak pergi kemana-mana sampai aku benar-benar
sembuh. Tapi aku tidak peduli.
“Eonni,
kau mau kemana?” Dasom ikut bertanya melihatku terburu-buru keluar dorm.
“Annyeong!”
ucapku singkat.
“Eonni!
Aku bisa dibunuh manajer!”
Kali
ini aku harus menemui seseorang.
Mianhe,
Oppa .... aku salah sangka ...
*****
Kyuhyun’s
POV
Grand Hyatt
Ice Skating Rink,
tengah malam.
Aku sedang berputar-putar di arena ice skating, Grand Hyatt Ice Skating Rink tepatnya. Tempat favoritku saat
sedang merasa kacau. Ya, hari ini aku sedang merasa kacau. Dan aku hanya
berputar-putar disini sejak satu jam yang lalu. Arena ice skating ini
sudah sepi karena sudah hampir tengah malam. Hanya ada beberapa petugas yang
berjaga.
Namun kedatangan seseorang mengejutkanku.
“Kyuhyun-ssi ...” ucapnya dengan nada terengah-engah.
Aku menoleh.
Darimana dia tahu kalau aku
disini? aku
segera meluncur mendekatinya.
“Hyorin!”
Yeoja itu, Kim Hyorin, kenapa
tiba-tiba menyusulku kesini? Nafasnya sedikit memburu. Sepertinya dia setengah
berlari datang kesini.
“Hyorin, ada apa?” tanyaku.
Hyorin hanya menatapku tanpa
menjawab pertanyaanku.
“Kau sudah sembuh?” kuraba
dahinya, masih terasa hangat.
Wajahnya sedikit memerah, mungkin karena demamnya belum
turun sepenuhnya. Dia juga kelihatan menggigil kedinginan. Apalagi udara malam
ini memang sedang dingin-dinginnya. Ditambah kondisi badannya yang sedang tidak
fit.
“Babo!” seruku.
Tapi Hyorin masih saja diam. Aku tak tahu kenapa dengan
anak itu. Dia hanya menatapku tanpa berkata apa-apa. Itu malah membuatku
khawatir.
“Kau bisa sakit!” aku benar-benar mengkhawatirkan
keadaannya.
Mata Hyorin terlihat berkaca-kaca. Tapi dengan segera yeoja
itu menundukkan wajahnya, menghindari tatapanku.
“Hyorin-ah, gwenchana?” tanyaku sambil
memegang pundaknya.
Geez, anak
ini! Hanya diam saja, malah membuatku makin bingung dan khawatir.
“Kyuhyun-ssi, mianheyo ....” ucapnya
tiba-tiba.
“Eh?”
Hyorin mendongak. Mata kami saling bertatapan.
“Kenapa ... kau pergi begitu saja? Apa kau tak khawatir
padaku?”
“Eh?”
Kali ini aku mirip orang bodoh. Aku mencoba mencerna
kata-katanya.
“Kenapa kau tak datang ke rumah sakit?”
“Ah, igeo ...”
-Flashback-
Aku duduk seperti patung. Kedua tanganku
saling menggenggam erat. Entah berapa lama aku sudah duduk disini. Pikiranku mulai
kacau. Dalam hati aku terus berdoa untuk seorang yeoja yang sedang terbaring di dalam.
Aku masih duduk di ruang tunggu
rumah sakit terbesar di Seoul
ini. Aku terpaksa membawa yeoja itu ke rumah sakit karena demamnya makin tinggi
dan dia belum sadar juga dari pingsannya. Aku benar-benar khawatir.
Sampai-sampai Immortal Song 2
kutinggalkan begitu saja.
Hyorin, seharusnya kau tak perlu memaksakan diri seperti ini ...
Hyorin sudah dipindahkan ke kamar
biasa setelah tadi sempat diperiksa di UGD. Dokter bilang kalau keadaannya sudah
membaik. Demamnya sudah mulai turun, hanya saja Hyorin belum sadar sepenuhnya.
“Oppa, makanlah lebih dulu.” Soyou datang membuyarkan lamunanku.
Soyou tadi ikut bersamaku mengantar
Hyorin ke rumah sakit. Sementara Dasom kembali ke dorm untuk mengambil beberapa
perlengkapan Hyorin. Sementara Soyou membeli makan di kantin rumah sakit, aku
menunggui Hyorin.
“Ah, geurom. Aku keluar sebentar.”
Dan karena Soyou sudah datang,
aku pamit padanya untuk keluar sebentar membeli buah-buahan.
Dua puluh lima menit kemudian ...
Aku berjalan menyusuri lorong
rumah sakit. Tangan kananku membawa sekeranjang sagwa merah segar. Aku tahu diantara semua jenis buah-buahan,
Hyorin paling suka apel merah. Tadi kulihat toko buah di seberang rumah sakit
ini masih buka dan tanpa menunggu waktu lama aku minta kepada pemilik toko
untuk memberikanku sekeranjang apel merah segar.
Langkahku terhenti di depan pintu
kamar tempat Hyorin dirawat. Tanganku menggantung di gagang pintu karena
melihat sebuah pemandangan yang agak menyakitkan bagiku. Pintu kamar setengah
terbuka jadi aku bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka, Hyorin dan
Donghae. Soyou entah kemana, mungkin sedang keluar.
Hyorin sudah sadar dan bangun.
Kenapa bukan aku yang pertama kali melihatnya sadar? keluhku dalam hati.
“Jangan sakit lagi ... Aku tak mau
melihatmu sakit.”
Kulihat Donghae menggenggam erat tangan Hyorin.
Kau begitu dekat, tapi kenapa aku tak bisa menggapaimu? aku tak pernah punya keberanian untuk mengungkapkan semua perasaanku dengan tulus.
“Oppa, sejak kapan kau disini?”
Harusnya aku yang berada disana sekarang .... batinku.
“Kau tidak ada schedule?” tanya Hyorin lagi.
“Ada.”
Aku tahu betul hari ini schedule Donghae penuh bahkan sampai tengah malam nanti. Ada jadwal show dengan Super Junior di tiga tempat berbeda, aku juga ikut didalamnya. Setelah itu Donghae juga ada sesi pemotretan pribadi untuk sebuah majalah fashion dan malam ini harusnya anak itu ada di Sukira FM bersama Eunhyuk. Tapi sepertinya Donghae tidak peduli dengan jadwalnya yang padat. Dia bahkan datang untuk menunggui Hyorin.
“Lalu kenapa kau malah disini?” sepertinya Hyorin penasaran kenapa Donghae malah mementingkan dirinya ketimbang pekerjaannya.
“Karena aku ingin menemanimu.”
Aku kaget ketika kulihat tiba-tiba Donghae maju mendekatkan wajahnya pada Hyorin. Geez ... !
"Apa aku tak boleh menemani yeojachingu-ku?"
Yeojachingu ...?
Donghae mengambil piring kecil lalu memotong apel yang sudah dikupasnya itu menjadi bentuk dadu kecil. Dan tanpa ragu-ragu Donghae menyuapkan potongan apel itu ke mulut Hyorin.
Ah, aku tak sanggup melihatnya lagi.
Kuputuskan untuk pergi dari sana. Namun ketika aku membalikkan badanku, kedatangan seseorang mengejutkanku. Dasom, magnae Sistar.
“Oppa, kau tidak masuk?” tanya Dasom yang melihatku hendak pergi dari situ.
Dasom baru saja datang. Tangan kanannya membawa tas kecil berisi perlengkapan Hyorin.
“Ah tidak, aku masih ada urusan.” jawabku berbohong seraya memberikan keranjang apel yang kubeli tadi padanya.
Dasom mengernyitkan dahinya.
“Tolong jangan bilang padanya kalau aku kesini.” pesanku padanya.
Aku melangkahkan kakiku meninggalkan kamar tempat Hyorin dirawat. Mungkin Dasom tahu kenapa aku pergi begitu saja tanpa masuk menengok Hyorin. Tapi biarlah, aku tak mau mengganggu waktu Hyorin dan Donghae. Aku tak ingin merusak waktu mereka.
Hyorin, semoga kau cepat sembuh ....
-Flashback End-
“Mianhe, aku ....”
“Kenapa kau yang minta maaf?”
Kami saling bertatapan.
”Aku yang sudah membuat harimu menjadi berat, Hyo ...” ucapku dengan nada gemetar.
”Anii ... ” Hyorin tidak melanjutkan kata-katanya tapi malah menatapku dengan pandangan sedih.
Kami seperti berada dalam situasi yang sulit. Aku memang tak tahu bagaimana perasaan yeoja itu yang sebenarnya. Tapi aku juga terlalu bodoh untuk tak pernah memberitahunya tentang perasaanku yang sesungguhnya. Aku tak pernah punya keberanian.
Kau begitu dekat, tapi kenapa aku tak bisa menggapaimu? ingin rasanya aku menggenggam erat kedua tangan itu.
“Jebal igeon hajima ...” ucapnya tiba-tiba.
Aku tersentak kaget mendengarnya. Aku tidak tahu apa maksud dari kata-katanya. Namun entah kenapa, tiba-tiba aku bertanya tentang perasaannya sesungguhnya.
”Hyorin-ah, apa ... kk .... kau benar-benar mencintai Donghae hyung?”
Kulihat ekspresi terkejut di wajahnya demi mendengar pertanyaanku. Lalu dia hanya diam mematung menatapku.
”A ... aku ....”
Sungguh, aku tak ingin mendengar apapun .... tiba-tiba aku menyesali pertanyaanku tadi.
Angin malam ini berhembus lebih kencang.
*****
Donghae’s POV
Dorm Super Junior.
“Wasso?” tanya Eunhyuk yang melihatku sudah pulang.
Aku melepas jaket dan merebahkan badanku di sofa. Eunhyuk dan Ryewook masih betah di depan televisi. Kulihat sekilas Leeteuk hyung sudah tidur di kamarnya karena kelelahan setelah jadwalnya yang padat seharian tadi. Member yang lain entah kemana, aku tak terlalu memperhatikan.
“Darimana saja kau?”
Sungmin dan Yesung hyung tiba-tiba muncul dari dapur membawa beberapa cangkir kopi.
”Ah ... hanya mampir dari tempat seseorang.” jawabku sekenanya.
Kupejamkan mataku.
“Hae-ya ... kau sudah melihat MV-nya?” tanya Eunhyuk tanpa menoleh padaku.
Ryewook menyeruput kopi yang dibawa Sungmin tadi.
“Hmm ...” jawabku singkat.
“Kau kenapa, Hae? Kau sakit?” Eunhyuk meraba dahiku.
Aku hanya diam saja, pikiranku melayang entah kemana.
-Flashback-
Aku sedang mengendarai Audi A5 milikku ketika kulihat Hyorin tengah masuk ke dalam sebuah taksi. Tanpa berpikir panjang aku segera memutar balik dan mengikuti taksi yang ditumpangi Hyorin itu. Aku penasaran kemana dia pergi malam-malam begini.
Bocah itu, sudah kubilang untuk diam saja, istirahat di dorm ....
Sebenarnya aku baru saja pulang dari dorm Sistar, setelah memastikan Hyorin sudah istirahat di kamarnya. Aku sangat kaget saat mengetahui Hyorin pingsan saat masih recording Immortal Song 2 di gedung KBS. Leeteuk yang memberitahuku, dia bilang Soyou yang mengabarinya kalau saat itu dia sedang dalam perjalanan mengantarkan Hyorin ke rumah sakit. Saat itu aku dan beberapa member Super Junior sedang ada show offair salah satu event di daerah Gangnam. Selama perform aku tidak bisa konsentrasi karena pikiranku sudah tidak fokus lagi. Setelah selesai, aku pamit pada manajer dan member Super Junior lain. Aku langsung menuju Seoul Hospital , tempat Hyorin dirawat. Saat aku tiba disana, Hyorin belum juga sadar. Demamnya tinggi sekali. Aku sampai takut kalau terjadi sesuatu yang lebih parah darinya.
Yeoja itu, kadang terlalu memikirkan pekerjaannya ketimbang kesehatannya sendiri. Aku tahu dia berusaha bersikap profesional tapi aku sering gemas sendiri melihatnya. Apalagi kalau sudah sakit begini. Membuatku cemas dan khawatir.
Grand Hyatt Ice Skating Rink.
Eh? Untuk apa dia kesini malam-malam begini? tanyaku dalam hati.
Taksi yang ditumpangi Hyorin berhenti tepat di depan sebuah arena ice skating terkenal di Seoul , Grand Hyatt Ice Skating Rink, yang pernah dijadikan adegan kencan romantis dalam drama Boys Before Flowers. Lampu-lampu di sekitarnya membuat arena ice skating ini benar-benar terlihat seperti sebuah wonderland. Lebih romantis, cocok untuk tempat berkencan. Tapi udara malam ini tetap dingin seperti biasanya hingga membuatku terpaksa merapatkan jaketku.
Hyorin keluar dari taksi dan setengah berlari masuk ke dalam arena ice skating. Aku yang penasaran mencoba mengikutinya. Langkahku terhenti ketika kulihat Hyorin memanggil nama seseorang yang sangat kukenal, Kyuhyun.
Mwo? Kyu ... hyun?? mataku melebar demi mendengar nama itu.
“Kyuhyun-ssi ...” ucapnya dengan nada terengah-engah.
Aku memperhatikan dari kejauhan. Aku tak ingin mereka tahu kalau aku disini. Samar-samar aku masih bisa mendengarkan pembicaraan keduanya.
“Hyorin, ada apa?” tanyaku.
Keduanya terlihat saling menatap satu sama lain.
Geez ... membuatku cemburu saja!
Kyuhyun memegang dahi Hyorin.
“Kau bisa sakit, Babo!”
Kyuhyun terlihat mengkhawatirkan keadaannya.
“Kyuhyun-ssi, mianheyo ....”
Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua? batinku gelisah.
“Kenapa kau yang minta maaf? Aku yang sudah membuat harimu menjadi berat, Hyo ...” kudengar suara Kyuhyun setengah gemetar.
Aku tersentak kaget mendengarnya.
Seharusnya aku tahu sejak awal ... kupandangi keduanya.
-Flashback End-
Belum sempat kujawab pertanyaan Eunhyuk, seseorang datang dari arah pintu depan.
“Aku pulang!”
Lalu muncul wajah familiar milik magnae Super Junior, Cho Kyuhyun.
“Darimana saja kau baru pulang?” tanya Sungmin sambil menoleh ke arah Kyuhyun.
“Ah ... aku ... tadi mampir dulu.”
Kenapa kau tak bilang saja kalau kau menemui yeoja itu??
Tiba-tiba mataku bertemu pandang dengan Kyuhyun. Kami
saling bertatapan satu sama lain untuk beberapa detik lamanya. Bahkan aku
menatapnya dengan pandangan tajam. Namja itu hanya diam saja.
Kyuhyun segera bergabung dengan member lainnya di depan
televisi.
Rasanya .... seperti terbakar di dalam sini.
Kuambil jaketku dengan kasar dan pergi ke kamar. Aku takut
tidak bisa menahan lagi emosiku kalau terus berada bersama dengan anak itu.
"Hyung, kau mau kemana?"
Aku tak menjawab.
Bang!
Suara pintu yang kututup dengan kasar sepertinya membuat Eunhyuk dan
lainnya kaget. Mereka langsung berteriak padaku.
"Ya!! Lee Donghae!"
Aku tak peduli dengan teriakan mereka, aku hanya ingin
tidur. Aku lelah. Aku lelah memikirkan semua ini.
Appa, kenapa sakit sekali ....
To Be Continued
Please, don’t be silent readers!
Please, don’t be silent readers!
note :
Mianhe. Mianheyo
= maaf (nonformal)
Eonni = Kakak perempuan (yang memanggil perempuan)
Hyung = Kakak laki-laki (yang
memanggil laki-laki)
Gwenchana = baik-baik saja
Dongsaeng = adik
Nugu = siapa
Yeoja = perempuan
Namja = laki-laki
Wegure =
ada apa/ kenapa
Geure =
baiklah
Oppa =
kakak laki-laki (yang memanggil perempuan)
Geunyang =
hanya saja, cuma
Dorm =
asrama
Igeo = ini
Igeo mwoeyo = ini apa
Odiya =
dimana
Paljji = gelang
Anii =
bukan/ tidak
Kajja = ayo
pergi
Chakkaman =
tunggu sebentar
Choaheyo =
aku menyukaimu
Solma =
mungkinkah
Dangyunhaji
= tentu saja
Sunbae =
senior
Hoobae =
junior
Mollayo =
tidak tahu
Yeojachingu
= kekasih perempuan
Namjachingu
= kekasih laki-laki
Andwe = tidak mungkin/ jangan
Jjinja =
benarkah/ sungguh
Sagwa = apel
Sagwa = apel
Kamsahamnida = terima kasih (formal)
Annyeong = halo/ apa kabar/
sapaan
Jebal =
kumohon
Gajima = jangan pergi
Gomawo =
terima kasih (nonformal)
Geurom =
baiklah kalau begitu
Mwoeson
suriya = apa yang kau bicarakan
Mwo, Mwoya
= apa
Babo = bodoh
Jebal
igeon hajima = tolong hentikan semua ini
Wasso = kau datang
Appa = ayah
Ku mohon hyorin sama kyuhyun aja, aku suka bgt dg couple ni, min,,,,please,,, endingnya kyuhyun na hyorin ya? Mianhae donghae oppa tp aku suka dg mereka berdua
BalasHapusminnnn semnagt ya lanjutin ni ff
hihihi aku juga sebenernya suka banget sama couple ini. tapi kasian Donghae -_-a
Hapuslagi milih antara "kadang cinta tak harus memiliki" atau "cinta itu harus diperjuangkan"
XD
makasih icha, jangan lupa komennya selalu ya ...
makin seru...
BalasHapussemoga ending nya ama kyuhyun...:)
semangat min...:D
hehehehe ....
Hapusya kita liat nanti ya, Hyorin akan berakhir dengan siapa :D
ini lagi mau nerusin WDIFILWY bentaran, tinggal dikit soalnya
makasih nienie udah setia baca disini, jangan lupa komennya yah
Iya sichhh kasian donghae nya, tp ff hyorin donghae dah byk, hyorin ma kyuhyun jarang bgt, jd minnn ky hrp hyorin kali ini dg kyuhyun, wlw pun nanti byk lika liku tuk mereka,,,,, n kadng klw da variaty yg guest kyuhyun n hyorin enth kenp, aku ngerasa kyuhyun gregetan ma hyorin,,,,
BalasHapusiyah, tapi sabar dulu ya nunggu lika-likunya kekekkeke
Hapussemua butuh pengorbanan, termasuk cinta cha *eaaaa
udah pernah nonton Super Junior Foresight belom? kamu bakalan lebih greget liat kyuhyun - hyorin disana hahahah ...
aku pengen share kyurin couple tapi belom sempet2
aku suka sebel sih soalnya, dulu tiap aku browsing fanfic (Indo) emang ada cast Hyorin, tapi kenapa sih dia kalo ga jadi antagonis pasti berakhir tragis -______-a nyebelin.
makanya aku buat blog ini hehehehe
Aku udah nonton foresight nya, keliatan bgt tuch kyuhyun suka ma hyorin apalagi pas nyanyi kakinya naik seakan2 menyatakan perasaan ma hyorin, demen dah ma couple ini
BalasHapusiya,,, aku jg serng sebel baca ff yg hyorin antagonisnya,gak suka bgt, apalgi hyorin serng di jadiin cast ff yadong, mentang2 hyorin seksi,,,,
kyuhyun terpesona denger suara hyorin yang bisa mencapai berapa oktaf gitu ...
Hapushahaha
tapi kalo pas di immortal song 2, si kyuhyun suka usil bin evil :D
wkwkkwkwkkw ternyata sama ya cha, nyebelin banget ih tiap googling nama hyorin ff, munculnya yadong -___________-a
gak banget dah
dan selalu kebagian peran antagonis yang ngejahatin tokoh utama yg rata2 cast-nya member2 girl group lain yang (katanya) lebih cantik :'(
Hapuspadahal menurutku dia itu cantik, she's beauty on her way ...
aku lebih suka suaranya T_T
gak peduli orang lain bilang apa, hyorin jjang!!
Yg di foresight wkt eunhyuk menirukan suara robby kim trus hyorin tertawa lepas keliatan bgt kyuhyun khawatr n srh eunhyuk sudahi ganggu hyorin nya
BalasHapusaku malah ga ngeh yg itu.
Hapusyang paling bikin melting ya pas hyorin nunjukin skill nyanyinya, sampe kyuhyun melongo gitu denger nada tingginya
sama pas ending, ga nyangka aja kyuhyun ngasih cincin-nya ke hyorin
kekekkekekeke
sebelumnya makasih ya min, udh mau buat ff ya hyolyn, aku seneng bt bisa nemuan ff yg cast ya hyolyn, apalagi dsini hyolynya karakternya bener hampir mendekati aslinya.. hehhe
BalasHapusaku suka semua ff ya mimin,, lanjutkan ^^
kembali kasih vita :D
Hapusah, senangnya ... ternyata ada yang menyukai tulisanku juga, dan semua tentang hyolyn hehehe
oke, jangan lupa untuk komen2nya ya vita
makasih udah berkunjung ke blog ini, jangan bosen ya
happy reading :)
Hiii aku penasaran bgt sama couple ini,,,ga tau tp ngerasa pas kyu liat hyorin tu ada sesuatu,,,
BalasHapusJadinya sama siapa,,ikutin authornya ajaaa
Yang pasti suka ceritanyaaaa,,semangat lanjutin buat cerita ta Min,,aku juga suka Hyorin
heheh ada yang penasaran juga ya :D
Hapusmakasih udah mampir dan baca tulisan disini.
tetep setia ngikutin kelanjutan fanfic ini ya ...
ternyata banyak juga yang suka sama hyorin ^^
kkkkkk~ makin suka nih sama couple ini, menurut ku sih mereka berdua ini kemistrinya dapet deh kalo di pasangin. sama2 orangnya ga bisa diem. apa lagi di sini penokohannya hampir sama deh kaya yg aslinya.
BalasHapusjadi endingnya sama siapa nih thor???
kyuhyun kah or donghae kah??
kalo salah satunya di tolak, sama aku aja thor, aku siap menampung ko.. hehehe :D
di tunggu part selanjutnya ^^
tapi kalo di fanfic ini kelihatannya mereka jadi pendiem ya? soalnya udah main perasaan sih ahahahaha.
Hapusendingnya sama aq :D
lihat aja ntar ya ...
hahahaha
ok ok, jangan kapok komen ya, makasihhhh
terima kasih atas apresiasinya nilam.
BalasHapusditunggu aja ya, lagi proses. maaf kmrn banyak halangan :)
Aku masih nungguin next chapternya dengan sabar dan nyesek (lama sekali)
BalasHapusAh pokoknya tolong di lanjutin dan tetap S E M A N G A T Author. I love you hahaha